JAKARTA, INDONESIA – Media OutReach – Perusahaan serat rayon terintegrasi terbesar di Indonesia, Asia Pacific Rayon (APR), melaporkan, telah mendapatkan fasilitas pinjaman sindikasi sebesar Rp 4,5 triliun (setara 300 juta USD) dari bank nasional dan afiliasi internasional. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung investasi modal lanjutan di fasilitas produksi perusahaan di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau, Sumatera.

“Pendanaan ini akan digunakan untuk mendukung investasi lanjutan dalam operasi kami di Kerinci. Serat rayon, atau viscose, merupakan bahan baku tekstil yang berasal dari perkebunan yang dikelola secara berkelanjutan. Karena rayon dapat diperbarui dan dapat terurai secara hayati, rayon mendukung tren mode berkelanjutan di Indonesia dan pasar lain di seluruh dunia,” jelas Basrie Kamba, Direktur Asia Pacific Rayon, dalam keterangan yang diterima, Senin (12/4/2021).

Bank yang berpartisipasi dalam sindikasi pinjaman ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Pan Indonesia Tbk., PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk., PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk., dan PT Bank KEB Hana Indonesia. Adapun, Bank Rakyat Indonesia (Persero) , Bank Central Asia Tbk, and PT BANK Pan Indonesia Tbk, ditunjuk sebagai joint mandated lead arranger and bookrunner (JMLAB) dari indikasi pinjaman tersebut.
APR terintegrasi secara vertikal melalui rantai pasokannya, dari perkebunan serat terbarukan hingga pengembangan tekstil bernilai tinggi. Perusahaan ini mulai beroperasi pada 2019 dan diresmikan oleh Presiden Jokowi Widodo pada Februari 2020.

APR berencana untuk meningkatkan kapasitas produksinya di tahun mendatang untuk menangkap potensi pertumbuhan yang kuat dari viscose staple fiber (VSF), memperkuat posisi pasarnya di Indonesia dan di pasar ekspor di seluruh wilayah. APR adalah anggota grup perusahaan RGE. Didirikan oleh Sukanto Tanoto, RGE mengelola sekelompok perusahaan manufaktur berbasis sumber daya dengan operasi global.

Ekspansi APR yang direncanakan selaras dengan strategi Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan investasi dan meningkatkan lapangan kerja guna mendukung pemulihan ekonomi negara dan mengatasi dampak lanjutan dari pandemi COVID-19. Menyusul undang-undang Omnibus Law pada Oktober tahun lalu untuk merampingkan investasi dan mendorong penciptaan lapangan kerja, Presiden Widodo mengatakan bulan lalu bahwa investasi akan menjadi faktor kunci dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 5% pada 2021.

“Fasilitas pinjaman dan investasi berkelanjutan kami adalah bukti dari potensi pertumbuhan sektor rayon viscose di Indonesia dan di seluruh dunia. Kami berkomitmen untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam memperbaiki iklim investasi di industri manufaktur yang berorientasi ekspor, serta upayanya menciptakan lapangan kerja di hulu di perkebunan dan pengolahan bahan baku, serta peluang hilir di pabrik tekstil dan usaha terkait, ” tambah Basrie.

Sementara Hari Setiawan, Executive Vice President PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengatakan, sebagai Perwakilan JMLAB dan seluruh pemberi pinjaman, berharap kerjasama ini bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan PT Asia Pacific Rayon dalam meningkatkan produksi dan operasional serta juga mendukung pemulihan pertumbuhan ekspor Indonesia.

Susiana Santoso, Executive Vice President PT Bank Central Asia Tbk, juga mengatakan, dukungan dari BCA dan Bank lain mencerminkan kepercayaan kami pada APR, dan sebagai kontribusi kami untuk mendorong industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. “Kami berharap kerjasama ini juga dapat mempererat hubungan kita,” tutupnya.