HONG KONG SAR – Media OutReach – Sebuah survei online yang dilakukan sebelumnya oleh MakerBay Foundation , mengungkapkan, lebih dari 90% pendidik mengakui bahwa literasi digital, terutama kecerdasan buatan (AI), sangat penting bagi siswa dalam mempersiapkan karir masa depan mereka. Selain itu, lebih dari 80% setuju bahwa pendapatan keluarga mempengaruhi kesempatan siswa untuk mengambil bagian dalam pendidikan teknologi. Penelitian yang sama juga menunjukkan bahwa institusi menghadapi tantangan saat meluncurkan pelatihan AI karena keterbatasan keahlian materi pelajaran.

Untuk memberdayakan kaum muda yang kurang terlayani dan membekali mereka dengan keterampilan utama yang diperlukan untuk pasar kerja saat ini dan di masa depan, DBS Foundation dan MakerBay Foundation berkoloborasi meluncurkan DBS InnoFuture Youth Program yang meenyediakan pelatihan peningkatan keterampilan komprehensif tentang AI dan No-code untuk pemuda berusia 15 hingga 24 tahun.

Peserta juga akan ikut berpartisipasi dalam Proyek Capstone yang memungkinkan mereka untuk mengidealkan dan merancang solusi digital untuk LSM/perusahaan sosial sambil mendapatkan pengalaman kerja langsung yang berharga. Ini membantu mereka membuka jalan menuju prospek karir yang lebih sukses serta mendorong transformasi digital di sektor sosial.

Menurut hasil survei (klik di sini untuk hasil terperinci), kesulitan utama yang dihadapi sekolah dalam menerapkan pelatihan AI adalah sekolah tidak memiliki pengetahuan profesional yang relevan” (30,6%) dan pelatihan AI bukanlah fokus reguler dari kurikulum (27,8%), dapat dilihat bahwa ada kebutuhan untuk menyediakan kursus pelatihan digital untuk pemuda akar rumput selain kursus sekolah reguler, untuk meningkatkan daya saing mereka di tempat kerja.

Selain itu, survei juga mewawancarai perwakilan kesejahteraan sosial tentang transformasi digital. Hampir 90% responden setuju bahwa teknologi dapat membantu organisasi meningkatkan efisiensi operasional, tetapi kurangnya sumber daya untuk mengonfigurasi peralatan yang sesuai” (29,4%) dan organisasi kekurang keahlian yang relevan (25,0%) adalah kesulitan yang paling umum saat mendigitalkan operasi.

“Generasi muda sekarang memiliki pilihan karir yang jauh lebih luas daripada hanya bekerja 9-5 di industri tradisional. Kami ingin memberdayakan kaum muda tanpa pengalaman teknologi sebelumnya untuk mengeksplorasi karir di bidang teknologi sambil mendorong transformasi digital sektor sosial dengan kreativitas mereka,” ujar Cyron Chan, Direktur Eksekutif MakerBay Foundation, dalam rilisnya, Selasa (17/1/2023).

Setelah menyelesaikan pelatihan AI dan No-code pada berbagai tema, peserta dapat memanfaatkan apa yang telah mereka pelajari untuk membangun solusi digital yang dibuat khusus untuk organisasi mitra di bawah bimbingan mentor mereka.

Sementara Ibu Amy Wu, Executive Director and Head, Group Strategic Marketing and Communications DBS Bank (HK), menyatakan bahwa Bank DBS selalu berkomitmen untuk memperjuangkan wirausaha sosial melalui DBS Foundation untuk menciptakan bisnis yang berdampak, dan mengatasi masalah sosial yang kritis.

Pada tahun 2022, DBS Foundation memperkenalkan bab baru “Community Impact” yang salah satu fokusnya adalah mendukung masyarakat dengan membekali mereka dengan keterampilan penting untuk masa depan yang lebih baik. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak pekerjaan membutuhkan Keterampilan teknologi, terutama penerapan kecerdasan buatan dan No-code.

“Tetapi tidak setiap keluarga mampu membayar biaya pendidikan teknologi, yang secara langsung mempengaruhi peluang kerja pemuda akar rumput. Oleh karena itu, kami berharap melalui kerja sama dengan MakerBay Foundation, kaum muda yang membutuhkan dapat memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pelatihan kecerdasan buatan secara gratis untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja,” tuturnya.

Hari ini menandai keberhasilan peluncuran DBS InnoFuture Youth Programme, memulai kerja sama yang menarik selama 1,5 tahun. Para peserta lebih memahami tentang struktur program dan metode partisipasi, serta memperoleh wawasan dari diskusi panel yang membahas topik “Pentingnya Literasi Digital pada Pengembangan Pemuda” dan “Manfaat dan Kesulitan Transformasi Digital di LSM”.

DBS InnoFuture Youth Programme sejauh ini telah merundingkan pengaturan kerja sama dengan lebih dari 10 organisasi nirlaba seperti Baptist Oi Kwan Social Service, 1-art Charity Foundation, Po Leung Kuk dan Tung Wah Group of Hospitals. Pemuda akan menciptakan solusi digital seperti sistem poin keanggotaan, sistem manajemen kasus, dan halaman web publisitas organisasi untuk organisasi mitra, menghubungkan ketenagakerjaan muda dan kebutuhan transformasi digital organisasi. Diharapkan dapat bermanfaat bagi 1.840 pemuda kurang mampiu dan 50 LSM dalam satu setengah tahun atau perusahaan sosial, menyediakan total 100 solusi digital.

Untuk berita terbaru tentang Program DBS InnoFuture Youth, silakan kunjungi https://makerbay.net/dbs-innofuture-youth-programme/

Keterangan Foto: Acara peluncuran DBS InnoFuture Youth Programme, memulai berbagai kegiatan dalam satu setengah tahun ke depan.