SINGAPURA – Media OutReach – Platform video-on-demand (VOD) dan over-the-top (OTT) terdepan di Asia Tenggara, WeTV, baru-baru ini merilis updates percepatan bisnis utama untuk Asia Tenggara, termasuk percepatan pertumbuhan penayangan, langganan, dan mitra.

Karena permintaan akan layanan OTT terus meningkat, perusahaan menegaskan kembali komitmennya untuk berinvestasi dalam konten asli lokal berkualitas tinggi dan menghadirkan hiburan Asia terbaik kepada pemirsanya di kawasan itu.

Pemirsa di Asia Tenggara telah menjadi tulang punggung industri streaming global, dengan satu dari tiga penonton menyaksikan siaran streaming OTT. Faktanya, selama tahun 2021 konsumsi OTT di kawasan ini meningkat 22%, hal itu didorong oleh evolusi infrastruktur telekomunikasi dan populasi yang semakin familiran denga mobile.

WeTV mengalami pertumbuhan regional yang kuat dengan peningkatan 60% dalam pengguna aktif bulanan year-on-year (YoY) pada paruh pertama tahun ini (H1 2022), pada saat yang sama basis pelanggan yang ada dan pendapatan relatifnya meningkat secara signifikan. Kinerja perusahaan yang kuat telah membantu WeTV mempertahankan posisinya di antara 3 platform OTT teratas di Asia Tenggara dalam hal pengguna aktif harian.

“Kami selalu mengutamakan pengguna dan prospek WeTV di Asia Tenggara selalu hijau dengan populasi anak muda dan mobile-savvy-nya. Kinerja kuat kami di H12022 adalah bukti upaya berkelanjutan kami untuk menyesuaikan proposisi konten kami dengan beragam kebutuhan pengguna dan mitra kami. Ke depan, kami akan terus menyambut dan berkolaborasi dengan lebih banyak mitra untuk memberikan pengalaman streaming yang superior bagi semua pengguna kami,” terang Jeff Han, Direktur WeTV dan Wakil Presiden Tencent Video, dalam rilisnya, Kamis (28/7/2022).

Dengan penetrasi smartphone yang akan mencapai 90,1% pada tahun 2026 di Asia Tenggara, WeTV berupaya mengatasi pasar yang berkembang untuk layanan OTT mobile-first melalui peningkatan jaringan yang ada dan membangun kemitraan baru. Terutama, kolaborasinya dengan penyedia elektronik seperti Samsung, LG, dan TCL Televisions memastikan pengalaman streaming pengguna yang lebih lancar dan terhubung di berbagai platform, termasuk ponsel, tablet, dan Smart TV.

Perusahaan baru-baru ini juga telah menjalin kemitraan dengan penyedia layanan telekomunikasi lokal di Asia Tenggara, seperti 3BB, AIS, dan TrueMoney Thailand serta operator terbesar di Indonesia Telkomsel dan Indihome, untuk menawarkan bundel eksklusif WeTV. WeTV memiliki rencana untuk lebih memperluas jaringan mitranya di wilayah tersebut, seperti kemitraan yang akan datang dengan penyedia Internet Indonesia XL Home.

“Menyediakan konten lokal yang beresonansi dengan pengguna kami adalah inti dari strategi kami di Asia Tenggara. Oleh karena itu, kami melihat pentingnya memberdayakan industri kreatif lokal dan mendukung produksi lokal untuk go global melalui platform kami. Hal ini terlihat dari kesuksesan besar WeTV Originals yang diproduksi secara lokal, termasuk serial “Layanga Putus” di Indonesia yang telah ditonton lebih dari 2.000 juta kali,” tambah Jeff.

WeTV Originals yang menarik termasuk roman kampus Thailand “Love Mechanics” dan melodrama “The Wife” serta Season 2 dari hit Indonesia “My Lecture My Husband”. Penonton juga dapat menantikan judul-judul regional yang diminati, termasuk “The Longest Promise”, yang dibintangi bintang “The Untamed” Xiao Zhan, dan “Three-Body”, yang diadaptasi dari trilogi fiksi ilmiah Tiongkok pemenang penghargaan.