KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Media OutReach – Asia School of Business (ASB) mengumumkan bahwa mereka telah menjalin kemitraan dengan konsultan manajemen global McKinsey & Company (McKinsey) untuk mempromosikan venture builder di Malaysia melalui Memorandum of Agreement (MOA). Kemitraan ini diumumkan selama Malaysia Venture Building Forum, sebuah acara perdana yang diadakan baru-baru ini, untuk memperkuat komitmen kedua pihak dalam upaya ini.

Acara ini mengumpulkan 50 CEO, CXO, dan venture builder perusahaan dari Malaysia. Tema forum ini berfokus pada bagaimana para pemimpin bisnis dan pengusaha dapat bersatu untuk mendorong Venture Builder perusahaan yang berbasis di Malaysia melalui pengembangan ekosistem. Acara tersebut menampilkan panel dengan para pemimpin senior dan pakar dari bidang pembangunan usaha Malaysia, termasuk Azran Osman-Rani, Pendiri & Kepala Eksekutif Naluri; Profesor Joseph Cherian, Profesor Praktek Keuangan di ASB; Pete Chareonwongsak, Chief Executive Officer Teleport; Nimal Manuel, Mitra Senior dan Asia Leader of Leap oleh McKinsey; dan Yiping Goh, Mitra, di McKinsey & Company.

Diskusi difokuskan pada tantangan umum yang dihadapi dalam membangun usaha baru di Malaysia, apa yang diperlukan untuk berhasil, dan keuntungan dari organisasi yang sudah mapan yang mempromosikan kewirausahaan.

“ASB dengan senang hati memulai kemitraan yang bermakna ini dengan cabanga pengembangan usaha McKinsey, Leap by McKinsey, dan kami berharap sinergi yang hebat dapat dihasilkan melalui kolaborasi ini. ‘ASB Hive’ yang baru didirikan, sebuah pusat ekosistem yang didirikan oleh Pusat Inovasi dan Kewirausahaan (IEC) ASB, akan menjadi lokasi yang kondusif untuk membantu mempromosikan kewirausahaan dan pembangunan bisnis di Malaysia. Selain itu, kemitraan ini akan membantu membuka pintu bagi mahasiswa MBA kami untuk mengambil bagian dalam proyek dalam bentuk Summer Associate Program, yang merupakan bagian dari kurikulum MBA ASB,” kata Jake Cohen, Presiden Sementara, CEO dan Dekan ASB, dalam keterangannya, Selasa (28/2/2023).

“Agar Malaysia menjadi sarang potensial berikutnya bagi unicorn dan decacorn masa depan, kolaborasi dan kemitraan industri-universitas sangat penting. Kami sangat antusias berkontribusi dalam membangun dan meningkatkan bisnis baru serta membantu mengembangkan kemampuan talenta yang dibutuhkan untuk mempercepat pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif di Malaysia,” tambah Nimal Manuel.