HONG KONG SAR – Media OutReach – YUP, platform pembayaran kredit yang didirikan oleh perusahaan rintisan asal Singapura, Finture, berencana untuk meluncurkan serangkaian produk keuangan inovatif di Hong Kong untuk memfasilitasi masyarakat Hong Kong dan para pekerja migran asing yang melakukan perjalanan dari dan ke negara-negara Asia Tenggara, serta secara aktif merespons kebijakan Belt and Road yang dicanangkan oleh Tiongkok.

Pada tahap awal, Finture akan meluncurkan kartu kredit “Pembayaran Jarak Jauh” yang dirancang untuk pekerja rumah tangga asing, yang memungkinkan kerabat pemegang kartu untuk melakukan pembelian lokal di Indonesia, dan pemegang kartu akan membayar biaya di Hong Kong. Dengan demikian, hal ini akan menghilangkan prosedur perbankan yang rumit, mahal, dan memakan waktu, sehingga memudahkan puluhan ribu pekerja rumah tangga asing dan keluarganya.

Pembantu rumah tangga asing di Hong Kong terbiasa mengirimkan uang kepada keluarga mereka di Indonesia setiap kali mereka gajian, mengurus segala sesuatunya untuk keluarga mereka di Indonesia. Menurut statistik, ada sekitar 500.000 asisten rumah tangga asing di Hong Kong, dan sekitar 98% di antaranya berasal dari Indonesia dan Filipina. YUP dirancang untuk membantu masyarakat meningkatkan kualitas hidup mereka melalui penggunaan teknologi keuangan, sehingga mereka dapat menikmati produk keuangan yang mudah, nyaman, dan terjangkau.

Didirikan pada tahun 2021 untuk menyediakan layanan perbankan digital dan pembayaran kredit di Asia Tenggara, Kartu Kredit YUP dan Dompet YUP dari Finture telah menjadi salah satu aplikasi pembiayaan konsumen paling populer di Asia Tenggara. Didukung oleh salah satu investor utamanya, MindWorks, YUP kini berencana untuk membawa produk populer di Asia Tenggara ini ke pasar Hong Kong, memungkinkan integrasi Belt and Road dalam pembiayaan konsumen.

Di sisi lain, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Hong Kong di Asia Tenggara yang merupakan tujuan wisata populer, YUP akan segera merancang dompet elektronik yang dapat digunakan di Asia Tenggara, Hong Kong, dan Tiongkok, yang memungkinkan mereka untuk menikmati pengalaman berbelanja tanpa batas di seluruh bagian dunia, di mana riwayat kredit, pengeluaran, dan data telekomunikasi mereka akan diintegrasikan ke dalam sistem terpadu untuk penilaian kredit.

“Dengan mempertimbangkan kebutuhan investasi dan mata uang virtual dari target nasabah kami, kami juga akan memperluas fitur-fitur produk kami untuk memenuhi beragam kebutuhan finansial nasabah di masa mendatang,” pungkas Gavin Guo, CFO Finture.

Keterangan Foto: Finture berkantor pusat di Singapura, dengan kantor di Shanghai, Cina, Singapura, dan Jakarta, Indonesia.