SINGAPURA – Media OutReach – Untuk mengembangkan keberlanjutan Ekologis, Stamford American International School berkolaborasi dengan Elango Velautham, Wakil Direktur di Singapore Botanic Gardens, telah mempelopori inisiatif Hutan Pohon Langka yang inovatif di sekolah tersebut.

Hutan Pohon Langka adalah inisiatif yang telah menjadi dasar dalam Kurikulum Sains Kelas 9 dan Program Studi Lapangan dan telah berkembang menjadi proyek sekolah secara keseluruhan dalam menciptakan kelestarian ekologis di Stamford.

Michael Drake (CEO Cognita Asia), Dr. Eric Sands (Pengawas Stamford American International School), dan Kepala Divisi Stamford berkumpul Jumat lalu di kampus Woodleigh untuk meresmikan situs Hutan Pohon Langka baru dengan menanam spesies pohon langka yang masih asli di wilayah tersebut dan Singapura.

“Saya senang terlibat dalam proyek yang menarik ini. Bagi siswa kami untuk dapat terhubung dengan alam dengan cara yang otentik sebagai bagian dari pembelajaran mereka, ini sangat luar biasa. Saya sangat berharap bahwa program tersebut adalah awal dari Stamford menjadi kampus yang lebih hijau di tahun-tahun mendatang. Selain itu akan meningkatkan pendekatan kami dengan memiliki lebih banyak kesempatan belajar di luar ruangan untuk siswa yang saya yakini akan meningkatkan pengalaman belajar mereka,” kata
Michael Drake, CEO Cognita Asia, dalam keterangannya, Rabu (19/02/2020).

Koordinator MYP Stamford, Rhonda Wiens, menambahkan, sebagai sekolah IB, Stamford American International School telah mengembangkan pemikir kreatif dan kritis yang dapat menggunakan keterampilan pemecahan masalah untuk mengambil informasi baru dan membuat keputusan untuk dampak positif di dunia kita.

“Melalui program ini kami menyatukan lingkungan dan pendidikan dalam masyarakat dalam mencapai tujuan bersama seperti kesadaran, keberlanjutan, dan tindakan yang mengarah pada perubahan secara global. Kami sangat senang dapat bekerja bersama Elango Velautham, Wakil Direktur di Singapore Botanic Gardens dalam program ini dan menantikan banyak kegiatan lintas-divisi yang akan berkembang dari acara ini,” tuturnya.

Rhonda Wiens menerangkan, langkah selanjutnya adalah mengembangkan Pembibitan Hutan Pohon Langka dan meningkatkan ruang hijau di Stamford. Ruang-ruang ini akan digunakan untuk melakukan eksperimen, penelitian, dan diharapkan temuan dari berbagai proyek penelitian ini diterbitkan dalam bentuk artikel ke jurnal sains.

Beberapa proyek penelitian dari program tersebut seperti pencampuran tanah, pengumpulan benih, pengukuran dan data tentang pertumbuhan dan perkembangan benih, dan efek pupuk terhadap pertumbuhan tanaman. Inisiatif lain adalah membudidayakan dan menumbuhkan Hutan Pangan, di mana kita dapat mulai menanam buah, sayuran, dan tumbuh-tumbuhan kita sendiri, dan berpotensi dapat memberikan makanan ini kembali ke masyarakat. Pengalaman-pengalaman ini akan membantu Stamford mengembangkan inisiatif lebih lanjut untuk mengembangkan literasi ekologi.

“Di Stamford, kami percaya siswa mendapat manfaat dalam memahami keberlanjutan dengan menyusun rencana dan berpartisipasi dalam peluang melalui proyek sekolah seperti Hutan Pohon Langka. Dengan fokus pada keberlanjutan di sekolah, Stamford bertujuan untuk menyatukan pendidikan lingkungan dan masyarakat melalui program-program yang inovatif,” tutupnya.