PRAHA, REPUBLIK CEKO – Media OutReach – Pandemi COVID-19 menghantam ekonomi global dan pasar mata uang dengan telak. Namun, Yuan Tiongkok telah kembali stabil, dengan fluktuasi antara 6,84 hingga 7,09. Jelas sekali, Tiongkok memainkan peran yang sangat penting dalam ekonomi AS. Menurut Dewan Perdagangan AS-Tiongkok pada tahun 2018, data menunjukkan bahwa Michigan telah mengekspor barang senilai $3,6 miliar ke Tiongkok, sedangkan nilai impor telah mencapai hampir $10,4 miliar, tetapi volume transaksi menurun hingga $8,7 miliar sejak tahun 2019.

Selain itu, Presiden Trump menuduh Tiongkok dengan tegas atas pandemi tersebut, yang mengakibatkan tingkat pengangguran mendekati Depresi Besar dan bahkan menuntut kompensasi finansial dari Tiongkok sehubungan dengan persoalan pandemi. Hal ini meningkatkan intensitas hubungan antara kedua negara tersebut, dan menjadi suatu ancaman bagi pasar saham dan pertukaran mata uang asing. Namun, BIS (Liquidity Provider, LP atau Penyedia Likuiditas) menyediakan opsi investasi lainnya, yang merupakan sistem likuidasi bersama yang pertama di dunia.

Broker Investment S.R.O., atau BIS, telah memperkenalkan sistem likuidasi bersama yang pertama di dunia, memungkinkan investor untuk memperoleh keuntungan dari pasar Valas dengan volume perdagangan harian sebesar $6 triliun. BIS menjauhkan investor dari kerugian dalam pasar yang bergejolak, yang membalikkan cara tradisional dari konsorsium besar atau bank. BIS menganalisis semua pesanan dengan Kecerdasan Buatan, untuk memisahkan pesanan yang stabil dan melakukan trade terhadap broker dengan kapasitas likuiditas dari investor. Dengan keahlian dalam teknologi keuangan, perbankan investasi, dan pasar pertukaran mata uang asing, BIS yakin bisa menghasilkan keuntungan yang bermanfaat bagi para investor.

BIS menyediakan likuiditas kepada pasar dan menyesuaikan struktur likuiditas dengan bank. BIS didirikan di Republik Ceko pada tahun 2014 dan terdaftar dengan izin industri keuangan yang diterbitkan oleh Czech National Bank (CNB). BIS berada di bawah pengawasan CNB, yang memiliki persyaratan ketat terhadap lembaga keuangan untuk memastikan keselamatan dan kestabilan sistem keuangan serta kualitas investasi. BIS wajib mematuhi hukum dan peraturan dari regulator keuangan yang berlaku. Setelah pembentukan selama enam tahun, kini BIS telah meluncurkan program rekanan baru, yang menghadirkan harapan baru bagi industri keuangan yang sedang menghadapi dampak pandemi dan perang dagang pada saat ini.

BIS berupaya untuk mengembangkan pasar baru dari ASEAN dan kemudian memperluas ke ASIA. BIS bermaksud merekrut 100.000 rekanan dalam setahun, menguasai 1% volume transaksi harian untuk sebagian besar negara di ASEAN, untuk mendapatkan tempat berpijak di Asia dan bergerak menuju dunia global. Kini BIS terbuka bagi rekanan yang ingin bergabung dengan mereka, yang akan segera menjadi penyedia likuiditas pertukaran mata uang asing terbesar, menghadirkan harapan baru dan menyediakan opsi baru yang stabil dan berisiko rendah bagi para investor.