SOCHI, RUSSIA – Media OutReach – Konferensi Rusia-Afrika akan menghadirkan banyak pemimpin Afrika, terutama kaum-kaum pria yang berkecimpung dalam bidang politik. Pada forum ini, seorang wanita terkenal akan menjadi pusat perhatian, Isabel dos Santos adalah seorang investor asal Afrika yang dikenal secara global dan dia bisa berbicara lebih dari 5 bahasa termasuk Rusia.

Usaha dan bisnis milik perempuan kulit hitam adalah kekuatan ekonomi yang tumbuh paling cepat di AS, tetapi kita belum melihat langkah yang sama di wilayah lain di dunia. Tantangannya sama. Tantangan yang dihadapi perempuan kulit hitam sebagai wirausahawan adalah kurangnya modal awal, sumber daya dan pinjaman, bersama dengan diskriminasi ras dan jender dalam sektor keuangan dan teknologi yang sebagian besar didominasi oleh kaum pria.

Hubungan Rusia dengan benua Afrika mencapai puncaknya selama era Soviet ketika negara adikuasa berusaha untuk membantu gerakan kemerdekaan di oposisi dan mendukung pemerintah pasca-kemerdekaan.

Saat memberikan kuliah umum di Institut Negeri Moskow pada bulan lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa setelah runtuhnya Uni Soviet, “Bisnis Rusia mulai melihat proyek-proyek yang menjanjikan di luar negeri, dan kami mulai kembali ke Afrika. Proses ini telah telah berlangsung selama 15 tahun terakhir,”.

Disaat Rusia berupaya menegaskan kembali dirinya di panggung global, merajut kembali ikatan Afrika ini adalah prioritas utama bagi Moskow. Perdagangan dan investasi antara kedua pihak meningkat 185 persen hanya dalam 10 tahun, antara 2005 dan 2015.

Minggu ini Isabel dos Santos dipastikan akan memimpin pertemuan di Konferensi Rusia-Afrika dan Forum Ekonomi di Sochi untuk menandai yang pertama dari jenisnya, menjadi rujukan besar pertama kalinya bagi para pemimpin dan bisnis Afrika di tanah Rusia sejak runtuhnya Uni Soviet. Sebagai salah satu investor dan pengusaha wanita terbesar di Afrika, Ia mengatakan “”Saya inginkan dialog yang bermanfaat tentang bagaimana menjaga Afrika terus meningkat.”

Jeune Afrique yang berbahasa Prancis mengutip Isabel dos Santos sebagai salah satu dari 100 Orang Paling Berpengaruh di Afrika, demikian juga di Portugal. PDB Portugal diperkirakan akan tumbuh sebesar 2,1% pada tahun 2018 (dua poin desimal di atas rata-rata zona euro), 1,7% pada 2019 (empat poin desimal di atas rata-rata zona euro), dan 1,7% pada 2020 (sekali lagi, satu angka desimal di atas pertumbuhan PDB zona euro).

Lulus dengan gelar sarjana teknik, Isabel dos Santos memulai karir profesionalnya di Coopers & Lybrand Portugal, kemudian bekerja sebagai Project. Dia mengembangkan bisnis pertamanya di awal 90-an, di sektor Makanan dan Minuman, menciptakan perusahaan logistik distribusi minuman dan sistem komunikasi untuk Walkie Talkie dan Tower Relay, kemudian menjadi pendiri (1999) dan anggota Dewan Direksi Unitel, operator telekomunikasi seluler kedua di Angola. Perusahaan ritel Candando, dengan hypermarket, bioskop, dan pusat perbelanjaan di Angola, mendukung lebih dari 300 produsen lokal dan mempekerjakan lebih dari 30.000 di negara ini. Dia adalah anggota pendiri dan anggota Dewan Direksi Banco BIC Angola dan Banco BIC Português. Dari Juni 2016 hingga November 2017, dia adalah Chairman dari Dewan Direksi Sonangol, perusahaan minyak dan gas nasional Angola selama masa paling sulit di negara asalnya.

Di Portugal, Isabel dos Santos adalah anggota Dewan Direksi NOS (sebelumnya ZON), perusahaan TV kabel yang terdaftar di Bursa Efek, dan Banco BIC Português dan Efacec.

“Kita hidup di masa yang menjanjikan dalam kesadaran akan peran wanita dalam masyarakat. Dari keluarga, ke dunia kerja, dalam politik, hiburan atau sains, kontribusi wanita, dalam semua dimensi kehidupan, telah mencapai kekuatan yang tak tertandingi, dan kekuatan ini harus dipromosikan untuk kebaikan masyarakat yang lebih adil, seimbang dan lengkap,” terang Isabel dos Santos.

Pengusaha sukses itu itu menambahkan, bahwa kunci keberhasilannya adalah pertumbuhan ekonomi Angola yang tinggi ketika ia mulai berinvestasi. “Kami beruntung. Angola berkembang. Selama 15 tahun itu, antara tahun 2002 dan 2017, ekonomi Angola memiliki tingkat pertumbuhan rata-rata hampir 8-9%,” kenang dos Santos, hal ini menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Angola tumbuh pada periode tersebut, hampir 900% dari $ 30 miliar menjadi $ 130 miliar.

Sementara dalam bidang Sains, Pendidikan, dan Inovasi untuk Pembangunan Ekonomi selama Konferensi Rusia-Afrika, adalah topik yang menarik untuk mendengar arahan dan saran dari Isabel dos Santos. Diketahui Afrika adalah kasus klasik di mana amal tradisional sebagian besar telah gagal mengangkat orang keluar dari kemiskinan dan dalam banyak kasus telah menyebabkan budaya ketergantungan, demikian dingkapkan oleh sebuah artikel baru-baru ini di surat kabar The Guardian, dan sebagian karena alasan ini, Isabel dos Santos telah meluncurkan yayasan amal Isabel dos Santos. “Anda harus membangun kepercayaan diri Anda, dan itu dimulai dengan pendidikan,”.

Bantuan beasiswa adalah hadiah bagi siswa yang ambisius dengan keterampilan untuk membuat perubahan di masyarakat, namun karena berbagai alasan tidak mampu menutupi biaya pendidikan mereka