HONG KONG SAR – Media OutReachSave the Children Hong Kong, sebuah organisasi non-pemerintah internasional terkemuka dalam mendukung anak-anak kurang mampu dan terpinggirkan, merilis laporan survei terbaru dan menemukan keprihatinan kaum muda di Hong Kong yang berada di bawah tekanan pendidikan, keluarga, bullying di sekolah, dan keamanan di dunia digital.

Mereka mendesak para pemimpin dan pengambil keputusan untuk memecahkan masalah sosial, dan membantu meningkatkan kesehatan mental anak dan memerangi berbagai bentuk diskriminasi terhadap anak-anak tersebut.

“Young Voices”, sebuah prakarsa oleh Save the Children di Swedia pada tahun 2014, merupakan studi berorientasi anak yang mengeksplorasi pandangan anak tentang berbagai masalah yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka, seperti sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Save the Children Hong Kong mengundang 58 siswa sekolah menengah untuk berpartisipasi dalam diskusi kelompok terfokus dari Mei hingga Juni 2019, dan mewawancarai 1.151 remaja berusia antara 12 dan 17 tahun pada Juli 2020 melalui kuesioner. Laporan “Young Voices” yang diterbitkan hari ini secara akurat mencerminkan pandangan dan opini kaum muda dari latar belakang sosial ekonomi dan demografis yang berbeda.

Hasil dari survei tersebut:

  • 42% siswa yang disurvei mengatakan bahwa mereka sering kali merasa tidak bahagia dan sedih untuk waktu yang lama.
  • 3 dari 5 siswa khawatir seseorang yang mereka kenal akan menyakiti diri sendiri
  • 64% siswa terkadang atau sering merasa stres karena pekerjaan rumah atau prestasi akademis
  • 46% siswa terkadang atau sering khawatir akan dihukum oleh orang tua mereka
  • Sekitar 1 dari 4 siswa tidak pernah atau jarang merasa aman saat online, bahkan menyebut dunia online sebagai lingkungan yang paling tidak aman.
  • 57% siswa menganggap masa depan mereka positif
  • Sekitar setengah dari mereka menginginkan lebih banyak kesempatan untuk mengungkapkan pendapat mereka tentang sekolah, komunitas, dan keluarga
  • Lebih dari 80% siswa percaya bahwa pemimpin dan pengambil keputusan perlu mengambil tindakan untuk memperbaiki situasi keluarga berpenghasilan rendah dan anak-anak penyandang disabilitas, menghentikan penindasan dan pelecehan dan pelecehan online, membantu anak-anak dengan masalah kesehatan mental, dan juga berupaya untuk mengatasi berbagai bentuk diskriminasi terhadap etnis minoritas, gender dan orientasi seksual.

“Save the Children selalu memperhatikan kesejahteraan anak-anak. Hasil penelitian Young Voices menunjukkan bahwa beberapa aspek yang dihadapai anak muda saat ini benar-benar mengkhawatirkan, dan berharap dapat menginspirasi semua sektor masyarakat untuk mengutamakan kebutuhan anak. Kita harus bekerja sama untuk memperkuat komitmen kita kepada anak-anak dan membangun masa depan yang lebih baik untuk generasi berikutnya,” kata Carol Szeto, CEO Save the Children Hong Kong, kepada media ini, Senin (24/5/2021).

Save the Children of Hong Kong telah meningkatkan komunikasi dan hubungan orang tua-anak melalui Program Heart to Heart Parent-Child dan membantu anak-anak meningkatkan kesehatan fisik dan mental mereka melalui program kesehatan mental.

Hasil penelitian lebih lengkap, silakan kunjungi: https://savethechildren.org.hk/wp-content/uploads/2021/05/YV_report_202105_page.pdf