TAITUNG, TAIWAN – Media OutReach – Hari Bersih-bersih Sedunia (WCD) adalah aksi sosial global tahunan yang mengajak masyarakat di seluruh dunia untuk turut membersihkan dan menjaga kebersihan bumi yang bertujuan untuk mengurangi masalah limbah padat dan sampah laut. Aksi ini merupakan acara global terbesar di bawah organisasi independen Let’s Do It. Sejak didirikan di Estonia pada 2008, WCD telah mengumpulkan lebih dari 100.000 ton sampah di seluruh dunia.

Sejak dari tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Taitung telah berpartisipasi dalam program WCD. Keikusertaan Taitung pada event tahun ini berbeda dari sebelumnya karena COVID 19 telah sangat mempengaruhi populasi turis pantai timur di pulau tersebut. “Model Taiwan”, yang dipuji secara global karena sukses mengatasi pandemi, memungkinkan Kabupaten Taitung menjadi kawasan yang bebas dari virus. Sehingga banyaknya orang yang membanjiri Taitung telah membawa perkembangan yang signifikan bagi pariwisata domestik. Hal ini juga menyebabkan banyak bisnis lokal dan fasilitas umum sama-sama menunjukkan tanda-tanda tidak dapat memenuhi tuntutan dengan tepat. Netizen menjuluki fenomena itu sebagai “Dendam pariwisata”.

Untuk mengatasi dampak negatif dari ‘Dendam Pariwisata’, Taitung mempromosikan konsep “pariwisata yang bertanggung jawab” untuk meningkatkan kesadaran publik tentang perlindungan lingkungan. Biro Perlindungan Lingkungan Kabupaten Taitung dan Departemen Perencanaan dan Pembangunan Internasional memimpin acara Hari Bersih-bersih Sedunia tahun 2020, menaga agar Taitung Selalu Indah.

Hari Bersih-bersih Sedunia tahun ini dikuti oleh 16 kotapraja dan kotamadya yang berlansung pada 12 September hingga 19 September 2020, dengan masyarakat lokal bekerja bersama-sama, termasuk pembersihan penyelaman bawah air di Green Island. Kegiatan tahun ini berhasil mengumpulkan 7.424 kg sampah dan 2.479 kg sampah daur ulang. 3.423 peserta terdiri dari berbagai organisasi mulai dari 91 pusat kesehatan budaya senior Pribumi hingga sejumlah besar kelompok swasta dan publik seperti Komite Konservasi Sumberdaya Perikanan Fushan Lions Clubs, B & Bs, dan banyak lagi. Ini adalah bukti nyata dari filosofi Hakim Yao tentang “keterbukaan, integrasi & inovasi” dengan semua orang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Bersamaan dengan masuknya pariwisata pasca pandemi membawa keuntungan bagi ekonomi Taitung, namun di sisi lain menagkibatkan sampah yang berlebihan akibat luapan pengunjung, sehingga sangat berdampak negatif pada ekologi alam. Menjadi sebuah kewajiban untuk mendidik pengunjung Taitung menjadi “wisatawan yang bertanggung jawab” untuk mempertahankan ekologi yang sehat agar bisa dinikmati semua orang.

Jika setiap orang melakukan bagian kecil dari mereka, pasti perbedaan besar dapat dibuat. Hakim Yao berharap Taitung dapat terus menjadi inspirasi positif untuk meredakan semua hal-hal buruk terkait pandemi. Dan suatu hari, Taitung menjadi tempat di mana penduduk lokal dan pengunjung memperhatikan pelestarian ekologi dengan serius, sehingga kabupaten ini akan tumbuh berkembang di masa depan.