HONG KONG – Media OutReach – Menjelang Tahun Baru Imlek, banyak warga akan memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat rencana kesehatan baru. Untuk membantu masyarakat membangun kebiasaan sehat dengan lebih mudah, Reckitt Benckiser Hong Kong Limited (RB) menugaskan lembaga riset pasar independen melakukan survei ‘Hong Kong Wellness in Action Index’, untuk memahami Kepuasan warga Hong Kong tentang kesehatan fisik, mental dan sosial, serta praktik mereka dalam membangun kebiasaan sehat.

Sebagai bagian dari rangkaian wawasan kesehatan yang berkelanjutan, Survei juga akan rutin melakukan diskusi mendalam tentang berbagai topik kesehatan, yang berfokus pada analisis dampak pandemi terhadap kesehatan masyarakat, terutama tantangan yang ditimbulkan oleh pasangan dan hubungan orang tua-anak. Selain itu, para ahli di berbagai bidang akan menganalisis data dan menggabungkan pengetahuan dan pengalaman profesional mereka untuk memberikan nasihat kesehatan yang dapat diandalkan kepada warga.

Secara gartis besar, hasil survei tersebut menemukan, bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap kehidupan sosial hanya 59 poin (dari 100 poin), 60% responden menunjukkan bahwa kepuasan kehidupan sosial telah memburuk dalam tiga bulan terakhir. Kurang dari 40% responden yakin bahwa mereka akan mempertahankan kebiasaan baru yang sehat yang ingin mereka bangun pada tahun 2021, ini berarti 60% responden menunjukkan, memulai kebiasaan kesehatan baru adalah “penyebab kekalahan” bahkan sebelum memulainya. Secara umum, responden menunda-nunda dalam membangun gaya hidup yang lebih sehat, dan lebih dari 60% berharap dapat mengatasi masalah tersebut.

Sementara pengaruh Pandemi terhadap kesehatan fisik, mental dan sosial, menemukan, bahwa Pandemi telah membawa dampak negatif bagi warga yang diwawancarai, namun juga memicu banyak perubahan positif, termasuk membuat mereka “lebih memperhatikan kesehatan pribadi” (80%) dan “lebih memperhatikan orang-orang di sekitar mereka (76%).

Warga yang diwawancarai umumnya setuju bahwa kebiasaan higienis berdampak besar dalam menjaga kesehatan fisik dan mental, tetapi pentingnya higienitas di antara responden muda hampir 20% lebih rendah daripada dibandingkan responden berusia 30 tahun. Selama pandemi hubungan pasangan sangat terpengaruh, dan seperempat dari narasumber mengatakan bahwa pandemi telah membuat hubungan mereka menjadi jauh. Selain itu, pandemi juga telah memberi tekanan kepada orang tua dan anak-anak mereka. Lebih dari separuh orang tua setuju bahwa anak-anak mereka merasa lebih cemas dan gelisah selama pandemi.

Berdasarkan temuan survei, panel ahli yang terdiri dari fisioterapis, spesialis psikiatri, psikolog klinis, dan pekerja sosial menyusun serangkaian “Wellness Lifehacks” yang dibuat khusus untuk membantu masyarakat meningkatkan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial mereka.

“Survei tersebut menemukan bahwa banyak warga yang diwawancarai memiliki kepercayaan diri yang rendah dalam membangun kebiasaan baru dan mudah dipengaruhi oleh kebiasaan menunda-nunda. Menanggapi situasi ini, kami telah mengusulkan prosedur lima langkah sederhana,untuk membantu perubahan pola pikir warga Hong Kong di awal Tahun Kerbau,” kata Dr. Gregory Mak, seorang Spesialis Psikiatri.

“Banyak orang berencana untuk mulai berolahraga di bawah epidemi, tetapi beberapa warga mengabaikan beberapa” titik buta “saat berolahraga. Ada juga tren peningkatan kasus cedera dan perawatan medis mengikuti pengajaran online senam. Dengan ‘Wellness Lifehacks’, kami berharap dapat mendorong masyarakat mengembangkan gaya hidup yang lebih sehat dengan cara yang lebih baik dan lebih aman,” kata Ms Wendy Shum, seorang Fisioterapis Terdaftar.

“Hasil survei ini mengungkapkan banyak wawasan. Misalnya, banyak responden yang setuju bahwa pandemi membuat mereka lebih peduli dengan keluarga dan teman. Oleh karena itu, kami menyarankan masyarakat untuk mengungkapkan kepeduliannya kepada. orang yang dicintai dan tetap berhubungan dekat dengan teman, untuk meningkatkan kesejahteraan dan memperkaya kehidupan sosial mereka. Kami juga berharap dapat mendorong mereka untuk merangkul perubahan positif yang dibawa oleh pandemi,” tambah Felicia Lau, Psikolog Klinis Terdaftar.

Keterangan Foto: Acara rilis hasil survei ‘Hong Kong Wellness in Action Index’. Dari kiri ke kanan: Samuel Wong (perwakilan dari FRC Hong Kong), Felicia Lau (Ahli Psikolog Klinis Terdaftar), Gregory Mak (Psikiater Spesialis), Wendy Shum, Fisioterapis Terdaftar dan Nn. Natalie Yuen, Direktur Urusan Eksternal RB (HK & Taiwan)