KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Media OutReach – Terkait dengan Hari Jantung Sedunia yang diperingati baru-baru ini, Malaysia semakin memperkuat reputasinya sebagai Pusat Kardiologi Asia.

Malaysia saat ini menjadi rumah bagi 52 pusat perawatan jantung, banyak di antaranya telah membuat langkah besar dengan peluncuran teknologi diagnostik dan terapeutik baru, serta menorehkan banyak prestasi, seperti menjadi yang pertama di luar AS yang menanamkan alat pacu jantung Micra AV dan satu-satunya situs transmisi di Asia Tenggara untuk intervensi koroner perkutan kompleks di CTO Live Aid.

Sementara itu Institut Jantung Nasional (Institut Jantung Negara atau IJN) yang terkenal memilik peran penting dalam teknologi perawatan jantung, yang dianggap sebagai salah satu yang terbaik di Asia.

“Kami adalah yang pertama di ASEAN yang meluncurkan Sistem Cryoablation POLARx, yang antara lain meningkatkan hasil pengobatan fibrilasi atrium dan mengurangi waktu prosedur, serta merawat 100 pasien dengan Micra AV. Di pucuk pimpinan kami adalah tim berdedikasi yang bekerja sama untuk meningkatkan kualitas kesehatan kardiovaskular bagi semua pasien kami,” kata Datuk Dr. Aizai Azan bin Abdul Rahim, CEO Grup IJN, dalam keterangannya, Senin (10/10/2022).

Evolusi cepat teknik pencitraan jantung, termasuk ekokardiografi 3D dan pencitraan resonansi magnetik jantung (MRI), telah menjadi pusat dalam diagnosis banyak penyakit kardiovaskular.

“MRI jantung memberi kita informasi terperinci yang tidak dapat diperoleh dari ekokardiogram atau angiogram. Ini membantu mendeteksi penyumbatan di arteri koroner, dan melihat apa yang terjadi di otot, pembuluh darah dan penggumpalan darah untuk mengetahui risiko serangan jantung,” kata dr Muhammad Imran bin Abdul Hafidz, Konsultan Kardiologis di Pantai Hospital Kuala Lumpur.

Munculnya prosedur invasif yang lebih minimal juga telah membantu meningkatkan hasil sekaligus mengoptimalkan pemulihan pasien.

“Cangkok bypass arteri koroner (CABG) adalah jenis operasi jantung terbuka yang paling umum, dan disertai dengan serangkaian risiko. Namun, dengan operasi bypass invasif minimal, risikonya jauh lebih rendah. Ini pasti akan menguntungkan pasien yang berisiko lebih tinggi, terutama mereka yang mengalami kerusakan jantung, diabetes, atau gagal ginjal yang parah,” jelasDr. Eng Ji Bah, Konsultan Ahli Bedah Kardiotoraks di Island Hospital.

Dengan fokus pada pasien Coronary Artery Disease (CAD), Cardiac Vascular Sentral Kuala Lumpur (CVSKL) menggunakan teknologi Intravascular Ultrasound (IVUS), yang menghasilkan gambar detail pembuluh darah jantung dan memberikan tampilan penampang arteri menggunakan gelombang suara, memberikan informasi berharga tentang sifat penyumbatan atau komposisi di dalam jantung.

“Dengan IVUS, dokter dapat melihat perluasan stent akhir dengan jelas, menurunkan risiko masalah pasca-prosedur dan meningkatkan hasil jangka panjang,” ungkap Datuk Dr. Rosli Mohd Ali, Konsultan Kardiologis di CVSKL.

Saat ini, saat Malaysia terus meningkatkan keahliannya untuk meningkatkan pengalaman pasien, Malaysia Healthcare berkomitmen untuk memberikan pengalaman perawatan kesehatan yang aman dan tepercaya bagi semua wisatawan medis sejak awal.

Layanan Call Center dan Concierge & Lounge khusus untuk wisatawan kesehatan tersedia di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Bandara Internasional Kuala Lumpur 2 (KLIA2), dan Bandara Internasional Penang (PIA). Antara lain, pelancong layanan kesehatan akan disambut setibanya di bandara dan dikawal melalui izin imigrasi jalur cepat (dengan pemberitahuan awal).

“Dengan segudang rumah sakit kelas dunia yang terkenal dengan keunggulan perawatan jantung mereka, Malaysia berada di posisi yang kuat untuk memastikan bahwa para wisatawan medis mendapat jaminan akses mudah ke perawatan jantung terbaik dengan harga yang bersaing,” kata Mohd Daud Mohd Arif, Chief Executive Officer Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC).

Informasi lebih lengkap tentang Malaysia Healthcare dan layanannya, silakan kunjungi https://malaysiahealthcare.org/.