SINGAPURA – Media OutReach – Platform pembiayaan UKM terbaik Singapura Validus Capital (Validus), Kamis (07/11/2019), mengumumkan bahwa usaha kecil dan menengah (UKM) yang menerima pembiayaan melalui platform Validus telah memungkinkan mereka untuk mengembangkan bisnis.

Menurut data yang dihimpun dari Tahun 2017 dan 2018, ditemukan bahwa UKM ini menyumbang 403 juta USD untuk produk domestik bruto Singapura (PDB) dan mendukung lebih dari 10.000 pekerjaan di negara itu. Melihat tren ini, Validus berharap bahwa UKM yang dibiayai mereka dapat memberikan kontribusi tambahan 500 juta USD pada tahun 2019, sebagai informasi pencairan tahun ini telah melampaui jumlah gabungan dalam dua tahun terakhir, jik dijumlahkan telah mendekati 1 miliar USD dalam kontribusi PDB sepanjang 2017, 2018 dan 2019.

Studi ini dilakukan oleh Steward Redqueen, sebuah perusahaan konsultan terkemuka yang berfokus pada manajemen dampak dan kewirausahaan berkelanjutan.

UKM adalah tulang punggung ekonomi dan tenaga kerja Singapura. Menurut Departemen Statistik Singapura, pada tahun 2018, UKM berkontribusi 48 persen terhadap PDB Singapura dan telah merekrut sebesar 72 persen tenaga kerja negara itu. Namun, banyak dari mereka terus menghadapi tantangan dalam mendapatkan akses ke pembiayaan yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis. Banyak yang tidak memiliki rekam jejak yang solid untuk memiliki kredit dan jaminan, dan ini mencegah mereka dari mendapatkan pinjaman bank untuk menumbuhkan bisnis. UKM dipandang sebagai aset ringan yang berarti bank akan sering membutuhkan waktu lebih lama untuk menyetujui permintaan mereka.

Studi Steward Redqueen menunjukkan bagaimana pembiayaan Validus berdampak positif bagi UKM dan ekonomi yang lebih luas. UKM yang memperoleh pembiayaan dari platform mengalami kenaikan 17 persen dalam pendapatan tahunan mereka pada tahun 2018. Kontribusi PDB dari UKM yang dibantu Validus tumbuh sebesar 18 persen. Ini berbeda dengan kontribusi PDB keseluruhan oleh bisnis Singapura 5 persen pada tahun yang sama. Selain itu, UKM yang memperoleh pendanaan dari Validus mengalami pertumbuhan lapangan kerja yang kuat sebesar 12 persen dibandingkan dengan 1 persen pertumbuhan lapangan kerja keseluruhan dari bisnis Singapura.

“Validus bangga dapat berkontribusi pada pertumbuhan UKM Singapura. Kami ingin memberikan UKM yang lebih cepat akses ke pembiayaan tanpa jaminan. Temuan dari penelitian Steward Redqueen adalah bukti bahwa solusi pembiayaan online kami berada di jalurnya untuk membuat dampak yang signifikan dalam menambal kesenjangan pembiayaan UKM Singapura. Selagi Validus bersiap untuk mengajukan lisensi Digital Wholesale Banking di Singapura, kami percaya diri bahwa dampak sosial-ekonomi akan lebih tinggi secara positif mengingat transformasi digital yang dimungkinkan melalui lisensi perbankan digital, ” kata Vikas Nahata, Rekan Pendiri dan Ketua Eksekutif, Validus Capital.

UKM mencari solusi pembiayaan untuk mendorong penjualan, memperluas operasi lokal mereka dan menginternasionalkan bisnis mereka. Validus mengisi kesenjangan pembiayaan kritis untuk UKM di berbagai industri dengan memanfaatkan penggunaan teknologi milik Validus untuk memberikan solusi pembiayaan yang efisien dan fleksibel yang disesuaikan untuk kebutuhan masing-masing peminjam UKM.

“Banyak bisnis terus memegang keyakinan bahwa memiliki hutang pada neraca mereka merugikan. Studi kami menguatkan bahwa utang dapat menjadi pemacu pertumbuhan ketika manajemen modal yang bijaksana dilakukan. Agar kami dapat terus melayani komunitas UKM, kami bermitra dengan bank dan perusahaan yang memiliki ekosistem vendor UKM untuk lebih memfasilitasi pembiayaan pertumbuhan yang terjangkau. Hal ini memungkinkan lebih banyak UKM untuk menembus lingkungan ekonomi Singapura yang menantang, sambil membawa ide-ide inovatif untuk membuahkan hasil dan mengembangkan bisnis mereka,” jelas
Nahata lagi.

Sedangkan Tias van Moorsel, Direktur Pelaksana Steward Redqueen Singapura, mengatakan, untuk memperkirakan hasil dampak, mereka melacak bagaimana arus keuangan yang terkait dengan pembiayaan Validus beredar di ekonomi Singapura. Aliran ini dilacak menggunakan metodologi input-output (IO); yang sebagian besar dikembangkan oleh ekonom pemenang Hadiah Nobel, Wassily Leontief dan umumnya digunakan oleh para ekonom untuk mengukur dampak tidak langsung.

“Terlepas dari keterbatasannya, pendekatan ini memberikan estimasi yang kuat dan merupakan pendekatan ‘masuk’ ke banyak lembaga keuangan pengemabangan di seluruh dunia, ” ulasnya.

Ekonomi Singapura tumbuh sebesar 0,1 persen tahun-ke-tahun (y-o-y) pada kuartal ketiga 2019, nyaris mencegah technical recession (technical recession diartikan sebagai dua kuartal berturut-turut dari pertumbuhan kuartal ke kuartal yang negatif.). Secara tahunan, Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) merevisi perkiraan pertumbuhannya antara 0 dan 1 persen pada 2019. Selain itu, UKM mengharapkan turnover mereka lebih rendah dalam dua kuartal berikutnya karena kondisi ekonomi makro global.

Sebelumnya pada Februari 2019, Validus mengumpulkan 20,5 juta USD dalam putaran pendanaan Seri B yang kelebihan permintaan dan berinvestasi dalam pertumbuhan sektor swasta di pasar negara berkembang. Pada bulan Juli, Validus mengumumkan rencananya untuk menjadi di antara fintechs Singapura pertama yang mengajukan lisensi bank digital di Singapura, dengan visi untuk menciptakan inklusif, Solusi 360 derajat untuk UKM di Asia Tenggara. Validus juga secara resmi meluncurkan entitas Vietnam, Validus Vietnam, kemarin di Kota Ho Chi Minh sebagai bagian dari tujuan perusahaan untuk mendorong pembiayaan bisnis bagi UKM di Asia Tenggara.

Keterangan Foto: Vikas Nahata, Executive Chairman & salah satu pendiri Validus, menjelaskan temuan baru Dampak Ekonomi Validus