HANOI, VIETNAM – Media OutReach – Situasi ekonomi yang tak menentu akibat pandemi Covid-19 dan kesulitan besar pasar keuangan global dianggap sebagai waktu yang tepat bagi Sapa Thale Group untuk berinvestasi dan mendukung secara khusus Startup di Vietnam maupun startup di seluruh dunia.

Seperti yang dilaporkan dalam survei oleh Startup Genome, sekitar 74% startup di 45 negara terpaksa memberhentikan karyawan tetapnya karena efek buruk pandemi Covid-19. Sebagian besar startup hanya memiliki modal yang cukup untuk mempertahankan operasi bisnis mereka selama beberapa bulan sementara harapan mereka untuk memobilisasi lebih banyak modal jangka pendek hampir “luntur”. Akibatnya, dua pertiga dari semua startup diprediksi gulung tikar setelah pandemi Covid-19 berakhir.

Tidak terkecuali Startup di Vietnam, karena mereka berada di bawah tekanan keuangan yang besar meskipun Pemerintah telah menggelontorkan paket dukungan kredit untuk membantu perusahaan mengatasi kesulitan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Namun kebijakan ini dianggap masih belum cukup.

Miliarder Mai Vu Minh saat mengunjungi para pemimpin di dunia.

Normal Baru

Belum lama ini, Mai Vu Minh, Pemimpin Sapa Thale melakukan kunjungan kerjasama ke TRB Group, sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 1955 dan berpusat di Republik Srpska (Bosnia-Herzegovina). TRB Group berspesialisasi dalam bidang pertahanan dan keamanan, perusahaan ini memiliki beragam portofolio produk dan solusi. Sapa Thale pada kesempatan tersebut mengutarakan keinginannya untuk berinvestasi di bidang teknologi informasi, transfer dan aplikasi di Vietnam dan beberapa negara di dunia dengan perkiraan modal ratusan juta dolar.

Investasi di bidang teknologi ini untuk memenuhi tuntutan eksplosif koneksi dan pemrosesan data selain memantau jaringan ke setiap node dan memastikan integrasi keamanan jaringan dan sekuriti segera setelah desain dan pengembangannya pasca pandemi Covid-19.

“Selain dampak negatifnya terhadap ekonomi global, pandemi Covid-19 juga menciptakan peluang unik untuk bergerak menuju ekonomi “tanpa kontak” dengan mempromosikan pembayaran digital, pendidikan online, diagnosa jarak jauh dan pengobatan untuk perawatan kesehatan dan berbagi data digital, dll. Kami melakukan upaya terbaik untuk mempromosikan di banyak negara sehingga mereka dapat menangkap peluang ini tepat waktu,” kata tutur Mai Vu Minh.

Seperti diketahui, Startup teknologi menjadi semakin populer dan merupakan salah satu startup yang paling besar menerima investasi, contohnya Grab dan Gojek, dua aplikasi penumpang dan pengantaran paling terkemuka di Asia Tenggara, dua Startup ini menduduki peringkat paling atas dalam investasi di startup. Dalam laporannya mereka telah sukses mengumpulkan pendanaan lebih dari 2 Miliar USD pada kuartal pertama tahun 2020, terhitung sekitar 70% dari total nilai modal yang diinvestasikan di Asia Tenggara.

Dalam upanya mendukung startup di Vietnam, Sapa Thale Group selalu mencari peluang, khususnya para startup anak muda sejak tahun 2018 karena terinspirasi dari keinginan membangun negeri dalam kegiatan investasi dari pemimpinnya. Dalam empat tahun terakhir, Sapa Thale Group telah menginvestasikan 9 Miliar USD di bidang keuangan dan perbankan, pengembangan teknologi tinggi, pengembangan infrastruktur dan sistem transportasi, real estat, hotel, pariwisata dan pertanian di banyak negara di seluruh dunia.

Sapa Thale adalah grup yang bergerak di bidang keuangan dan perbankan, pengembangan teknologi tinggi, infrastruktur, lingkungan dan energi, transportasi, real estate dan hotel serta pariwisata.

Keterangan Foto: Mai Vu Minh (ketiga dari kanan) selama kunjungannya ke TRB Group di Republik Srpska (Bosnia-Herzegovina)