SYDNEY, AUSTRALIA – Media OutReach – Selama 12 bulan menunggu sejak mengajukan pendaftaran, Platform pertukaran Mata Uang Kripto Asia, Zipmex, akhirnya secara resmi berhasil memperoleh lisensi operasional untuk menyediakan aset digital dan layanan pertukaran di Thailand.

Zipmex sendiri adalah platform pertukaran Mata Uang Kripto asal Singapura, saat ini mereka telah beroperasi di Indonesia dan Australia, memilik valuasi sekitar 18 juta USD setelah sukses mengumpulkan 5 juta USD hingga sekarang. Lisensi perdagangan bitcoin menyusul putaran pendanaan Pra-Seri A Zipmex senilai 3 juta USD pada September lalu, yang dipimpin oleh Infinity Blockchain Holdings.

Zipmex Meningkatkan Persaingan di Pasar Thailand

Seperti yang dilaporkan, bahwa cuma adaempat dari total 20 perusahaan Mata Uang Kripto yang diberikan lisensi yang sama pada awal 2020, Zipmex sekarang termasuk salah satu daftar perusahaan yang memiliki lisensi beroperasi di Thailand. Empat perusahaan baru yang berlisensi lainnya adalah Bitcoin Exchange, Bitkub Online, Satang Corporation, dan Huobi Thailand.

Menjadi catatan penting, dua perusahaan lain, yaitu Cash2coin dan Asia Tenggara Digital Exchange ditolak dari aplikasi mereka, karena proses KYC (Know-Your-Customer) dan Anti-Money Laundering yang tidak Konsisten. Sejak SEC Thailand mulai mengatur berdasarkan Keputusan Daruratnya dalam Digital Asset Business B.E. 2561, hanya beberapa perusahaan yang diberikan lampu hijau mengikuti persyaratan peraturan yang bijaksana.

Zipmex harus memenuhi beberapa persyaratan ketat setelah memulai proses pendaftaran pada awal tahun 2019 sebelum menerima lampu hijau dari Kementerian Keuangan dan SEC Thailand. Salah satunya mengharuskan ekuitas pemegang saham minimal 1,6 juta USD (setara dengan 50 juta baht). Selain itu mereka juga mendapatkan nod regulator dari Securities and Exchange Commission (SEC) Thailand, sehingga menjadikan meraka perusahaan Mata Uang Kripto muda Asia di peta global, hal tersebut menambah kredibilitas pertumbuhan luar biasa Zipmex di masa sekarang.

“Prioritas utama kami adalah mendapat lisensi dan regulasi dari SEC, kami optimis bahwa menjadi entitas yang diatur akan membantu memberikan kepercayaan kepada pendatang baru yang ingin memasuki pasar aset digital,” kata salah satu pendiri Zipmex dan CEO unit pertukaran Thailand, Rabu (22/01/2020).

Mata Uang Kripto Kian Populer di Asia Tenggara

Pasar untuk perdagangan mata uang digital dan aset virtual berkembang pesat di wilayah Asia Tenggara, dengan Thailand sebagai salah satu dari sedikit negara pertama yang memberlakukan undang-undang mata uang digital.

Thailand telah membuat kemajuan signifikan dalam upaya untuk mendorong lebih banyak perusahaan perdagangan cryptocurrency untuk mulai beroperasi di negara itu. Pada bulan Maret 2019, Thailand memulai pengembangan platform aset digitalnya sendiri dan SEC menyetujui portal Penawaran Koin Initial (ICO) pertama di negara itu.

Setelah Thailand, Filipina baru-baru ini mengeluarkan kerangka kerja regulasi untuk meningkatkan perlindungan investor, selain mengatur akuisisi aset crypto di negara tersebut. Begitu juga dengan salah satu operator food court terbesar di Singapura, Kopitiam, mulai menerima pembayaran dalam bitcoin dan cryptocurrency lainnya.

Poros menuju aset digital menunjukkan minat dan pergerakan yang tumbuh di ruang crypto di kawasan Asia Tenggara. Semua perkembangan ini adalah sinyal yang baik untuk platform pertukaran perdagangan, seperti Zipmex, sehingga menciptakan suasana yang positif bagi perkebangan pasar.