PENANG, MALAYSIA – Media OutReach – DHL Supply Chain, pemimpin pasar global dalam solusi logistik kontrak, berencana untuk berinvestasi sebesar 350 juta euro di Asia Tenggara Timur selama lima tahun ke depan untuk memperluas kapasitas gudang, tenaga kerja, dan inisiatif keberlanjutannya.

Hal ini merupakan bagian dari rencana investasi strategis DHL Supply Chain selama setahun terakhir, yang berjumlah total hingga 1,35 miliar euro secara global. Investasi ini berfokus pada infrastruktur rantai pasokan, perekrutan dan pengembangan sumber daya manusia, serta otomatisasi, transformasi digital, dan keberlanjutan di India, Amerika Latin, dan Asia Tenggara yang mendukung strategi multi-sumber daya DHL untuk pelanggan di seluruh wilayah geografis utama, di semua industri dan sektor.

“Ada peluang besar bagi dunia usaha di Asia Tenggara untuk memperkuat ketahanan rantai pasokan. Perusahaan sedang mempertimbangkan untuk mendiversifikasi rantai pasokan mereka. Dengan lingkungan kerja yang dinamis dan perjanjian perdagangan yang efektif seperti Perjanjian Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN (FTA), Asia Tenggara akan mendapatkan manfaat paling besar. Investasi multi-pasar kami sebesar €350 juta di kawasan ini melengkapi strategi investasi global kami,” tutur Oscar de Bok, CEO DHL Supply Chain, dalam rilisnya, Selasa (17/10/2023).

“Ini adalah investasi strategis yang kami lakukan, meskipun kondisi pasar secara umum lebih lemah karena kami berinvestasi dalam pertumbuhan operasi kami di masa depan,” tegas Oscar.

DHL Supply Chain memperluas kapasitas dan pusat logistik yang siap menghadapi masa depan

Dengan rencana investasi ini, DHL Supply Chain akan menambah luas gudangnya sebesar 25% (setara dengan 400.000 meter persegi) di Asia Tenggara dengan luas saat ini sebesar 1,6 juta meter persegi. Hal-hal penting dari rencana investasi ini antara lain:

  • Fasilitas DHL Maheswara Green Logistics seluas 40.000 meter persegi di Jawa Barat, Indonesia
  • Penang Logistics Hub 5 (PLH5) seluas 18,000 meter persegi di Malaysia
  • Fasilitas Logistik yang dibangun khusus seluas 50.000 meter persegi di Filipina
  • Fasilitas seluas 60.000 meter persegi diperoleh dari bisnis lokal di Singapura.

“Kami tidak hanya memperkuat kapasitas, tetapi juga membangun pusat logistik yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan di masa depan, melalui inisiatif keberlanjutan dan robotika. Misalnya, kami melengkapi fasilitas kelima kami yang akan datang di Penang (PLH5) dengan teknologi tercanggih, yaitusistem penyimpanan dan pengambilan palet otomatis modern serta teknologi Robot yang mengirimkan barang ke masyarakat untuk menangani pemilihan suku cadang kecil,” tutur Javier Bilbao, CEO DHL Supply Chain Asia Pasifik.

DHL Supply Chain akan terus mengembangkan Sistem Manajemen Gudang (WMS), sekaligus memperkenalkan teknologi gudang lainnya di pasar tertentu seperti otomatisasi toko dan sistem penyimpanan dan pengambilan, sistem penyimpanan dan pengambilan otomatis (ASRS) untuk palet dan barang berukuran besar serta kendaraan berpemandu otomatis (AGV). Inisiatif digitalisasi ini juga memungkinkan karyawan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam penerapannya.

Berinvestasi pada talenta dan supply chain ramah lingkungan

DHL Supply Chain memperkuat komitmennya terhadap pengembangan sumber daya manusia dengan berupaya menciptakan lebih dari 3.000 peluang kerja di Asia Tenggara pada tahun 2024. Hal ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk membina talenta guna mendukung area pertumbuhan baru dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus meningkat dalam otomatisasi dan analisis digital. , penanganan kendaraan listrik, logistik terbalik, dan desain solusi.

Untuk mendukung peta jalan Grup DHL menuju logistik netral iklim pada tahun 2030 serta target pengurangan emisi Scope 3 pelanggannya, DHL Supply Chain berencana menggandakan armada kendaraan listriknya di Asia Tenggara dalam 5 tahun ke depan.

Rantai Pasokan DHL juga berkomitmen terhadap fasilitas netral karbon untuk semua bangunan baru. Saat ini, 100% fasilitas DHL Supply Chain di Singapura dan Malaysia telah mencapai netralitas karbon, yang menunjukkan kepemimpinan perusahaan dalam memperjuangkan keberlanjutan di sektor rantai pasokan.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi disini.

Keterangan Foto: (Dari Ki-Ka) Mario Lorenz (Country Managing Director, DHL Supply Chain Malaysia), Andries Retief (CEO, DHL Supply Chain Asia Tenggara), Oscar de Bok (CEO, DHL Supply Chain), Javier Bilbao (CEO, DHL Supply Chain Asia Pasifik) di Penang Logistics Hub 4