SINGAPURA – Media OutReach – Kementerian pendidikan di seluruh Asia, sejak awal pandemi awal tahun ini telah mendorong peralihan metode pembelajaran besar-besaran secara dengan online dengan bantuan Microsoft Teams, Office 365 dan Microsoft Azure, sehinga meskipun pandemi terus berlanjut, dapat menyediakan akses kepada jutaan siswa untuk terus belajar dari dari rumah. Selain memastikan kesinambungan pelajaran, sekolah telah memfasilitasi interaktivitas tiap waktu antara guru dan siswa, dan disaat yang sama memungkinkan siswa untuk menggali, berkarya dan berbagi pengetahuan secara bersama.

Peralihan Luas ke Metode pembelajaran jarak jauh

Di tengah wabah Pandemi COVID-19, menemukan dan menggunakan alat yang tepat dengan cepat sangat berperan dalam mengelola pergeseran seismik dalam dunia pendidikan.

Di Vietnam, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengerahkan Microsoft Team dalam catatan waktu 27 jam untuk lebih dari 200 sekolah di kota Hai Phong. Selama lebih dua bulan, Microsoft Teams telah berhasil digunakan lebih dari 3,3 juta guru dan siswa dari sekolah dasar dan menengah, sekolah menengah dan institut pendidikan tinggi di seluruh Vietnam. Demikian pula dengan Dewan Pendidikan Metropolitan Tokyo, lembaga ini telah mengadopsi Microsoft Teams dan Microsoft 365 untuk menciptakan suasana pembelajaran online yang nyaman dan interaktif. Upaya ini telah diluncurkan kepada lebih dari 160.000 siswa dan 20.000 guru di 253 sekolah menengah Metropolitan Tokyo, sekolah kebutuhan khusus dan sekolah lain yang dikelola oleh Dewan Pendidikan selama awal Mei tahun ini.

Lembaga pendidikan juga ditekan untuk menciptakan kembali pengalaman kelas fisik. Di Taiwan, Departemen Pendidikan (MoE) mendorong sebanyak 2,5 juta siswa dan 200.000 guru dari sekolah dasar ke universitas untuk belajar dari jarak jauh menggunakan akun Office 365 dan Microsoft Teams terpadu ke ID Nasional mereka. Perpaduan aplikasi Office 365 dan Microsoft Teams memungkinkan untuk berbagi presentasi dan dokumen dengan lancar, sementara aplikasi lain seperti Microsoft Whiteboard di Windows 10 memfasilitasi diskusi jarak jauh yang produktif secara real-time. Pelajaran online direkam dan disimpan secara otomatis di layanan video Office 365 Microsoft Stream, agara para siswa dengan mudah mereview kembali pelajaran mereka.

“Mengingat jumlah siswa yang terdampak akibat pembatasan sosial, kami dengan cepat menerapkan beberapa tindakan pencegahan dan mitigasi. Berkat dukungan staf IT kami dan Microsoft Team bekerja sepanjang waktu untuk membuat konten kursus tersedia bagi instruktur, serta dukungan kuat dari semua anggota fakultas, kami optimis membantu meminimalkan dampak COVID-19 pada dunia pendidikan bagi siswa kami,” kata Huan-Chao Keh, Kepala Universitas Tamkang di Taiwan.

Mengeksplorasi cara baru di Dunia Belajar dan Mengajar

Integrasi aplikasi di Office 365 dan Microsoft Team juga termasuk Minecraft: Education Edition dan Flipgrid, yang disediakan tanpa biaya tambahan bagisiswa di Thailand. Di negara itu, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, Penelitian dan Inovasi (MHESI) bekerja sama dengan mitra LannaCom dan Microsoft menyediakan akses Office 365 A1 dan Microsoft Teams bagi lebih dari 150 universitas di seluruh Thailand yang mencakup lebih dari 60.000 guru dan 2 juta siswa.

“Kami mengubah krisis COVID-19 ini menjadi sebuah peluang dengan memungkinkan mahasiswa dari semua universitas di Thailand untuk melanjutkan pendidikan mereka melalui sistem pembelajaran online 100%. Ini membawa pengalaman belajar ke tingkat yang lebih tinggi sejalan dengan metode pembelajaran modern – pembelajaran di luar kelas yang melampaui pengalaman konferensi video sederhana,” urai Suvit Maesincee, Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, Penelitian dan Inovasi (MHESI) Thailand.

Meningkatkan Skala dengan Microsoft Azure

Untuk mengatasi volume pembelajaran yang berlansung secara online, Educational Broadcasting System (EBS) di Korea Selatan menggunakan Microsoft’s cloud Azure untuk memperluas kapasitas layanan sistemnya hingga 500 kali dalam dua minggu, memberikan akses ke 3 juta siswa sekolah menengah dan menengah di seluruh korsel. Ji Eun Lee, CEO Microsoft Korea mengatakan bahwa mereka telah menerima banyak pertanyaan yang meminta mereka untuk berbagi pengalaman tentang mengadakan kelas online pertama di dunia di Korea. “Kami akan melakukan yang terbaik untuk menyediakan lingkungan pendidikan yang konstan berdasarkan pengalaman dan kemampuan global kami,” tuturnya.

Mengedukasi Kembali Pengajar

Di balik kesuksesan penyebaran alat-alat pembelajaran ini muncul kurva pembelajaran yang sama curamnya, sebagai lembaga pendidikan melangkah untuk memobilisasi dan melengkapi pendidik dengan keterampilan yang tepat untuk pembelajaran online.

Di Filipina, komite eksekutif Departemen Pendidikan (DepEd) bergerak cepat untuk melatih para pendidik pada saat lockdown diberlakukan di negara itu pada bulan Maret. Sekretaris Departemen Leonor Briones menggunakan Microsoft Team untuk mengadakan pertemuan dengan 17 kantor regional, membahas masalah kritis yang dihadapi oleh guru dan siswa. Industri ini terus terhubung melalui sesi “Tanya Pakar” yang digelar mingguan bagi staf, serta “TeamsTalk”, pertemuan dwi-mingguan online bagi para guru untuk mengejar dan berbagi bimbingan satu sama lain.

Sementara itu, di Malaysia, Departemen Pendidikan (MoE) dan Digital Classroom Admin (DCA), dengan bantuan Microsoft, bangkit menghadapi tantangan dengan mengadakan webinar harian untuk memperkenalkan Microsoft Teams dan Office 365 kepada guru, Sesi pelatihan di Microsoft Team direkam dan diunggah di MoE’s Digital Learning portal (Ruang Ilmu), sehingga mengizinkan lebih dari 430.000 guru di seluruh Malaysia untuk meninjau materi pelatihan sesuai dengan kempetisi bidang mereka masing-masing.