JAKARTA, INDONESIA/SINGAPURA – Media OutReach – Apical Group, eksportir minyak sawit berkelanjutan, bergabung dengan Roundtable of Sustainable Palm Oil (RSPO), Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Gabungan Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), dan sejumlah pemimpin opini kunci dari berbagai industri, meluncurkan inisiatif minyak sawit berkelanjutan “Powered by Palm Oil”.

Melalui inisiatif ini, Apical Group, anggota grup perusahaan berbasis sumber daya RGE yang didirikan oleh Sukanto Tanoto pada tahun 1973, berupaya meningkatkan praktik bisnis yang berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran yang lebih besar, terutama di kalangan generasi muda, tentang pentingnya dan dampak minyak sawit bagi masyarakat dan kehidupan sehari-hari.

Bernard Riedo, RGE Palm Business Director mengatakan, “Inisiatif ini memungkinkan kami untuk berbagi pengetahuan dan wawasan dengan masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, tentang prevalensi minyak sawit dalam kehidupan sehari-hari dan banyak kegunaannya. Memperingati Hari Pahlawan di Indonesia hari ini, kami berharap generasi muda dapat menjadi agen perubahan dalam mempromosikan kelapa sawit berkelanjutan.”

Margareth Naulie Panggabean, Outreach and Engagement RSPO Indonesia mengatakan, “Kami mendukung Apical untuk terus membudidayakan minyak sawit berkelanjutan sekaligus mengedukasi generasi muda bahwa membeli produk yang menggunakan minyak sawit berkelanjutan bersertifikat adalah pilihan terbaik yang dapat Anda buat dalam mendukung industri minyak sawit yang lebih berkelanjutan.”

Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif GIMNI mengamati bahwa selama delapan tahun terakhir, kelapa sawit tetap menjadi ekspor utama Indonesia selain batu bara. Industri kelapa sawit menyediakan lapangan kerja bagi banyak orang dan merupakan sumber devisa. Tetap penting bagi masyarakat Indonesia untuk lebih memahami berapa banyak kegiatan ekonomi yang sangat didukung oleh minyak sawit. Selain itu, kelapa sawit tumbuh baik di daerah tropis dengan curah hujan tinggi, dan produksinya mampu memenuhi kebutuhan nasional dan global.

“Dari total 47 juta ton Crude Palm Oil (CPO) yang diproduksi Indonesia, 20 juta ton untuk konsumsi dalam negeri, 9 juta ton untuk biodiesel, 7 juta ton untuk pangan, dan 2,5 juta ton untuk penggunaan oleokimia, dan sisanya untuk penggunaan lainnya. Oleh karena itu kelapa sawit sangat penting bagi bangsa ini. Solusinya bukan mengganti minyak sawit dengan minyak nabati lainnya, tetapi bagaimana membuat industri ini lebih berkelanjutan dan ini merupakan tantangan besar yang akan dihadapi generasi muda Indonesia,” tambah Sahat.

Dibandingkan dengan negara lain, Indonesia lebih maju dalam penggunaan energi baru dan terbarukan, seperti biodiesel. Jummy Bismar Martua Sinaga, Kepala Riset & Teknologi APROBI menjelaskan, “Kita harus mengoptimalkan kelapa sawit Indonesia sebagai sumber daya. Program B30 menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari satu juta pekerja dan meningkatkan pendapatan petani. APROBI juga ingin berbagi informasi bahwa kelapa sawit tidak hanya digunakan untuk pangan tetapi juga sebagai sumber energi.”

Pada acara tersebut, Apical memperkenalkan empat key opinion leader dari kampanye “Palm Oil Nation” yang terdiri dari praktisi dari berbagai industri, seperti Kwik Wan Tien, General Manager Nutrifood (brand dari WRP); Anisa Sulandana. Brahmantyo, Direktur Pemasaran Merek & Produk De La House dan menganjurkan penggunaan minyak sawit berkelanjutan; Tigran Denre Sonda, eksportir minyak goreng Harumas, produk Apikal; dan Ryan Haryanto, pembalap Formula Renault Asia yang mendukung penggunaan biodiesel dari minyak sawit sebagai upaya memperkuat ketahanan energi.

Kampanye ini memiliki konten bermanfaat yang akan dipublikasikan setiap dua minggu mulai 10 November 2021 di semua saluran media sosial Grup Apical. Ini menandai salah satu dari banyak upaya Apical untuk melibatkan generasi muda di Indonesia di bawah gerakan #Apicalpeduli (Apical Peduli). Sejak tahun 2020, Apical telah aktif melibatkan masyarakat melalui berbagai kegiatan untuk menyebarkan pesan positif dan membangun ketahanan.