BANGKOK, THAILAND – Media OutReach – Pada tanggal 21 September 2023, Direktur Jenderal Departemen Perdagangan Luar Negeri (DFT) Thailand, Ronnarong Phoolpipat, memimpin pertemuan trilateral dengan Program Pengawasan Ekspor dan Keamanan Perbatasan (EXBS) Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dan Program Kemitraan dengan Mitra Uni Eropa (UE) (EUP2P) di Departemen Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Thailand.

Perwakilan dari kedua program tersebut menekankan pentingnya penerapan langkah-langkah pengendalian perdagangan strategis (STC) untuk mengatur senjata pemusnah massal (WMD) dan dual-use items (DUI) melalui langkah-langkah perizinan.

Direktur Jenderal Ronnarong Phoolpipat berpandangan bahwa konsep ini pada prinsipnya diperlukan, dengan tujuan untuk menjaga keamanan perdagangan di komunitas global. Pertemuan ini mencakup pertukaran ide, perspektif, dan membahas pro dan kontra penerapan STC di Thailand.

WMD mengacu pada senjata nuklir, senjata biologi, senjata kimia, atau senjata lainnya yang berpotensi menyebabkan kerusakan pada sejumlah besar nyawa manusia, hewan, atau tanaman, dan menyebabkan kerusakan besar pada lingkungan.

Dual-use item dapat digunakan untuk tujuan sipil dan militer dan dapat digunakan untuk mengembangkan, membuat, menerapkan, memodifikasi, menyimpan, atau mengangkut WMD atau dapat diperlakukan dengan cara apa pun untuk memfasilitasi akuisisi WMD.

Ronnarong Phoolpipat mengatakan bahwa Thailand sangat menekankan praktik perdagangan yang transparan yang memprioritaskan keamanan tanpa menyebabkan proliferasi WMD, sehingga meningkatkan kepercayaan di antara negara-negara lain terhadap komitmennya terhadap tanggung jawab global.

Thailand berdedikasi untuk memastikan bahwa ekspornya tidak memiliki hubungan atau keterkaitan dengan terorisme dan WMD.