HONG KONG SAR – Media OutReach – Jumlah kecelakaan yang melibatkan bus telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, yang menimbulkan kekhawatiran publik tentang kesehatan pengemudi bus dalam kaitannya dengan keselamatan jalan. Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan Hong Kong Medical Journal, menemukan bahwa pengemudi bus Hong Kong memiliki risiko penyakit kardiovaskular dan tekanan darah tinggi yang lebih tinggi daripada pengemudi biasa karena kerja lembur jangka panjang, kurangnya olahraga dan kebiasaan merokok, yang mengakibatkan kesehatan yang buruk. Untuk memastikan keselamatan jalan raya, pihak berwenang harus memperkuat tindakan pengawasan dan pengendalian untuk mengurangi masalah kesehatan yang disebabkan oleh jam kerja yang panjang.

Tim peneliti kesehatan dari Universitas Hong Kong melakukan penelitian tentang risiko penyakit kardiovaskular bagi pengemudi bus lokal, dengan mewawancarai 255 pengemudi bus dan 252 pengemudi biasa, berusia antara 25 dan 84 tahun. Studi tersebut menemukan bahwa lebih dari 8 pengemudi bus Hong Kong bekerja 10 hingga 14 jam sehari, dan 6 orang dewasa bekerja setidaknya 6 jam per shift. Bahkan, kurang dari 10% pengemudi bus berolahraga selama lebih dari 1 jam sehari. Selain itu, hampir separuh pengemudi bus memiliki kebiasaan merokok, yang dua kali lebih tinggi dari kebiasaan pengemudi pada umumnya. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa lebih dari 60% kapten mobil memiliki tekanan darah sistolik 130 mm Hg, yang merupakan hipertensi tahap pertama dari standar American Heart Association, dan angkanya 10% lebih tinggi daripada pengemudi biasa.

Tim peneliti kesehatan menggunakan kalkulator risiko QRISK 3 untuk membandingkan risiko penyakit kardiovaskular antara kedua kelompok dan menemukan bahwa risiko penyakit jantung atau stroke pada pengemudi bus dalam 10 tahun ke depan adalah 2,41 kali lipat, 1,84 kali lebih tinggi daripada pengemudi biasa. Hal tersebut diyakini terkait dengan kurangnya olahraga dan rendahnya kepuasan kerja. Ini terkait dengan jam kerja. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa risiko tekanan darah tinggi bagi pengemudi bus 1,62 kali lebih tinggi daripada pengemudi biasa, yang kemungkinan disebabkan oleh kurangnya olahraga dan kebiasaan merokok.

Tim peneliti menekankan pentingnya menjaga kesehatan pengemudi bus terkait keselamatan jalan raya. Oleh karena itu mereka menyerukan pihak berwenang harus melakukan tindakan yang tepat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala kepada pengemudi bus untuk memastikan bahwa mereka bebas dari penyakit akibat jam kerja yang berlebihan.

Makalah penelitian telah diterbitkan di Jurnal Medis Hong Kong,
Silakan lihat detail di makalah asli: Cardiovascular risk in bus drivers
Hong Kong Med J 2020; 26: 451–6
https://www.hkmj.org/abstracts/v26n5/451.htm