SHANGHAI, CHINA – Media OutReach Newswire – Freshippo, perusahaan ritel baru yang didukung oleh kecerdasan digital Alibaba Group, menghadiri Rapat tahunan PBB yang membahas isu iklim (COP28) dan menyumbangkan sebuah pidato pada Side Event COP28 China Corner, mengungkapkan langkah-langkah ketahanan iklim dan tindakan proaktif dalam memitigasi dampak perubahan iklim.

Keterangan Foto: Freshippo menghadiri COP28. Shen Li, Co-founder dan Head of Sustainable Development di Freshippo, memberikan pidato di acara Side Event COP28 China Corner

Freshippo telah memanfaatkan teknologi digital dan kemampuan ritel barunya untuk mengatasi dampak perubahan iklim. Perusahaan ini telah mengembangkan pendekatan berbasis skenario untuk mengatasi berbagai tantangan pertanian, seperti jenis benih, teknologi pertanian, perlindungan tanaman, panen dan transportasi. Selain itu, Freshippo telah menetapkan tiga metodologi pertanian untuk mendukung adaptasi iklim.

Pertama, memilih spesies yang sesuai berdasarkan kondisi iklim untuk membantu perusahaan pertanian membangun ketahanan iklim melalui pertanian kontrak. Kedua, melalui pengadaan adaptif bencana iklim, memberikan respon yang cepat dan bantuan yang maksimal kepada para petani untuk meminimalisir kerugian mereka. Terakhir, menerapkan pertanian adaptif bencana iklim, yang akan mendukung petani kontrak untuk melanjutkan produksi setelah bencana iklim.

“Perubahan iklim adalah tantangan global bersama, dan meningkatkan ketahanan iklim dan konsensus di sektor pertanian, industri, dan ritel adalah tanggung jawab kita bersama. Pertanian akan terus terkena dampak besar dari perubahan iklim, sehingga menjadi misi bersama para praktisi pertanian global untuk mengatasi ketahanan iklim di sektor pertanian. Kami telah mengeksplorasi berbagai cara untuk meningkatkan ketahanan iklim di sektor pertanian dan industri melalui pengalaman praktis. Freshippo berkomitmen untuk memanfaatkan keunggulan perusahaan ritel untuk mempromosikan konsensus iklim yang lebih baik di kalangan masyarakat, menggunakan produk sebagai sarana untuk pendidikan iklim dan membantu konsumen mengembangkan kesadaran iklim dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Shen Li, Co-founder dan Head of Sustainable Development di Freshippo, menyampaikan pidato pada Side Event COP28 China Corner.

Freshippo menyoroti sejumlah kasus adaptasi iklim di acara tersebut. Misalnya, beberapa perkebunan persik di Beijing secara tak terduga dihantam badai hujan es pada tahun 2022, yang mengakibatkan kerugian ekonomi langsung lebih dari RMB6 juta. Sebagai tanggapan, Freshippo mengelompokkan buah persik yang rusak secara visual sebagai “buah persik yang rusak akibat hujan es” dan memproses buah persik tersebut menjadi keripik persik kering. Inisiatif ini membantu petani menjual buah persik yang rusak akibat hujan es, sehingga mengurangi limbah hingga 200 kilogram per mu. Selain itu, inisiatif ini memungkinkan petani persik untuk meningkatkan pendapatan mereka sebesar RMB1.200 per mu.

Freshippo juga telah bekerja untuk mengatasi dampak ekstrem dari iklim panas dengan membuka basis organik gurun seluas 200 hektar di Gurun Ulan Buh di Mongolia Dalam. Tahun lalu, mereka memanen 400.000 labu, menyediakan produk pertanian yang lezat dan aman bagi konsumen. Area ladang labu telah diperluas menjadi 1.000 mu tahun ini. Pertumbuhan setiap labu dapat membantu mencegah erosi air dan tanah yang mempengaruhi sekitar 43 kaki persegi tanah di sekitarnya, sehingga bermanfaat bagi iklim dan lingkungan setempat.

Freshippo juga memamerkan madu gajah nol karbon yang mulai diproduksi bersama International Fund for Animal Welfare (IFAW) pada bulan Maret tahun ini. Proyek ini bertujuan untuk melatih penduduk desa di wilayah Xishuangbanna, Provinsi Yunnan untuk memelihara lebah dan mengumpulkan serta menjual madunya, sehingga mengurangi dampak terhadap gajah Asia yang disebabkan oleh petani yang menebang karet di pegunungan, dan meminimalkan konflik antara manusia dan gajah. Dengan menggunakan pemanas air tenaga surya, memasang sistem fotovoltaik, dan menanam tanaman ekonomi yang ramah lingkungan, jejak karbon dari produksi madu juga diimbangi sepenuhnya. Selain itu, Freshippo akan mendonasikan RMB10 dari penjualan setiap botol madu untuk mendukung pembangunan berkelanjutan bagi masyarakat setempat.

Praktik-praktik yang dilakukan oleh Freshippo mendapat tanggapan positif dari para peserta.

“Industri pertanian memainkan peran penting dalam pengurangan karbon karena merupakan industri yang paling terdampak oleh perubahan iklim. Kasus-kasus yang dibagikan oleh Freshippo telah membawa perhatian yang lebih besar pada kemampuan adaptasi industri ini terhadap isu perubahan iklim. WWF sangat senang melihat langkah-langkah Freshippo dalam mengatasi perubahan iklim dan meningkatkan ketahanan iklim pertanian selama acara Side Event COP28 China Corner. Perubahan iklim merupakan tantangan bersama bagi seluruh umat manusia, dan kami berharap semakin banyak pelaku bisnis yang menyetujui konsensus ini,” kata Zhou Fei, Chief Programme Officer WWF-China.

“Perubahan iklim menimbulkan tantangan yang sangat besar bagi pertanian global, dan sistem pangan yang berkelanjutan harus segera diubah. Freshippo juga merupakan mitra penting dalam penelitian kami untuk meningkatkan adaptasi iklim pertanian. Kami berharap dapat bekerja sama dengan Freshippo untuk membantu para praktisi pertanian di seluruh dunia dalam mengeksplorasi adaptasi iklim pertanian,” tambah Fu Xiaotian, Direktur Program Pangan dan Sumber Daya Alam China di World Resources Institute.

“Sebagai madu nol karbon pertama yang diproduksi di Tiongkok untuk konservasi gajah liar Asia, Freshippo membantu menghubungkan gajah, anggota masyarakat setempat, dan seluruh masyarakat untuk mengatasi perubahan iklim. Inisiatif ini memberikan solusi yang inovatif dan berkelanjutan, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap perubahan iklim di antara para individu. Pengaruhnya bisa jauh lebih luas,” kata Jimmiel Mandima, Wakil Presiden Program Global IFAW.