KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Media OutReach – Selama tiga tahun keuangan terakhir, ARB Berhad (ARB) tidak hanya menunjukkan hasil yang positif tetapi juga secara konsisten mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang substansial. Baru-baru ini pada kuartal keempat tahun keuangan 2020, Grup mencapai lompatan besar-besaran sebesar 55% dalam pendapatan bersih.

Kesuksesan ARB keluar dari kerugian selama satu dekade terletak pada diversifikasi strategisnya ke bidang solusi perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) dan Internet of Things (IoT).

Hingga saat ini, ARB termasuk yang terendah dalam hal valuasi jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis di sektor teknologi. Grup juga berhasil mencetak pertumbuhan yang signifikan bagi para pemegang sahamnya meskipun dihadapkan dampak yang dibawa dari pandemi.

ARB berada dalam posisi kas bersih, dengan kas dan setara kas senilai 24,5 juta RM denga nol pinjaman pada 31 Desember 2020.

Melihat ke depan ke tahun 2021 dan seterusnya, momentum pertumbuhan ARB siap untuk terus berlanjut, didukung oleh potensi besar dalam digitalisasi di antara bisnis dan agenda Industri 4.0.

Setelah membukukan laba bersih tertinggi di tahun buku 2020 (FY20), ARB yakin akan mencapai kinerja yang lebih kuat di Tahun Keuangan 2021.

Direktur Eksekutif AR, Dato ‘Sri Larry Liew Kok Leong, dalam keterangannya, Selasa (23/02/2021) mengatakan bahwa Grup bertujuan untuk memperluas keberadaan geografisnya dan mengakses berbagai sektor industri baru dengan memanfaatkan peluang bisnis lintas batas pada tahun 2021.

“Sejalan dengan rencana ekspansi regional kami, kami bermaksud untuk bekerja sama dengan mitra lokal untuk memperluas jejak di segmen teknologi informasi (TI) di negara lain melalui akuisisi bisnis dan teknologi,” ujarnya.

Strategi pertumbuhan utama untuk tahun 2021 adalah langkah ARB dalam menyediakan lebih banyak penawaran produk berbasis cloud, yang akan dicapai melalui pelaksanaan ekosistem mitra di industri yang sedang berkembang.

Terkait domestik, Dato ‘Sri Liew mengatakan ARB berencana untuk bekerja sama dengan perusahaan terkait pemerintah, perusahaan multinasional dan perusahaan publik seperti yang digambarkan dalam rencana bisnis 2021.

“Solusi cloud kami telah terbukti meningkatkan efisiensi manajemen dan mempercepat inisiatif digitalisasi bisnis. Di saat yang sama, solusi juga akan membantu mencapai efektivitas biaya,” ungkap Dato ‘Sri Liew.

ARB kedepan juga bermaksud untuk berekspansi ke pasar horizontal baru seperti menyediakan solusi berbasis cloud untuk memfasilitasi norma baru kebutuhan bisnis.

“Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan yang didorong baik secara organik maupun melalui akuisisi strategis, Kami memberikan solusi inovatif dalam kategori baru, termasuk analisis Big Data, solusi e-commerce, platform IoT untuk 5G dan keamanan siber data, dan berharap untuk terus mengembangkan bisnis ini di masa mendatang, “kata Dato ‘Sri Liew.

Dato ‘Sri lebih lanjut mengatakana, bahwa ARB akan mempercepat peluncuran solusi rumah pintar berbasis platform IoT yang kian populer, terutama di antara rumah tangga di daerah perkotaan.

Platform IoT ARB akan dapat mengintegrasikan berbagai peralatan listrik, memungkinkan multi-koneksi dan kesiapan fitur pembelajaran kecerdasan buatan untuk kemudahan penggunaan penghuni rumah.

Menurut Dato ‘Sri Liew, prospek pertumbuhan ARB masih utuh karena posisinya yang baik di dua segmen operasi yang menjanjikan, yaitu ERP dan IoT. Segmen ERP dan IoT kami akan mendorong penyelarasan,fokus dan pertumbuhan sambil mempertajam fokus mitra kami. Selain itu, kami sangat senang melihat bisnis solusi IoT kami kembali tumbuh dengan melayani lebih banyak perusahaan, yang selanjutnya membangun pendapatan berulang tahunan kami.

Berdasarkan statistik Frost & Sullivan, pasar IoT Malaysia diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 24,7% dari US $ 2,2 miliar pada 2019 menjadi US $ 10,3 miliar pada tahun 2026.

Sementara itu, pasar ERP Malaysia diproyeksikan tumbuh dari US $ 120 juta menjadi US $ 255 juta pada tahun 2026, tumbuh dengan CAGR 11,4% pada periode yang sama.

“Model bisnis ERP berbasis cloud ARB yang unik mengurangi ketergantungan Grup pada vendor teknologi eksternal dan memungkinkannya untuk menangkap bagian yang lebih besar dari kumpulan nilai yang dihasilkan dari kolaborasi.

Dato ‘Sri Liew mengharapkan segmen ERP tetap menjadi kontributor pendapatan utama ARB di FY21, dengan potensi recurring income yang berkelanjutan.

Segmen ERP diharapkan dapat memberikan 65% dari total omset, sedangkan sisanya akan disumbangkan oleh bisnis IoT. Kedua segmen tersebut diharapkan dapat sejalan dengan inisiatif global dalam memasuki era baru Industri 4.0.

“Kami menciptakan nilai dengan memberikan solusi yang dibuat khusus untuk mitra Join Venture kami, yang dirancang untuk memberikan dampak langsung pada penjualan dan keuntungan. Pada saat yang sama, ini juga meningkatkan bisnis kami karena kami mengizinkan mitra JV kami untuk melakukan cross-sell produk dan paket upsell ke pelanggan akhir, sehingga menciptakan hubungan yang sinergis, ”tambahnya.

“ARB akan terus mencari peluang yang mungkin terbuka di tengah krisis, mengamati situasi pasar dan beradaptasi dengan apa yang dibutuhkan di pasar saat ini untuk memastikan pertumbuhan Grup yang berkelanjutan,” kata Dato ‘Sri Liew.

Pada Tahun Keuangan 2020, laba bersih Grup tumbuh hampir 25% tahun-ke-tahun (y-o-y) menjadi 43,46 juta RM, didukung lonjakan pendapatan 114% menjadi 219,45 juta RM. Berbalik drastis dimana pada FY18 dengan laba bersih 4,23 juta dan terus menumbuhkan laba bersih menjadi 32,8 juta RM untuk FY19. Sejak 2018, ARB terus mencapai pertumbuhan pendapatan dan laba bersih selama tiga tahun yang stabil.

Dengan 2021 ditetapkan sebagai tahun pemulihan, didukung oleh peningkatan sentimen bisnis, prospek ARB tampak positif.

ARB akan menjadi penerima manfaat utama dari peningkatan belanja modal di antara bisnis untuk mendigitalkan operasi internal mereka.

Saat ini, ARB memiliki salah satu rasio harga terhadap pendapatan terendah di sektor teknologi hanya 4,6 kali pada 22 Februari 2021 dibandingkan dengan pemain industri teknologi lainnya seperti Mi Technovation Bhd (64,4 kali), Inari Amertron Bhd (63,5 kali) dan ViTrox Corp Bhd (88,8 kali).

Keterangan Foto: Direktur Eksekutif ARB Berhad Dato ‘Sri Larry Liew Kok Leong pada rapat bulanan perencanaan bisnis