MELBOURNE, AUSTRALIA – Media OutReach – Departemen Pertanian Australia telah mengidentifikasi gangguan rantai pasokan sebagai ancaman terbesar saat ini bagi petani dan nelayan di negara itu, di mana sekitar 65% dari produk pertanian diekspor. Sebagian besar diekspor ke Cina, Jepang, AS, Korea, dan beberapa negara di kawasan Asia Pasifik.

DHL Global Forwarding Australia mengungkapkan bahwa hampir semua ekspor barang yang cepat rusak, termasuk buah-buahan, sayuran, daging segar, makanan laut, dan produk susu kini melayani bisnis ritel makanan seperti supermarket. Ini berbeda dengan distribusi rantai pasokan sebelum pandemi COVID-19 yang didominasi oleh jaringan grosir, di mana 70% ekspor makanan biasanya ditujukan untuk bisnis jasa makanan.

DHL Global Forwarding, perusahaan layanan transportasi udara, laut dan jalan terkemuka di dunia tersebut, telah ditunjuk sebagai bagian dari jaringan transportasi udara baru yang didirikan oleh Pemerintah Australia untuk memfasilitasi lalu lintas pengiriman internasional sebelum maskapai komersial kembali ke operasi normal.

Jaringan ini akan memungkinkan Mekanisme Bantuan Pengangkutan Internasional (IFAM) senilai 110 juta USD dari Pemerintah Australia untuk meningkatkan dukungan bagi eksportir dan membangun kembali rantai pasokan global, Pada saat yang sama, ini juga mendukung perusahaan untuk mengimpor barang-barang penting, seperti pasokan medis, alatan pelindung diri, spare part mobil, bahan konstruksi dan bahan baku untuk produksi.

“Dalam bidang logistik untuk barang yang mudah rusak, waktu adalah hal yang penting, Karena daging segar dan produk segar harus masuk ke alamat penerima dengan kesegaran dan kualitas yang utuh. Sekarang, melalui jaringan transportasi udara kami, kami memiliki kemampuan penuh untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kami berupaya memulihkan persediaan semua pelanggan. Semoga dengan langkah-langkah ini, kita dapat mulai melanjutkan pengangkutan sejumlah besar ekspor yang mudah rusak, pada tingkat yang dekat dengan Pra COVID. Selain itu, kami selalu siap untuk memenuhi kebutuhan semua pasar Asia, ketika semua aturan pembatasan sosial sukses dan kegiatan kembali normal, ” kata Bernie Cooney, Manajer Perishables dan Ternak, DHL Global Forwarding Australia.

Alat Pelindung Diri dan Sesuatu yang utama agar bisnis tetap berjalan

Selain mengekspor barang makanan yang mudah rusak, DHL Global Forwarding mendukung program IFAM Pemerintah Australia dengan mengimpor produk-produk penting seperti Alat Pelindung Diri dan barang-barang penting lainnya.

Mr. George Lawson, Country Director DHL Global Forwarding Australia menambahkan: “Perdagangan adalah urat nadi perekonomian Australia yang sangat dipengaruhi oleh pembatasan perjalanan akibat pandemi Covid-19. Sebagai pemimpin pasar dalam ekspor produk pertanian premium dan impor barang-barang kesehatan, teknologi, dan infrastruktur, kami berada dalam posisi kritis untuk mendukung Program IFAM Pemerintah Australia dalam mempertahankan kegiatan komersial. Dengan tim profesional perdagangan yang berpengalaman, jaringan dan solusi digital secara global, kami bertujuan untuk meningkatkan kehidupan di Australia dengan memberikan dukungan kuat agar bisnis Australia beroperasi secara normal,”.

Berbagai industri dan sektor di Australia mengalami kekurangan pasokan karena gangguan yang timbul akibat pandemi COVID-19, terutama bisnis yang menggunakan model produksi “just in time’ atau tepat waktu, yaitu suatu sistem produksi yang dirancang untuk mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga perusahaan mampu menyerahkan produknya sesuai kehendak konsumen tepat waktu.

Australia telah menetapkan dirinya sebagai pemimpin global dalam ekspor makanan segar. Baca Disini tentang faktor-faktor yang berkontribusi pada keberhasilan industri ekspor makanan segar Australia.