SINGAPURA – Media OutReach – Bertujuan menumbuhkan dan membina perusahaan rintisan yang memiliki potensi tinggi di bidang teknologi air, Ripple2wave (R2WI), bersama dengan Singapore University of Social Sciences (SUSS), akan menyelenggarakan kontes pertama Digital Water Hackathon.

Pemenang akan menerima hadiah termasuk Hibah sebesar 50.000 SGD, potensi pendanaan penelitian dan pengembangan senilai 250.000 SGD, dan kredit Alibaba Cloud hingga 6.000 SGD. Pemenang unggulan juga akan meendapat bimbingan untuk berkembang secara global dan mendapatkan eksposur lebih lanjut ke dalam ekosistem. Pendaftaran ditutup pada 28 Februari 2021, silahkan mendaftar di https://digitalwaterhackathon.com.

Singapura telah menetapkan target untuk swasembada air pada tahun 2060, sementara permintaan air diperkirakan akan berlipat ganda dalam kerangka waktu yang sama. Dengan solusi teknis saat ini, seperti NEWater dan desalinasi (proses menghilangkan garam dari air laut), hanya 85% dari permintaan akan terpenuhi. Investasi infrastruktur, peningkatan biaya operasional yang diperlukan untuk memelihara sistem air, kendala tenaga kerja, dan dampak perubahan iklim adalah beberapa tantangan terkait yang dihadapi ekosistem air Singapura.

Mengingat situasi ini, Singapura telah berinvestasi besar-besaran untuk menjadi Global HydroHub, terus mengevaluasi dan merangkul ide dan perspektif segar untuk memenuhi tantangan masa depan.

“Digital Water Hackathon akan berkontribusi pada upaya ini dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya dan tantangan pengelolaan air dan merekrut bakat yang mengembangkan ide dan solusi berbasis digital. Ruang digital telah terbukti memberikan solusi yang menjawab kompleksitas ruang perairan. Singapura dapat memanfaatkan reputasinya, ekosistem kolaboratif, dan bakatnya untuk menjadi pemimpin dalam ruang air digital. Kami berharap dapat menyebarkan keterampilan kami dengan menciptakan, memelihara , dan mengembangkan startup terkait,” tutur Dr. Helge Daebel, Presiden Direktur ripple2wave.

Digital Water Hackathon akan berlangsung mulai 6 Maret 2021 – 24 Juni 2021. Peserta diberikan enam pernyataan masalah dari PUB, Badan Air Nasional Singapura, Optiqua, ZWEEC Analytics dan pemain air utama lainnya di Ekosistem Singapura.