SINGAPURA – Media OutReach Newswire – Pada 29 September, Pameran Sejarah dan Budaya Qiaopi 2025 bertajuk “Tiga Sungai Mengalir ke Laut, Satu Surat Membawa Pulang Ombak” resmi dibuka di Singapura, “Kota Singa”. Hampir 100 tamu menghadiri upacara pembukaan, termasuk perwakilan dari pemerintah Singapura, Kantor Berita Xinhua, Kota Shantou, serta asosiasi Tionghoa lokal, kamar dagang, tokoh masyarakat Tionghoa, pengusaha, dan jurnalis. Para tamu bertukar pandangan mengenai tema-tema seperti makna modern dari Qiaopi, pertukaran dan kerja sama antar-masyarakat, globalisasi budaya, serta komunikasi internasional.

Keterangan Foto: Pameran Sejarah dan Budaya Qiaopi 2025 “Tiga Sungai Mengalir ke Laut, Satu Surat Membawa Pulang Ombak” resmi dibuka di Singapura.

“Qiaopi membawa kerinduan para leluhur kita kepada keluarga mereka. Lebih dari itu, Qiaopi melambangkan semangat saling mendukung di antara para perantau, yang merupakan fondasi penting masyarakat Singapura dan patut diwariskan. Dengan menengok kembali perjuangan dan kontribusi leluhur Tionghoa kita, kita bisa memperkuat saling pengertian antara Singapura dan Tiongkok,” ungkap Mr. Kok Heng Chun, Anggota Parlemen Kebun Baru SMC, Singapura.

Seorang pejabat dari Departemen Publikasi Komite Partai Komunis Tiongkok Kota Shantou menyampaikan, “Tahun 2025 menandai peringatan 35 tahun hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Singapura. Penyelenggaraan perdana pameran Qiaopi yang telah berusia seabad ini di Singapura bertujuan memanfaatkan memori budaya bersama kedua bangsa sebagai jembatan pembelajaran antarperadaban serta mempererat persahabatan dan kedekatan budaya antara Tiongkok dan Singapura.”

Dalam upacara pembukaan, sebuah robot penari Yingge dari Shantou mempersembahkan Qiaopi kepada para tamu sebagai simbol dibukanya pameran tersebut.

Setelah upacara pembukaan, para tamu diajak menelusuri Pameran Sejarah dan Budaya Qiaopi. Melalui rangkaian kisah sejarah dan artefak berharga, pameran ini merekonstruksi perjuangan yang dialami generasi awal perantau Tionghoa. Pameran ini menyampaikan kepada dunia tentang cinta mendalam mereka terhadap keluarga dan tanah air, serta menawarkan pengalaman unik akan budaya Chaoshan bagi pengunjung lokal, di mana sejarah dan inovasi berpadu.

Shantou dikenal sebagai kampung halaman perantau Tionghoa yang terkenal di Tiongkok. Memanfaatkan perannya sebagai kota pelabuhan yang terbuka terhadap migrasi, Shantou meluncurkan Pameran Sejarah dan Budaya Qiaopi bertajuk “Tiga Sungai Mengalir ke Laut, Satu Surat Membawa Pulang Ombak” sejak tahun 2023 melalui inisiatif “Shantou Qiaopi Go Global”. Pameran ini telah sukses diselenggarakan di Bangkok (Thailand), Kuala Lumpur (Malaysia), Phnom Penh (Kamboja), serta di Hong Kong dan Makau (Tiongkok). Tahun ini juga menandai 35 tahun hubungan diplomatik Tiongkok-Singapura dan 45 tahun berdirinya Kawasan Ekonomi Khusus Shantou. Dengan menghadirkan pameran ini di Singapura dan menyoroti budaya perantau Tionghoa dalam era baru, Shantou menunjukkan nilai inti Qiaopi sebagai elemen “Ingatan Dunia” (Memory of the World). Melalui promosi lintas batas terhadap budaya Chaoshan — termasuk Qiaopi, opera Chaozhou, kuliner, dan tarian Yingge — Shantou mempererat ikatan kekerabatan, memperkenalkan daya tarik budaya, serta mendorong pembelajaran antarperadaban.