SINGAPURA – Media OutReach – 30 Mei 2019 – Perusahaan Startup bidang teknologi pertanian TaniGroup, yang mengoperasikan pertanian e-commerce TaniHub dan penyedia pinjaman peer to peer TaniFund, hari ini mengumumkan bahwa mereka berhasil mengumpulkan pendanaan Seri A senilai 10 juta dollar yang dipimpin oleh Openspace Ventures dengan bantuan gabungan dari Intudo Ventures, Golden Gate Ventures, dan The DFS Lab.

Pengumpulan dana senilai 10 juta dollar dalam Investasi Seri A tersebut akan mempercepat ekspansi layanan TaniGroup di seluruh Indonesia dan pengembangan produk baru di bidang pertanian. Langkah ini merupakan Bbabak baru yang melengkapi investasi Pra-Seri A sebelumnya dari Alpha JWC Ventures dan beberapa investor penopang modal pada awal 2018 lalu.

Saat ini, TaniHub telah menghubungkan petani dengan lebih dari 400 usaha kecil dan menengah (UKM) dan lebih dari 10.000 pelanggan perorangan. TaniHub tercata telah bekerjasama dengan lebih dari 25.000 petani lokal dan mengoperasikan lima kantor regional dan pusat distribusi di Indonesia. TaniHub adalah platform bisnis to bisnis (B2B) dimana menyediakan produk segar yang bersumber langsung dari petani untuk pelanggan. Sedangkan klien bisnis ke konsumen (B2C), TaniHub menyediakan aplikasi mobile farm-to-table yang memungkinkan konsumen memiliki akses yang lebih luas ke petani.

Yang lebih menguntungkan bagi Petani yang tidak memiliki akses ke lembaga keuangan formal, adalah platform TaniFund, dimana berfungsi untuk memberikan pinjaman dalam mengembangakan proyek budidaya, penanaman, maupun pemeliharaan. Dengan terhubung ke TaniHub, lebih banyak kejelasan diberikan kepada peminjam dan pemberi pinjaman pada status kredit dan persyaratan. TaniFund terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan anggota Asosiasi Pemberi Pinjaman Fintech Indonesia (AFPI).

“Sektor pertanian adalah penyumbang terbesar kedua untuk produk domestik bruto Indonesia. Dengan mengakses berbagai saluran permintaan, petani dapat menjual produk segar ke TaniHub, sementara TaniFund dapat membantu dengan mendanai kebutuhan untuk budidaya. Kami akan meluncurkan lebih banyak platform yang selanjutnya akan meningkatkan pengambilan keputusan pertanian,” jelas Pamitra Wineka, Presiden dan Co-Founder dari TaniGroup.

Pamitra Wineka menguraikan, masalah pertanian Indonesia dapat diselesaikan melalui inovasi teknologi yang selaras dengan tujuan Pemerintah untuk meningkatkan standar hidup petani. TaniGroup akan bekerja sama dengan pemerintah dan stakeholder (pemangku kepentingan) lainnya untuk membangun platform yang lebih hebat, dimana itu merupakan kunci dalam menyelesaikan masalah sektor pertanian di Indonesia.

Sementara Ivan Arie Sustiawan, CEO dan Co-Founder TaniGroup, menambahkan, mereka berniat ingin mengundang startup pertanian lainnya untuk bergabung karena area cakupan ini masih besar dan tradisional. “Ada masalah yang harus diatasi dan kami yakin kami dapat membangun rantai suplai yang kuat untuk memberikan nilai tambah kepada konsumen Indonesia,” imbuhnya.

Sedangkan dari Mitra di Openspace Ventures yang diwakili Shane Chesson, memberikan komentar, Ia menyatakan TaniHub saat ini sedang membangun inovasi ke dalam sektor besar-besaran, nyaris tidak tersentuh oleh digitalisasi, sebuah peluang yang menjanjikan. “Kami berharap dapat bekerja sama dengan tim TaniHub dalam menciptakan platform teknologi yang lebih hebat dan menjangkau pelanggan yang lebih luas,” pungkasnya.

Sebagai infromasi TaniHub adalah platform e-commerce B2B dan B2C Indonesia untuk produk pertanian yang menghubungkan petani dengan bisnis dan end user. Start-up ini didirikan pada pertengahan 2016 oleh sekelompok orang yang bersemangat dalam membantu petani Indonesia menghadapi kesulitan dalam menjual hasil panen mereka. Pada 2017, platform crowdfunding, TaniFund, diluncurkan sebagai solusi untuk masalah akses ke layanan keuangan di kalangan petani lokal.