SINGAPURA – Media OutReach – Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Prudential Singapura (Prudential), teknologi digital memainkan peran penting dalam membantu penduduk Singapura hidup lebih lama.

Survei itu menunjukkam, lebih dari setengah (54%) dari 800 penduduk Singapura berusia 25 hingga 65 tahun mengatakan bahwa perangkat seluler dan aplikasi, merupakan alat yang penting dalam mempersiapkan mencapai umur yang panjang.

Dari mereka yang menggunakan teknologi untuk mengelola kesejahteraan mereka, 36% mengatakan bahwa alat digital memiliki dampak positif terbesar pada situasi keuangan mereka, dan 27% menunjukkan kesehatan pribadi.

Dennis Tan, CEO, Prudential Singapura, dalam keterangannya, Senin (10/10/2022), mengatakan bahwa temuan ini tidak mengejutkan mengingat Singapura adalah negara yang terhubung secara luas dengan jumlah pengguna ponsel yang tinggi.

Berdasarkan data Infocomm Media Development Authority (IMDA), tingkat penetrasi seluler pada tahun 2021 adalah 158,8 persen, yang berarti setiap penduduk memiliki sekitar 1,6 langganan seluler.

“Sejak pandemi, semakin banyak orang yang beralih ke digital, dan teknologi telah menjadi bagian inti dari kehidupan kita. Kita perlu membangun momentum ini dengan memastikan bahwa teknologi digital didesain sederhana sehingga semua orang dapat menggunakannya dengan mudah. Ini akan mendorong individu untuk terus menggunakan teknologi untuk menjaga kesehatan dan kekayaan mereka saat mereka bersiap untuk hidup lebih lama,”
jelas Tan.

Mayoritas penduduk Singapura mahir menggunakan kekayaan digital dan alat kesehatan

Dalam laporan penelitian berjudul “Digital ke100: Memanfaatkan teknologi untuk rentang hidup yang lebih lama”, responden telah menyatakan tingkat keahlian yang tinggi dalam menggunakan alat digital untuk meningkatkan atau memantau kesehatan pribadi dan keuangan mereka.

Lebih dari 4 dari 5 (85%) responden mengatakan bahwa mereka terampil menggunakan aplikasi mobile banking, dan 70% dalam aplikasi manajemen keuangan. Di bidang kesehatan, 73% mengatakan mereka berpengalaman dalam menggunakan teknologi seperti aplikasi untuk mengawasi kesehatan fisik mereka, wearable fitness trackers (76%) dan wearable health monitors (72%).

Responden mengatakan bahwa alat digital telah membantu mereka mengelola rekening bank, dana pensiun (CPF), investasi, dan kebutuhan asuransi dengan lebih baik. Mereka juga menggunakan teknologi untuk memantau kebugaran fisik, tekanan darah, tidur, diet dan untuk mengelola penyakit kronis seperti diabetes.

Terlepas dari tingkat kecakapan digital yang tinggi di negara ini, hanya lebih dari dua pertiga (67%) yang pandai menggunakan alat kesehatan mental, seperti aplikasi yang mengukur tingkat stres dan kecemasan, atau yang memantau suasana hati.

“Teknologi digital menyediakan akses yang siap dan mudah ke alat dan sumber daya kesehatan mental yang dapat membantu orang mengambil langkah proaktif dalam mengelola kesejahteraan mental mereka. Ini sangat penting dalam membantu mengatasi masalah kesehatan mental yang berkembang,” kata Tan.

Meningkatnya kompleksitas teknologi digital

Sementara adopsi teknologi sedang meningkat, hampir setengah (49%) dari semua responden mengatakan bahwa alat digital modern semakin kompleks. Angka ini lebih dari setengah untuk mereka yang berusia antara 35 dan 44 (55% dan antara 55 hingga 65 (52%).

Baik itu keuangan atau aplikasi lain, kompleksitas menghambat adopsi yang lebih luas di antara orang Singapura, menurut Sopnendu Mohanty, Chief Fintech Officer di Monetary Authority of Singapore. “Adalah kewajiban perusahaan teknologi dan penyedia layanan untuk membangun solusi mereka dalam desain sesederhana mungkin,” katanya.

Tumbuh kepercayaan dalam kemampuan untuk hidup sampai 100

Secara keseluruhan, survei yang dilakukan pada bulan Juni dan Juli 2022 oleh Economist Impact menunjukkan bahwa penduduk Singapura semakin yakin dengan kemampuan mereka untuk hidup hingga usia 100 tahun bahkan di tengah krisis kesehatan global dan hambatan ekonomi.

42% responden mengatakan mereka siap untuk meningkatkan umur panjang dari perspektif kesehatan dan kebugaran, naik dari 31 persen pada tahun 2021, angka tertinggi dalam survei mana pun dalam seri penelitian ini. 54% menjawab setuju dari perspektif kesehatan keuangan, naik dari 29%pada tahun 2021.

Prudential melakukan bagiannya untuk mendukung masyarakat agar dapat hidup lebih lama dengan memanfaatkan teknologi untuk membuat sumber daya kesehatan dan keuangan lebih mudah diakses oleh semua orang. Kuncinya adalah Pulse by Prudential (Pulse), Aplikasi kesehatan dan kebugaran digital Prudential.

Pengguna dapat mengakses layanan kesehatan seperti pemeriksaan kesehatan yang didukung AI dan pemeriksa gejala untuk menilai kesehatan mereka atau menggunakan alat kekayaan seperti asisten bertenaga AI untuk menetapkan dan melacak tujuan keuangan. Mereka juga dapat membeli paket asuransi paling minimal dalam aplikasi.