LONDON, INGGRIS – Media OutReach – De Beers Group merilis penelitian terbaru dalam Laporan ‘Flash’ Diamond Insight. Laporan itu mengungkapkan bahwa sikap konsumen terhadap sumber asal sebuah produk berubah, karena generasi muda menghargai etika dan jaminan keberlanjutan lebih dari sekadar mengetahui dari mana suatu produk berasal.

Kampanye global baru De Beers “I do”, mengajak komitmen untuk diri kita sendiri, satu sama lain dan dunia yang lebih luas.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di antara 1.000 konsumen AS, laporan tersebut menemukan bahwa meskipun konsumen berusia 50 tahun ke atas menyebutkan faktor kualitas sebagai pertimbangan terpenting mereka terkait sumber asal barang mewah (misalnya, sampanye Prancis, kasmir Italia), kelompok usia 18 hingga 34 tahun terlalu diindeks pada faktor-faktor seperti ‘hak asasi manusia’, ‘dampak lingkungan’, dan ‘dari perusahaan yang nilainya saya setujui.’

Penelitian juga menemukan bahwa konsumen yang menghargai informasi tentang asal suatu produk bersedia membayar premi untuk jaminan ini, dengan konsumen kaya yang paling mungkin membayar premi. 64% dari semua konsumen dan 73% konsumen kaya (mereka yang memiliki pendapatan rumah tangga lebih dari USD150 ribu per tahun) mengatakan mereka bersedia membayar lebih untuk suatu produk jika sumbernya penting bagi mereka.

Namun, hanya 7% persen konsumen yang mengatakan bahwa mereka percaya bahwa ‘sangat mudah’ untuk menemukan dari mana produk mereka berasal, sementara 29% lainnya mengatakan itu hanya ‘agak mudah’. Lebih dari separuh konsumen yang disurvei mengatakan ‘agak atau sangat sulit untuk memahami cerita di balik barang yang mereka beli’.

Studi ini juga menemukan bahwa meskipun barang-barang kesehatan dan keselamatan penting seperti makanan, mobil, dan perawatan kulit menduduki peringkat paling tinggi sebagai kategori yang menjadi perhatian konsumen tentang sumber asalnya, 34% mengatakan mereka ‘sangat peduli’ tentang barang-barang mewah dan 35 % mengatakan hal yang sama tentang berlian, menggaris bawahi bahwa konsumen semakin peduli tentang di mana dan bagaimana barang-barang pilihan mereka dibuat.

“Jelas dari penelitian ini bahwa ketika sumber menjadi sangat penting bagi konsumen mewah, makna yang terkait dengan sumbernya bergeser. Generasi muda menginginkan kepastia akan dampak positif yang diciptakan suatu produk lebih dari sekadar mengetahui dari mana sumbernya. Ini menciptakan status baru dalam kemewahan, di mana konsumen ingin menunjukkan kepada dunia bahwa mereka peduli melalui pembelian barang mewah mereka dan semakin siap untuk membayar mahal untuk mmendapatkannya,” kata
Bruce Cleaver, CEO, De Beers Group,dalam rilis, Selasa (23/11/2021).

Laporan ‘Flash’ Berlian Insight lengkap tersedia untuk diunduh disini.