HONG KONG SAR – Media OutReach Newswire – FCC Analytics mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) dengan dua pionir perbankan digital Hong Kong, yaitu Airstar Bank dan livi bank, untuk mengadopsi terobosan teknologi pembelajaran federasi untuk meningkatkan anti upaya pencucian uang. Pendekatan inovatif ini mendorong kolaborasi antar bank sekaligus melindungi privasi data, dan sejalan dengan inisiatif Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA) untuk menggunakan kecerdasan buatan dalam memantau aktivitas mencurigakan di sektor keuangan.

Adopsi federated learning memungkinkan bank-bank ini untuk berbagi wawasan tentang potensi aktivitas pencucian uang tanpa mengorbankan informasi sensitif nasabah. Dengan memanfaatkan algoritma pembelajaran mesin yang terdesentralisasi, teknologi ini merupakan terobosan yang signifikan dalam memerangi kejahatan keuangan. Inisiatif ini mendukung kerangka kerja peraturan HKMA, meningkatkan kemampuan bank untuk memenuhi persyaratan kepatuhan. Inisiatif ini memperkuat proses pengawasan, sehingga bank dapat mengurangi biaya operasional yang terkait dengan metode anti pencucian uang tradisional. Kemitraan ini mendorong pendekatan kolaboratif untuk memerangi kejahatan keuangan, dan menjadi preseden untuk kerja sama di masa depan dalam sektor perbankan.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Airstar Bank dan livi bank atas komitmen mereka terhadap inisiatif ini. Visi kami adalah untuk mendukung bank dalam memerangi kejahatan keuangan dengan mendorong jaringan pembelajaran federasi peer-to-peer di seluruh Asia Pasifik untuk berbagai tujuan kolaboratif,” ungkap Wallace Chow, Pendiri dan CEO FCC Analytics, dalam rilisnya, Senin (28/10/2024).

“Kemitraan ini menandai langkah maju yang signifikan dalam komitmen kami untuk memerangi kejahatan keuangan. Dengan memanfaatkan federated learning, kami dapat meningkatkan kemampuan AML kami dengan tetap mempertahankan standar privasi data yang tertinggi,” tambah Henry Yu, Chief Compliance Officer Airstar Bank.

Mengintegrasikan teknologi ini akan meningkatkan deteksi pola yang mencurigakan dengan memfasilitasi kolaborasi antar bank tanpa perlu berbagi data mentah. Informasi nasabah yang sensitif tetap aman, karena teknologi ini memastikan bahwa data tidak meninggalkan server lokal bank.

“Kemampuan untuk berbagi wawasan tanpa mengorbankan data nasabah merupakan hal yang revolusioner. Inisiatif ini tidak hanya memperkuat upaya kepatuhan kami, tetapi juga memperkuat dedikasi kami untuk melindungi nasabah dan integritas sistem keuangan,” pungkas Karen Kwok, Kepala Kepatuhan Kejahatan Finansial di livi bank.

Keterangan Foto: (Baris Depan: kiri ke kanan) Bpk. Henry Yu, Chief Compliance Officer, Airstar Bank Limited Bpk. Wallace Chow, Pendiri & CEO, FCC Analytics Limited Nn. Ada Yuen, Chief Risk Officer, livi Bank Limited; Baris Belakang: kiri ke kanan Nn. Sunny Xu, Kepala Bagian Kepatuhan Kejahatan Finansial, Airstar Bank Limited Bpk. Luke Ng, Kepala Bagian Teknologi, FCC Analytics Limited Nn. Karen Kwok, Kepala Bagian Kepatuhan Kejahatan Finansial, livi Bank Limited