SINGAPURA – Media OutReach Newswire – Bayangkan sebuah penyakit kronis yang memengaruhi lebih dari 600.000 orang di Singapura, namun sering disalahpahami, diabaikan, atau dikelilingi stigma. Inilah kenyataan obesitas saat ini. Bagi banyak orang, pandangan usang dan keterlambatan dalam perawatan telah menciptakan hambatan dalam mendapatkan dukungan dan pengobatan. Hari ini, sebuah inisiatif baru menyerukan perubahan — untuk mengubah cara kita berpikir, berbicara, dan merespons obesitas, melalui lensa sains, empati, dan intervensi dini.

Mematahkan Mitos: Pendekatan Kesehatan Publik yang Baru
“Cukup makan lebih sedikit.” “Usahakan lebih keras.” “Itu pilihan gaya hidup.”
Ungkapan-ungkapan ini lebih dari sekadar kata-kata — mereka mencerminkan kesalahpahaman yang mendalam tentang obesitas. Hari ini, sebuah inisiatif berani hadir untuk menantang pandangan keliru ini dan membuka pintu menuju percakapan yang lebih penuh kasih dan berbasis bukti ilmiah.
‘Beyond the Scale’ diluncurkan di seluruh Singapura dengan seruan tegas untuk melihat obesitas bukan sebagai kegagalan kemauan, tetapi sebagai penyakit kronis yang kompleks. Inisiatif ini mengajak masyarakat untuk melampaui stigma, mitos, dan label — serta mengenali obesitas sebagaimana yang telah dikonfirmasi sains: sebuah kondisi kesehatan multifaktorial yang membutuhkan pemahaman, intervensi dini, dan perawatan klinis.
Dipimpin oleh perusahaan layanan kesehatan global Novo Nordisk, bekerja sama dengan profesional kesehatan lokal dan advokat pasien, ‘Beyond the Scale’ adalah inisiatif kesadaran penyakit yang bertujuan untuk mendorong perubahan pendekatan individu, komunitas, dan penyedia layanan kesehatan dalam menangani obesitas.
“Kami percaya sudah saatnya beralih dari menyalahkan menjadi memahami,” ujar Vincent Siow, General Manager Novo Nordisk Singapura. “Obesitas memengaruhi 1 dari 9 orang di Singapura, namun masih sering dianggap sebagai masalah kemauan pribadi. Padahal, obesitas adalah penyakit kronis kompleks yang dipicu oleh faktor biologis, lingkungan, dan ketimpangan akses terhadap perawatan. Kini saatnya kita memperlakukannya dengan keseriusan yang layak — dan kami bangga memimpin percakapan ini melalui inisiatif ‘Beyond the Scale’.”
Mengapa Ini Mendesak Sekarang
Survei Kesehatan Nasional 2021–2022 mengungkapkan tingkat obesitas tertinggi (15%) pada orang dewasa usia 40–49 tahun, sementara 43,3% penduduk usia 18–74 tahun mengalami obesitas abdominal, yang meningkat seiring usia dan memuncak antara usia 50–74 tahun.
Hal ini diperparah oleh anggapan bahwa obesitas adalah kesalahan pribadi, yang menyebabkan banyak orang enggan mencari bantuan, menunda diagnosis, dan memperburuk beban kesehatan pada keluarga dan sistem kesehatan.
Obesitas secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung (CVD), diabetes tipe 2, dan penyakit ginjal kronis (CKD) — semuanya telah menambah tekanan pada infrastruktur kesehatan Singapura. Dampaknya secara ekonomi juga besar: pada tahun 2019, penyakit terkait risiko metabolik termasuk obesitas, diabetes, hipertensi, CKD, dan kondisi kardiovaskular menghabiskan biaya S$2,20 miliar, di mana S$642 juta adalah pengeluaran layanan kesehatan, dan kelebihan berat badan saja menyumbang sekitar S$261 juta dalam biaya medis dan ketidakhadiran kerja.
“Ini bukan sekadar masalah pribadi — ini adalah prioritas kesehatan masyarakat,” tegas Dr. Ben Ng, dari Arden Diabetes & Endocrine Clinic. “Kita tahu obesitas mengubah cara tubuh mengatur nafsu makan, penyimpanan energi, dan metabolisme. Ini adalah penyakit, bukan pilihan. Sains mendukung hal ini — dan respons kita juga harus demikian.”
Sains di Balik Pesan
Obesitas bukan sekadar soal “kalori masuk vs kalori keluar.”
Penelitian menunjukkan bahwa faktor neuroendokrin (hormonal), genetik, dan psikososial turut berperan — menjadikan obesitas sebagai penyakit yang bisa dicegah dan diobati.
Studi menunjukkan bahwa di Singapura, stigma terhadap berat badan seringkali berasal dari keyakinan bahwa obesitas adalah kegagalan pribadi, kurangnya kemauan, atau pilihan gaya hidup. Hal ini menyebabkan penundaan perawatan, berkurangnya pencarian bantuan medis, dan hasil kesehatan yang buruk, terutama dalam pengelolaan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan ginjal.
Melampaui Label Menuju Perubahan Nyata
‘Beyond the Scale’ bukan sekadar slogan — ini adalah seruan untuk memperlakukan obesitas sebagai penyakit kronis yang kompleks. Untuk beralih dari menyalahkan, penilaian berdasarkan penampilan, dan narasi yang disederhanakan, menuju empati, sains, dan kesehatan berkelanjutan.
“Semakin dini kita melakukan intervensi, semakin baik hasilnya,” ujar Dr. Ng. “Obesitas bukanlah kelemahan karakter. Ini adalah penyakit. Dan sudah saatnya kita meresponsnya dengan rasa hormat, sains, dan perawatan seperti terhadap kondisi kronis lainnya.”
Tujuan Inisiatif ‘Beyond the Scale’:
- Meningkatkan kesadaran bahwa obesitas adalah penyakit kronis multifaktorial.
- Mengurangi stigma dan mitos yang menghambat perawatan dini.
- Mendorong percakapan berbasis bukti dengan tenaga medis.
- Memupuk empati dan pendekatan ilmiah dalam komunitas medis.
- Mendukung pasien dengan alat dan sumber daya untuk mengendalikan kesehatan mereka.
Masyarakat Singapura Dapat Berpartisipasi Dengan:
- Mengunjungi www.truthaboutweight.sg untuk sumber daya fakta, alat ukur BMI, dan informasi tenaga kesehatan terdekat.
- Memulai percakapan jujur dengan dokter, perawat, dan apoteker.
- Membagikan konten untuk membantu meluruskan mitos dan mendukung orang tercinta dalam perjalanan kesehatan mereka.
Recent Comments