HO CHI MINH CITY, VIETNAM – Media OutReach Newswire – Sebuah terobosan besar dalam pengobatan neurologi di Vietnam baru-baru ini tercapai ketika para dokter di Rumah Sakit Internasional Vinmec Central Park berhasil melakukan operasi pada seorang anak laki-laki berusia 9 tahun dengan epilepsi resisten terhadap obat, menggunakan sistem panduan robotik AutoGuide™ untuk implantasi SEEG (stereo-electroencephalography).

Ini merupakan pertama kalinya di Vietnam panduan robotik digunakan dalam operasi epilepsi anak, sebuah tonggak penting yang membuka kemungkinan baru untuk perawatan yang lebih aman, minim invasif, dan sangat presisi bagi pasien-pasien yang rentan. Kasus ini juga menunjukkan kemajuan Vietnam dalam mendekati standar global dalam perawatan epilepsi tingkat lanjut.

Pencarian Tidur Bebas Kejang Selama 5 Tahun

Pasien, B.Q.K. (usia 9 tahun, dari Hanoi), mulai mengalami kejang pada tahun 2021. Meskipun telah menjalani berbagai rejimen pengobatan dan penyesuaian, baik di dalam maupun luar negeri, kondisinya tidak membaik—bahkan kadang mengalami puluhan kejang dalam sehari.

Selama hampir lima tahun, keluarganya mencari pengobatan di berbagai pusat medis dengan harapan memberi anak mereka tidur malam yang tenang tanpa gangguan kejang.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 30% pasien epilepsi bersifat resisten terhadap obat (1), artinya mereka tidak merespons pengobatan. Bagi pasien-pasien ini, reseksi area epileptogenik melalui pembedahan sering kali menjadi pilihan paling efektif. Namun, menentukan lokasi zona epileptogenik secara akurat—terutama pada anak-anak—sangatlah menantang ketika EEG kulit kepala, MRI, atau PET scan tidak memberikan hasil yang meyakinkan.

SEEG dan AutoGuide: Duet Teknologi untuk Menemukan “Penyebab” di Otak

Setelah evaluasi multidisiplin yang menyeluruh, tim dokter di Vinmec Central Park memutuskan untuk menggunakan sistem navigasi robotik AutoGuide™ untuk melakukan prosedur SEEG, guna mengidentifikasi zona epileptogenik secara akurat. Panduan robotik ini memastikan tingkat akurasi tinggi, waktu operasi yang lebih singkat, dan trauma yang lebih sedikit pada otak.

Setelah tujuh hari pemantauan SEEG, zona epileptogenik berhasil dilokalisasi di korteks orbitofrontal kanan dan girus frontal inferior—area yang padat dengan jalur saraf dan pembuluh darah. Pada 17 Juni 2025, pengangkatan zona epileptogenik dilakukan oleh Dr. Truong Van Tri dan timnya di Vinmec Central Park, dengan dukungan teknis dari Associate Professor Dr. Shunsuke Nakae, spesialis epilepsi dari Jepang.

Operasi berlangsung sukses, tanpa defisit neurologis pascaoperasi. Setelah lebih dari satu bulan masa pemulihan, pasien kembali beraktivitas dan bermain seperti biasa, dengan hanya dua kejang ringan saat tidur yang tercatat—penurunan lebih dari 95% dibandingkan frekuensi sebelum operasi.

“Untuk pertama kalinya, kami mencapai hasil yang hampir sempurna dalam operasi epilepsi anak berkat AutoGuide™. Ini adalah pencapaian penting, terutama bagi pasien muda yang sangat rentan terhadap pembedahan otak besar,” ujar Dr. Tri.

Vinmec: Mendorong Kemajuan Neurologi Lewat Teknologi dan Integrasi Internasional

Keberhasilan kasus ini mencerminkan strategi Vinmec dalam membangun pusat-pusat keunggulan medis melalui integrasi teknologi canggih, keahlian multidisiplin, dan protokol pengobatan yang dipersonalisasi. Vinmec telah dinobatkan sebagai sistem rumah sakit swasta No.1 di Vietnam untuk ekspatriat dan pengunjung internasional, berdasarkan survei kepuasan pasien independen.

Vinmec Central Park saat ini menjadi salah satu dari sedikit fasilitas kesehatan di Vietnam yang menguasai teknik ini, menempatkan Vietnam di antara negara-negara Asia yang mampu melakukan prosedur neurologi canggih—mengecilkan kesenjangan dengan negara-negara maju di bidang neurologi.

(1) https://www.who.int/docs/default-source/mental-health/mhgap/epilepsy-and-seizures/epilepsy-q15.pdf

https://www.vinmec.com/eng

Keterangan Foto: Pasien pulih dengan cepat setelah operasi.