KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Media OutReach Newswire – Malaysia Centre for the Fourth Industrial Revolution (MYCentre4IR) bersama World Economic Forum (WEF) akan menjadi tuan rumah bersama acara Powering the Intelligent Age: Driving Innovation with Southeast Asia and Beyond Summit yang akan berlangsung pada 28 Oktober 2025 di Sasana Kijang, Kuala Lumpur. KTT ini merupakan momen penting dalam kepemimpinan Malaysia di ASEAN tahun 2025, dengan tujuan mempertemukan para pembuat kebijakan, pemimpin bisnis, pakar teknologi, dan akademisi untuk merumuskan arah kawasan dalam menghadapi Era Cerdas (Intelligent Age) melalui kesepakatan aturan bersama, proyek percontohan yang dapat dikembangkan (scalable pilots), dan kemitraan lintas negara.
Inovasi akan menjadi fokus utama sebagai penggerak pertumbuhan dan kolaborasi di Asia Tenggara dan secara global. Secara khusus, KTT ini akan menyoroti pengembangan kerangka kerja bersama untuk tata kelola kecerdasan buatan (AI), jalur industri bersih, dan pertumbuhan digital yang inklusif. Tujuannya adalah memastikan bahwa kawasan ini tidak hanya mampu beradaptasi dengan Era Cerdas, tetapi juga memimpin dalam menetapkan standar global untuk inovasi dan kerja sama. Rangkaian program KTT dirancang untuk bergerak dari perspektif tingkat tinggi menuju inisiatif konkret, dengan memberikan arahan kebijakan sekaligus jalur implementasi yang praktis.
“Malaysia bangga dapat melangkah bersama negara-negara ASEAN lainnya menuju Era Cerdas. Kemitraan dan upaya bersama kita melampaui sekadar penerapan teknologi; kita fokus membentuk masa depan yang inklusif dan tangguh bagi masyarakat ASEAN. Melalui upaya bersama dalam tata kelola AI, industri bersih, dan transisi energi, kami memastikan bahwa inovasi dapat memberdayakan setiap komunitas dan menempatkan kawasan kita sebagai pemimpin global,” ujar Menteri Digital, YB Gobind Singh Deo.
Era Cerdas menandai pergeseran melampaui Revolusi Industri Keempat, di mana AI dan teknologi yang saling terhubung (converging technologies) membentuk ulang masyarakat, ekonomi, dan industri secara real-time. Seiring percepatan adopsi dan munculnya risiko nyata, ASEAN memposisikan dirinya sebagai penggerak untuk memastikan bahwa inovasi menjadi pendorong pertumbuhan yang inklusif, tata kelola yang terpercaya, dan transisi energi yang berkelanjutan.
Kemitraan MYCentre4IR dengan WEF, serta keterlibatannya dalam jaringan global 4IR, membuka lebih banyak jalur bagi Malaysia untuk menyelaraskan inisiatif digital dan energinya dengan praktik dan kerangka kerja terbaik internasional, sekaligus memperluas jaringan dalam upaya ASEAN di bidang ini.
KTT ini akan dihadiri oleh tokoh-tokoh tingkat tinggi dan menampilkan berbagai inisiatif regional. YB Gobind Singh Deo akan menyampaikan Pidato Pembukaan, disusul oleh Keynote Address dari Sekretariat ASEAN. Menteri juga akan berpartisipasi dalam sesi Leaders Dialogue bertajuk “Ambisi AI Malaysia” yang dimoderatori oleh Cathy Li, Kepala Centre for AI Excellence, WEF.
Acara ini juga akan menyoroti sejumlah inisiatif penting seperti ASEAN AI Safety Network (ASEAN AI SAFE), dokumen Sustainable AI White Paper, dan inisiatif Transitioning Industrial Clusters (TIC). Diprakarsai oleh Malaysia, ASEAN AI SAFE akan menjadi platform regional untuk melembagakan tata kelola dan etika AI, sejalan dengan ASEAN Responsible AI Roadmap (2025–2030). Tujuan utamanya adalah menyelaraskan kebijakan keselamatan AI, mendorong adopsi AI yang bertanggung jawab, dan memperkuat kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat sipil, serta membangun koneksi dengan lembaga keselamatan AI global. Deklarasi resmi inisiatif ini dijadwalkan pada KTT Pemimpin ASEAN ke-47 bulan Oktober 2025, sebelum peluncuran operasional pada 2026.
Sementara itu, inisiatif TIC akan melakukan debut resminya pada Pertemuan Tahunan World Economic Forum di Davos pada Januari 2026, menandai kehadiran Sarawak di panggung global. Diskusi dalam KTT ini juga akan mencakup topik-topik penting seperti transformasi industri, digitalisasi dan ESG, ekosistem yang tangguh, serta kerja sama energi regional, termasuk ASEAN Power Grid dan kesiapan energi nuklir.
“Era Cerdas akan didefinisikan bukan hanya oleh teknologi yang kita ciptakan, tetapi oleh tanggung jawab bersama dalam cara teknologi itu diterapkan. World Economic Forum, melalui jaringan 4IR-nya, bangga mendukung ASEAN dalam menyatukan pemerintah, industri, dan akademisi untuk membentuk tata kelola AI yang terpercaya dan mendorong transformasi industri yang memberi manfaat bagi semua,” kata Jeremy Jurgens, Managing Director, World Economic Forum.
KTT Powering the Intelligent Age akan menjadi ajang transisi dari prinsip ke implementasi, mendorong inovasi yang berdampak nyata di Asia Tenggara dan memperluas pengaruhnya secara global. Dengan menerjemahkan kebijakan ke dalam tindakan dan adopsi regional, KTT ini akan menunjukkan bagaimana Malaysia dan ASEAN dapat menjadi pelopor dalam tata kelola AI, transisi industri bersih, dan ekosistem digital yang inklusif. Dalam proses ini, kawasan ini tidak hanya memperkuat daya saingnya, tetapi juga berkontribusi dalam membentuk standar global dan merintis jalur menuju masa depan yang lebih inovatif, berkelanjutan, dan terhubung untuk semua.
Informasi lebih lanjut tersedia di: https://www.centre4ir.my/poweringintelligentage
Recent Comments