SINGAPURA, Media OutReach – Penelitian terbaru dari Aon, yaitu sebuah perusahaan jasa profesional global terkemuka yang menyediakan beragam solusi risiko, pensiun, dan kesehatan, mengungkapkan, peluang investasi dan pengembangan infrastruktur yang dihasilkan oleh Prakarsa Belt and Road Initiative (BRI) China bernilai miliaran dolar bukan tanpa resiko, demikian diungkapkan Aon dalam rilis yang dipublikasikan, Rabu (10/04/2019), di Singapura.
Menurut analisis Peta Resiko Aon tahun 2019 , yang bersama-sama dikembangkan dengan Continuum Economics dan The Risk Advisory Group, melakukan penelitian terhadap resiko politik, terorisme, dan kekerasan politik di seluruh dunia. Temuan tahun ini menunjukkan bahwa bisnis yang ingin mengambil bagian dalam BRI, yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan mengurangi biaya perdagangan antara Asia dan Eropa, perlu menyadari resiko-resiko yang terkait dengan proyek.
Stephen Taylor, selaku Kepala Solusi Kredit, Asia, Aon, menjelaskan, seiring tren investasi BRI yang terus berlanjut, penggunaan kredit dan asuransi resiko politik akan tumbuh, baik di mana pemberi pinjaman menanggung non-pembayaran utang atau di mana perusahaan mengasuransikan aset mereka dan investasi ekuitas terhadap risiko seperti mata uang yang tidak dapat dipertukarkan dan pengambil-alihan.
Bank Pembangunan Asia memperkirakan kesenjangan infrastruktur di 25 ekonomi berkembang berjumlah USD 469 miliar per tahun, yang berarti berpeluang signifikan untuk melakukan pembangunan.
Petunjuk utama dari temuan tersebut yakni pertama, Bank Pembangunan Asia memperkirakan kesenjangan infrastruktur di 25 ekonomi berkembang berjumlah USD 469 miliar per tahun, itu berarti sangat berpeluang signifikan untuk melakukan pengembangan.
Kemudian yang kedua, Bisnis di Asia Timur dan Pasifik saat ini membutuhkan rata-rata 100 hari untuk mengimpor/mengekspor, hal ini jauh berbeda jika dibandingkan oleh perusahaan yang beroperasi di negara-negara G7 yang hanya membutuhkan waktu hanya dalam kurun 10-15 hari. Solusi dari permasalahan tersebut, ini berarti BRI dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan bisnis.
Sedangkan yang ketiga, Kerangka kerja pengaturan dan kelembagaan banyak negara dalam BRI yang diusulkan memaparkan investor pada risiko yang berpotensi signifikan, termasuk sovereign non-payment, gangguan rantai suplai dan campur tangan politik.
Laporan ini juga menyoroti bahwa keputusan pemerintah berpotensi mempunyai dampak pada perdagangan dan pembangunan regional. Bisnis yang berinvestasi lintas batas harus secara cermat memantau situasi politik di negara tuan rumah di mana mereka bertransaksi dan pertimbangkan pertanggungan asuransi mereka sebagai antisipasi terhadap paparan perubahan dan potensi ketidakjelasan yang disebabkan oleh keputusan yang bermotivasi politik.
“Yang positif akan menjadi efek riak dari investasi infrastruktur, khususnya di negara-negara berkembang di Asia Tenggara dan Afrika, seperti yang kami perkirakan akan meningkatkan perusahaan yang berinvestasi di seluruh rantai suplai, termasuk hub manufaktur yang didirikan di zona perdagangan bebas. Perusahaan-perusahaan ini akan beralih ke solusi kredit untuk mengamankan risiko, mendukung keuangan, dan mempercepat pertumbuhan,” papar Stephen Taylor.
Untuk diketahui, Risk Map Aon, dikembangkan melalui kerja sama dengan Continuum Economics dan The Risk Advisory Group, dirancang untuk membantu perusahaan lebih memahami dan menavigasi paparan yang berkembang yang diciptakan oleh resiko politik, terorisme dan kekerasan politik. Dalam lingkungan geopolitik dan ekonomi yang kompleks dewasa ini, peta tersebut memungkinkan klien untuk mengidentifikasi dan melacak berbagai sumber dan tingkat resiko, membantu bisnis dalam merencanakan dan melindungi aset, kontrak, serta pinjaman yang dapat berdampak buruk.
Sedangkan Aon plc (NYSE: AON) merupakan perusahaan layanan profesional global terkemuka yang menyediakan bermacam solusi resiko, pensiun, dan kesehatan. 50.000 kolega Aon plc yang berada di 120 negara bertujuan untuk memaksimalkan hasil bagi klien dengan menggunakan data dan analitik eksklusif untuk memberikan wawasan yang mengurangi ketidakjelasan maupun ketidakstabilan untuk meningkatkan kinerja.
Recent Comments