HAIKOU, CHINA – Media OutReach Newswire – Dalam ajang Pameran Produk Konsumen Internasional Tiongkok ke-5 yang baru-baru ini digelar di Hainan, Wang Kangzheng, staf pemasaran dari Hainan Haiken Marine Industry Group Co., Ltd., sibuk memamerkan produk unggulan berupa makanan laut premium. Ikan golden pompano yang dibudidayakan di basis akuakultur laut dalam menjadi salah satu produk terlaris di pameran tersebut, menarik banyak pembeli dan pengunjung untuk bertanya, mencicipi, hingga melakukan pemesanan.

Gambar bawah: Golden pompano yang dibudidayakan di perairan laut dalam sekitar Hainan
“Golden pompano ini dibesarkan di laut dalam Changjiang, Hainan. Dagingnya tanpa tulang antarroh, lezat, kaya asam lemak tak jenuh, serta mengandung banyak unsur mikro,” ujar Wang Kangzheng.
Sebagai provinsi pulau tropis paling selatan di Tiongkok, Hainan memiliki wilayah laut yang luas, air yang masih murni, dan iklim yang ideal untuk perikanan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Hainan menggencarkan upaya pengembangan akuakultur laut dalam dan laut lepas, dengan fokus pada tiga prioritas: wilayah pesisir, laut dalam, dan perikanan rekreasi. Hingga akhir tahun 2024, luas perairan untuk akuakultur laut dalam dan lepas telah mencapai lebih dari 8,5 juta meter kubik, dengan total produksi hasil laut sebesar 1,814 juta ton—lebih dari setengahnya dipasok ke pasar domestik dan internasional.

Gambar kanan: Pekerja Hainan Xiangtai Fishery di jalur pemrosesan ikan golden pompano. (Kredit foto: Guo Cheng, Xinhua News Agency)
“Sedikitnya 150.000 kilogram golden pompano hasil panen dari basis akuakultur laut dalam kami telah diekspor ke Eropa, Amerika, dan Asia Tenggara musim panen ini,” ungkap Wu Zhiduo, Ketua Hainan Haiken Marine Industry Group Co., Ltd.
Ia juga menambahkan bahwa Haiken baru saja meluncurkan Proyek Akuakultur Laut Dalam dan Lepas Teluk Sanya, yang fokus pada budidaya ikan laut bernilai tinggi khas Hainan, seperti golden pompano dan kerapu, guna mendukung pembangunan peternakan laut modern.
Sementara itu, ikan nila yang dijuluki “ikan abad ke-21” telah berkembang menjadi industri besar sejak pertama kali diperkenalkan ke Hainan hampir tiga dekade lalu. Menurut Departemen Pertanian dan Urusan Pedesaan Hainan, hampir 30% dari ekspor ikan nila Tiongkok berasal dari Hainan, dan sebagian besar ikan nila di pasar Eropa serta Amerika juga dipasok dari negara ini.
Hainan juga memainkan peran kunci dalam produksi global ikan amberjack. Benih amberjack dari Hainan telah diekspor ke Jepang selama hampir 40 tahun. Asosiasi Perikanan Laut Wanning mengungkapkan bahwa sekitar 15 juta benih ikan alami ditangkap setiap tahun di Hainan, menyumbang sekitar 70% dari total ekspor benih ikan Tiongkok. Awal bulan ini, sebuah kapal berbendera Jepang membawa 170.000 benih amberjack berlayar, menandai pengiriman ekspor benih pertama dari provinsi tersebut tahun ini.
Departemen Pertanian dan Urusan Pedesaan Hainan menyatakan bahwa mereka mendorong akuakultur laut dalam berbasis teknologi cerdas, dengan penerapan manajemen data canggih dan sistem pemberian pakan yang presisi. Data waktu nyata memungkinkan para profesional membuat keputusan yang tepat. Pemberian pakan dalam waktu dan jumlah yang telah ditentukan tidak hanya menghindari pemborosan, tetapi juga meningkatkan efisiensi serta kualitas.
Kini, produk hasil laut dari Hainan seperti golden pompano, kerapu, ikan nila, tuna, dan lainnya semakin diminati oleh berbagai negara dan wilayah. Hal ini tidak hanya karena iklim yang mendukung, tetapi juga karena metode budidaya ilmiah yang memperhatikan detail.
Faktanya, ekspor produk perikanan Hainan terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Hal ini didukung oleh kebijakan ramah bisnis dari Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Port), langkah-langkah untuk pengembangan perdagangan pertanian internasional yang berkualitas, serta inisiatif Produk Segar Hainan. Salah satu bukti nyata ditunjukkan oleh data dari Bea Cukai Haikou: dari Januari hingga Februari tahun ini, ekspor produk perikanan Hainan ke Amerika Serikat, Belanda, Kanada, Inggris, Prancis, dan Israel masing-masing meningkat sebesar 39,6%, 33,8%, 109,9%, 75,7%, 75,3%, dan 52,2%.
Recent Comments