DRESDEN, JERMAN – newsaktuell – Mantan perdana menteri Kazakhstan, Akezhan Kazhegeldin, mendesak Presiden Tokayev untuk segera menyatukan beberapa badan pemerintah dan membentuk komisi khusus darurat untuk memerangi epidemi dan krisis ekonomi yang terjadi di negara itu.

Akezhan Kazhegeldin

Akezhan Kazhegeldin, dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Tokayev, pemimpin oposisi demokratik meminta kepala negara secara pribadi harus memimpin komisi ini. Kazhegeldin juga menyarankan agar mantan Presiden Nursultan Nazarbayev sepenuhnya mundur dari semua jabatan di Dewan Keamanan, Senat, dan partai Nur-Otan yang berkuasa. Mantan Presiden itu dinilai menyimpan pos-pos ini untuk dirinya sendiri seumur hidup, mentransfer kekuasaan eksekutif ke Kassym-Zhomart Tokayev pada Maret 2019. Pada bulan Juli tahun ini, N. Nazarbayev berusia 80 tahun.

Sejauh ini, penambahan jumlah kasus COVID -19 terus bertambah di Kazakhstan sendiri, langkah-langkah darurat yang diterapkan sebelumnya belum dapat mengakhiri epidemi. Pakar internasional yang bekerja dengan Akezhan Kazhegeldin mengatakan bahwa jumlah pasien di negara itu telah mencapai 300 ribu. Statistik resmi melaporkan hampir 2.000 kasus baru per hari.

Situasi telah memburuk menjadi tragedi seperti itu, sehingga pemerintah Jerman secara terbuka memasukkan Kazakhstan sebagai negara utama yang berisiko. Hal tersebut dikatakan selama konferensi pers mingguan Pemerintah Jerman pada 27 Juli di Berlin. Sementara China menuding pihak berwenang Kazakhstan menyembunyikan ribuan kasus dan kematian dalam statistik resmi dengan menyebut mereka sebagai korban wabah pneumonia.

Dalam beberapa minggu terakhir, demonstrasi warga yang putus asa terjadi di Kazakhstan. Warga di negara ini tidak mendapata perawatan yang diperlukan, mereka bahkan harus berdiri dalam antrean selama berhari-hari untuk mengambil mayat-mayat kerabat almarhum dari kamar mayat yang penuh sesak.

Selain itu juga terjadi protes besar-besaran akbiat menurunnya pendapatan penduduk, yang disebabkan oleh krisis ekonomi jangka panjang dan dimulainya kembali karantina. Warga marah karena tidak adanya dukungan negara bagi mereka yang kehilangan pekerjaan.

Kazhegeldin yakin bahwa kegagalan dalam perang melawan pandemi dan krisis ekonomi mempertegaskan korupsi dalam monopoli pemerintah dan negara. Dia mengundang Tokayev untuk membuka jalan bagi generasi baru politisi dan administrator, berpendidikan baik, dengan pengalaman bekerja di organisasi dan perusahaan internasional.

Mantan Perdana Menteri Kazakhstan Akezhan Kazhegeldin juga mengajukan pertanyaan langsung kepada Presiden Kazakhstan. “Rekan-rekan muda saya dan saya pribadi siap untuk melakukan reformasi vital dalam seluruh kehidupan sosial, dalam ekonomi, dalam sistem politik. Kami membutuhkan jawaban yang jelas, kita harus bergerak bersatu ke masa depan atau akankah warga akan tetap di masa lalu dengan Nazarbayev dan Partai Nur-Otan-nya? “

Teks lengkap surat terbuka Akezhan Kazhegeldin untuk Presiden Tokayev klik disini. newsaktuell bertanggung jawab penuh atas isi berita ini.