SINGAPURA – Media OutReach – Pulau-pulau terpencil di Pasifik ikut terpengaruh oleh pandemi COVID-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah bekerja tanpa lelah untuk memastikan persediaan dan peralatan perawatan kesehatan penting mencapai pulau-pulau ini. Meskipun jumlah wabah relatif kecil, banyak dari negara-negara ini, yang sangat bergantung pada pariwisata, telah dipengaruhi oleh pemangkasan signifikan dalam jumlah penerbangan penumpang, yang menyebabkan tantangan rantai logistik untuk mengirim sumber kargo dasar secara teratur mengalami kesulitan.

Pekan ini, WHO mengoordinasikan sumbangan kargo terbarunya melalui DHL Global Forwarding, spesialis pengiriman kargo Deutsche Post DHL Group, untuk membantu Pulau-pulai di Pasifik melawan COVID-19. Pengiriman, senilai lebih dari 650.000 euro, berisi peralatan medis seperti konsentrator oksigen, monitor pasien, oksimeter denyut, telah diterbangkan dari Singapura ke Fiji, di mana mereka akan dikirim ke delapan pulau di Pasifik. Pulau-pulau di Pasifik, yang sebelumnya sukses menghindari wabah besar, baru-baru ini mengalami lonjakan infeksi COVID-19, dan sampai saat ini terus bertambah dalam jumlah kasus.

Karena kekurangan kapasitas penerbangan dengan penurunan penerbangan penumpang lebih dari 90%, kargo harus dipecah menjadi 3 tahap, dikirim dengan selang waktu sekitar dua minggu. DHL Global Forwarding mengadakan pengiriman pertama dari Singapura ke Fiji pada tanggal 22 Oktober dan disimpan hingga pengiriman terakhir tiba pada tanggal 19 November. Dari Fiji, penerbangan khusus atau jalur pelayaran akan dilanjutkan ke delapan tujuan yaitu Kepulauan Cook, Kiribati, Nauru, Niue, Kepulauan Solomon, Tokelau, Tuvalu dan Tonga, untuk memastikan barang tiba dengan selamat.

“Sudah menjadi prioritas utama WHO menjamin negara kepulauan Pasifik memiliki akses ke peralatan medis dan persediaan yang diperlukan untuk mempersiapkan dan menanggapi pandemi COVID-19. Tapi menjangkau tempat-tempat terpencil seperti itu, terutama ketika begitu banyak bandara ditutup, adalah sebuah tantangan logistik yang sangat besar. WHO dengan senang hati bekerja dengan mitra kami seperti DHL untuk dapat mewujudkannya,” jelas Dr Takeshi Kasai, Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat.

Persediaan dan peralatan medis akan dikirim ke rumah sakit dan fasilitas perawatan kesehatan lainnya untuk membantu profesional kesehatan setempat dalam merawat pasien COVID-19.

“Meskipun jarak geografis pulau-pulau di Pasifik dari negara-negara berpenduduk padat telah membantu mereka menghentikan gelombang infeksi pandemi, namun fakta ini menghambat pengangkutan barang karena terbatasnya kapasitas penerbangan. Sebagai salah satu dari sedikit perusahaan yang menyediakan layanan logistik ke negara kepulauan di Pasifik, Kami sangat senang dapat berperan dalam menyediakan peralatan dan persediaan medis dan memenuhi tujuan kami untuk Menghubungkan Orang, Meningkatkan Kehidupan,” tambah Bapak Kelvin Leung, Managing Director DHL Global Forwarding Asia Pasifik.

Lebih dari sebelumnya, pentingnya jaringan logistik telah terbukti dalam pertempuran untuk mendapatkan lebih banyak pasokan yang dibutuhkan oleh negara-negara yang paling membutuhkan. Sejak awal tahun, DHL Global Forwarding telah menyediakan jaringan fasilitas kesehatan dan ilmu hayat, solusi pengatur suhu dan keahlian bea cukai untuk mengangkut lebih dari 1, 3 juta alat uji COVID-19 dari Korea ke Brasil, Ekuador, India, Lituania, Polandia, Rusia dan Arab Saudi.

DHL Global Forwarding juga telah meluncurkan layanan pengiriman mingguan seberat 100 ton melalui udara khusus untuk organisasi dan pemerintah, yang mengkhususkan diri dalam pengiriman barang terkait medis dan barang lainnya dari Cina ke Timur Tengah dan Afrika.