SINGAPURA – Media OutReach Newswire – Woodfibre LNG, anak perusahaan Pacific Energy yang merupakan bagian dari grup Royal Golden Eagle (RGE), menetapkan standar baru dalam ekspor gas alam cair (LNG) yang bertanggung jawab. Melalui fasilitas LNG baru yang sedang dikembangkan di British Columbia, Kanada, perusahaan ini berada di jalur untuk menjadi fasilitas ekspor LNG net zero pertama di dunia, yaitu mencapai net zero tidak hanya saat beroperasi, tetapi juga sepanjang fase konstruksi.

Komitmen luar biasa terhadap keberlanjutan ini diwujudkan melalui kombinasi teknologi kelas dunia, operasi rendah emisi, dan offset karbon berbasis alam. Gabungan upaya ini menciptakan tolok ukur baru dalam meminimalkan dampak lingkungan di industri LNG global.

“Mencapai emisi net zero berarti menyeimbangkan jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan dengan yang dihilangkan atau dikompensasi. Di Woodfibre LNG, keseimbangan ini bukan hanya konsep—ini adalah praktik nyata. Dengan mengintegrasikan teknologi pengurangan emisi canggih dan strategi offset yang kuat, fasilitas ini bertujuan menghasilkan LNG dengan intensitas karbon terendah di dunia. Kami tidak menunggu masa depan—kami sedang membangunnya sekarang. Proyek ini menetapkan standar baru tentang bagaimana energi dapat diproduksi secara bertanggung jawab, dan mencerminkan komitmen jangka panjang kami untuk mempercepat transisi global menuju ekonomi rendah karbon sambil memenuhi kebutuhan energi dunia yang terus meningkat,” ungkap Ratnesh Bedi, Presiden Pacific Energy, dalam rilisnya, Senin (26/5/2025).

Salah satu inti dari pengurangan emisi di fasilitas ini adalah sistem E-Drive, yang menggunakan kompresor elektrik bertenaga listrik hidro terbarukan dalam proses pencairan LNG. Inovasi ini diperkirakan akan memangkas lebih dari 230.000 ton CO₂e per tahun, yaitu setara dengan menghilangkan 70.000 mobil dari jalan raya.

Inisiatif pengurangan emisi lainnya termasuk re-liquefying boil-off gas untuk mencegah pelepasan gas ke atmosfer (menghindari lebih dari 11.000 ton CO₂e per tahun), dan penggantian sistem pendingin air laut dengan sistem pendingin udara—yang dikembangkan sesuai dengan Perjanjian Penilaian Lingkungan Bangsa Squamish—dapat mengurangi emisi tambahan sebesar 3.000 ton CO₂e setiap tahunnya. Secara keseluruhan, langkah-langkah ini mendukung target intensitas karbon Woodfibre LNG sebesar hanya 0,04 ton CO₂ per ton LNG, jauh di bawah rata-rata industri global.

Untuk menetralkan emisi yang tersisa, Woodfibre LNG akan membeli offset karbon berbasis alam yang dikembangkan secara lokal dari proyek-proyek yang bekerja sama dengan mitra masyarakat adat (First Nations). Proyek-proyek ini fokus pada konservasi hutan—melindungi ekosistem yang menyerap dan menyimpan karbon dioksida dalam jangka panjang. Semua data emisi dan proyek offset divalidasi oleh Brightspot Climate, memastikan kepatuhan terhadap regulasi ketat di British Columbia dan menjamin transparansi pelaporan.

“Pendekatan Woodfibre LNG menunjukkan bahwa net zero bukan lagi tujuan masa depan, ini dapat dicapai hari ini dengan kombinasi inovasi, kolaborasi, dan akuntabilitas. Kami bangga menjadi yang terdepan dalam membangun masa depan energi yang lebih bersih dan bertanggung jawab,” pungkas ujar Ratnesh.

Proyek Woodfibre menandai tonggak penting dalam transisi energi global, membuktikan bahwa LNG dapat diproduksi dan diekspor dengan jejak karbon yang jauh lebih rendah, tanpa mengorbankan kinerja, keselamatan, atau kepedulian lingkungan.

http://www.woodfibrelng.ca