IOWA, AS – Media OutReach Newswire – Delegasi Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup Vietnam yang dipimpin oleh Menteri Do Duc Duy memulai misi dagang ke Amerika Serikat dengan Iowa sebagai perhentian pertama. Dalam kunjungan tersebut, Menteri Duy disambut oleh Sekretaris Pertanian Iowa Mike Naig dan Wakil Sekretaris Grant Menke dari Departemen Pertanian Negara Bagian Iowa.

Dalam pertemuan bilateral, Menteri Do Duc Duy menyampaikan ketertarikannya memimpin delegasi yang terdiri atas perwakilan pemerintah, asosiasi, dan pelaku agribisnis Vietnam untuk mengunjungi Iowa, yang dikenal sebagai “Jantung Pertanian” di AS. Negara bagian ini memiliki sistem pertanian yang mapan dan merupakan produsen jagung terbesar di Amerika, dengan total produksi mencapai 50 juta ton per tahun. Selain jagung, Iowa juga dikenal memproduksi kedelai, gandum, daging babi, dan daging sapi dalam jumlah besar.

“Vietnam telah menjadi salah satu eksportir produk pertanian terkemuka di dunia dan berkontribusi positif terhadap ketahanan pangan global. Kami terus memperluas kapasitas pengolahan dan meningkatkan kualitas untuk pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Vietnam dan Amerika Serikat dapat saling melengkapi dan bersama-sama mengembangkan rantai pasok pertanian yang stabil dan jangka panjang,” ungkap Menteri Duy.

Dalam dialog tersebut, kedua pihak meninjau status kerja sama perdagangan pertanian yang telah berlangsung antara Vietnam dan Iowa. Mereka juga berbagi informasi dan potensi kolaborasi bisnis, terutama dalam ekspor produk pertanian berkualitas tinggi secara dua arah.

Yang paling menonjol, delegasi Vietnam yang terdiri dari 50 perusahaan agribisnis diperkirakan akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mengimpor produk agrifood dari AS senilai lebih dari USD 2 miliar. Untuk Iowa sendiri, pelaku usaha dan asosiasi dari kedua belah pihak telah menandatangani 5 MoU dengan nilai total sekitar USD 800 juta selama 3 tahun ke depan, sebuah peningkatan besar dibandingkan ekspor pertanian Iowa ke Vietnam pada tahun 2024 yang hanya mencapai USD 44 juta.

Rincian MoU penting dari pertemuan itu termasuk, Khai Anh Binh Thuan Company dari Vietnam menandatangani MoU dengan Ag Processing Inc (AGP) untuk impor 1 juta ton bungkil kedelai, senilai sekitar USD 380–390 juta. Perusahaan ini juga sepakat membeli 900.000 ton jagung dan gandum dari United Grain, dengan nilai sekitar USD 250 juta.

Viet Nhat Nutrition Technology Company menandatangani kontrak dengan POET Group untuk mengimpor 100.000 ton DDGS (Distillers Dried Grains with Solubles) dan 100.000 ton bungkil kedelai, dengan nilai total antara USD 60–70 juta.

Kerja sama juga diperluas ke sektor publik melalui MoU antara Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan Vietnam dan Asosiasi Peternak Babi Iowa (IPPA). Kedua pihak sepakat memperkuat hubungan perdagangan dan mempromosikan kolaborasi industri babi, termasuk melalui penyelenggaraan seminar teknis, promosi pasar, dan misi dagang bersama.

Pertemuan ini juga membuka peluang bagi banyak pelaku usaha dari Vietnam dan Amerika Serikat untuk terhubung, menciptakan jalur baru dalam memperkuat hubungan dagang dan integrasi rantai pasok pertanian antara kedua negara. Diharapkan, kerja sama ini akan mempercepat transfer teknologi pertanian canggih dari AS ke Vietnam, mendorong pertanian yang lebih hijau, cerdas, dan berkelanjutan.

Menteri Do Duc Duy menyampaikan keyakinannya bahwa acara hari ini menandai awal dari fase baru kerja sama yang lebih mendalam dan efektif antara komunitas bisnis Vietnam dan negara bagian Iowa. Ia menekankan bahwa hasil yang dicapai mencerminkan niat baik bersama untuk terus memperkuat kemitraan strategis komprehensif antara Vietnam dan Amerika Serikat.

Keterangan Foto: Para menteri menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pelaku agribisnis Vietnam dan Iowa.