HONG KONG SAR – Media OutReach – Ascent Partners Group Limited, Kamis (20/1/2022), mengumumkan, bahwa mereka adalah sebagai perusahaan konsultan keberlanjutan pertama yang meluncurkan metodologi perhitungan dampak Åland Index dari Swedia Doconomy. Åland Index adalah teknologi penghitungan jejak karbon baru yang memengaruhi perubahan iklim global dengan mengubah perilaku konsumsi pribadi, dan akan diluncurkan di di Hong Kong dan Cina Daratan.

Simon Mak, Co-founder dan CEO Ascent Partners
Mathias Wikström, CEO of Doconomy

Pada tahun 2016, Doconomy, pionir dalam industri teknologi Swedia, mengembangkan Åland Index, yang kemudian diperluas ke seluruh belahan dunia. Teknologi inovatif dan unik ini segera mendapatkan pengakuan internasional dan pantas memenangkan Grand Prix di Festival Kreativitas Internasional Cannes Lions 2017 kategori siber.

Åland Index menjadi populer dengan cepat. Doconomy sejauh ini telah bekerja sama dengan lebih dari 25 bank dan lembaga keuangan untuk menerapkan Åland Index, dengan lebih dari 500 juta pengguna. Mitranya ada di seluruh dunia, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, MasterCard, dan Dana Margasatwa Dunia.

“Pandemi COVID-19 telah mengedepankan konsep perilaku konsumsi berkelanjutan. Semakin banyak orang yang peduli dengan masalah iklim dan bersedia mengurangi jejak karbon mereka sebanyak mungkin di hal perilaku konsumsi. Oleh karena itu, kami merasa terhormat menjadi perusahaan penasihat keberlanjutan pertama disahkan oleh Doconomy untuk memperkenalkan Åland Index ke Hong Kong dan China Daratan. Kami yakin bahwa Åland Index dapat digunakan secara luas dalam sistem pembayaran lembaga keuangan, dan mengukur jejak karbon melalui kode pedagang dari sistem pembayaran,” ungkap Simon Mak, Co-founder dan CEO Ascent Partners dan juga mantan CEO Friends of the Earth (HK).

“Ascent Partners selalu peduli dengan perubahan iklim, dan masing-masing dari kami memiliki pengalaman kerja yang kaya dan relevan. Pola pikir ESG (Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola) berfungsi sebagai prinsip panduan perusahaan kami. Dengan Doconomy Åland Index, kami dapat mendidik klien kami untuk menemukan bagaimana setiap keputusan pembelian mereka dapat membuat dampak positif pada iklim, membantu mengubah dunia, dan menyelamatkan planet ini,” urai Simon.

Sementara Mathias Wikström, CEO Doconomy, mengatakan, mengatasi krisis iklim tidak dapat dicapai oleh satu orang atau satu perusahaan saja. Ini harus menjadi misi yang ingin dilakukan oleh setiap orang dan setiap perusahaan di dunia.

“Doconomy selalu berkomitmen untuk menemukan mitra bisnis yang berpikiran sama, dan hari ini Perusahaan tempat kami bekerja memiliki total gabungan lebih dari 500 juta pengguna yang mulai memahami dampak perilaku konsumsi mereka terhadap iklim. Pasar Hong Kong dan China Daratan memiliki potensi besar dan kami senang bermitra dengan Ascent untuk membawa Doconomy dan Åland ke pasar yang lebih besar dan bersama-sama kita dapat berkontribusi lebih banyak untuk pengurangan karbon,” jelasnya.

Ascent Partners,adalah perusahaan valuasi dan konsultan perusahaan terkemuka dengan kantor di Hong Kong, Tiongkok Daratan, dan Singapura, melayani lebih dari 400 klien korporat terkemuka (seperti AIA dan BOC) termasuk lebih dari 50 perusahaan yang terdaftar di pelaporan ESG.

Ascent Partners: https://ascent-partners.com/
Doconomy: https://doconomy.com/