SINGAPURA – Media OutReach – Para pengusaha di Singapura menganggap, keterampilan adaptif menempati urutan tertinggi dalam bidang kompetensi tenaga kerja agar tetap bertahan dari dampak ekonomi akibat pandemi Virus Corona. Ini adalah salah satu temuan penting dalam Survei Keterampilan Pemberi Kerja baru-baru ini yang dilakukan oleh NTUC LearningHub.

NTUC LearningHub melakukan Survei pada saat diberlakukannya pembatasan sosial ‘circuit breaker’ pada bulan April 2020, meminta responden dari para pemimpin bisnis di Singapura, bertujuan untuk menemukan keterampilan yang paling dibutuhkan semasa pandemi COVID-19. Temuan ini mencakup keterampilan teratas oleh industri: Membangun Lingkungan, Layanan Esensial Domestik, Gaya Hidup, Layanan Pabrikan dan Profesional, Perdagangan dan Konektivitas.

Secara keseluruhan, keterampilan adaptif seperti ‘Penyesuaian dan Ketahanan’ (dipilih oleh 56% responden), ‘Kerja Tim dan Kerjasama’ (dipilih oleh 52% responden) dan ‘Inovasi’ (dipilih oleh 49% responden) menggantikan kompetensi terkait digital, termasuk ‘Pemasaran Digital’ (dipilih oleh 44%) dan Keterampilan Manajemen Proyek (dipilih oleh 43% responden).

Selain itu, dua dari tiga pengusaha (65%) menganggap “meningkatkan keterampilan lunak atau adaptif” merupakan suatu keharusan ketika mengirim pekerja mereka untuk pelatihan selama periode ini. Fakta ini lebih jauh menekankan fokus signifikan yang diberikan bisnis pada kompetensi ini.

“Di sat kita memasuki periode pertam pembukaan kembali ekonomi, kita harus menghadapi situasi normal baru. Dan ketika perubahan masih ada, pentingnya keterampilan adaptif jangka panjang akan membantu pekerja dan bisnis tetap tangguh. Pekerja harus secara proaktif mengidentifikasi kesenjangan dalam keterampilan mereka saat ini untuk mengidentifikasi bidang yang perlu mereka tingkatkan agar dapat mengimbangi kebutuhan pasar tenaga kerja yang terus meningkat,” urai Kwek Kok Kwong, CEO NTUC LearningHub, Jumat (05/06/2020).

Kemampuan beradaptasi, lanjut Kwek Kok Kwong, dan daya tahan sangat sesuai di masa yang tidak pasti ini, karena pekerja perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru, model pekerjaan jarak jauh merupakan aspek penting. Mereka juga perlu dilengkapi dengan keterampilan yang memungkinkan mereka cepat pulih dari tantangan yang timbul akibat krisis, disaat yang sama mempertahankan optimisme kerja tim.

“Selain itu, kerja tim dan keterampilan kolaboratif akan membantu pekerja mengatasi perkembangan pekerjaan dengan baik, karena mereka membantu meningkatkan produktivitas dan mendorong inovasi. Pada gilirannya, ini akan membantu mendorong transformasi bisnis,” tutupnya.

Laporan lengkap Employer Skills Survey oleh NTUC LearningHub dapat diunduh melalui link ini https://campaign.ntuclearninghub.com/skills-report. Atau untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.ntuclearninghub.com.