SINGAPURA – Media OutReach Newswire – Di era di mana diskusi mengenai keberlanjutan sering kali melebihi tindakan yang berdampak, Stewardship Asia Centre (SAC) Singapura dan para mitranya telah memulai sebuah misi untuk menyoroti bisnis-bisnis yang menjadi teladan. Iterasi ketiga dari Steward Leadership 25 (SL25) bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada proyek-proyek yang mewujudkan esensi kepemimpinan penatalayanan dengan menggabungkan pertumbuhan yang menguntungkan dengan solusi untuk beberapa tantangan paling mendesak bagi umat manusia.
Kepemimpinan Steward, yang dicirikan oleh komitmen yang mendalam untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi para pemangku kepentingan, masyarakat, generasi mendatang, dan lingkungan hidup, bukan hanya merupakan upaya mulia, tetapi juga merupakan keharusan bisnis yang strategis. Kepemimpinan ini berupaya membangun pendekatan yang optimal terhadap pertumbuhan, memadukan laba dan tujuan serta mencapai kemakmuran yang bermanfaat bagi karyawan, pemegang saham, dan masyarakat.
Terbuka untuk entitas nirlaba dari semua jenis dan sektor, SL25 menyambut baik pengajuan proyek yang telah menghasilkan dampak sosial dan lingkungan yang positif. Pendaftaran akan ditutup pada 15 Mei 2024. Kelompok tahun lalu menampilkan beragam proyek dari 14 negara, yang dipimpin oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di berbagai sektor mulai dari jasa keuangan dan transportasi hingga makanan dan minuman serta real estat.
Para penerima penghargaan sebelumnya telah berfokus untuk melayani masyarakat yang kurang mampu. Sebagai contoh, Tata Consultancy Services telah meningkatkan akses dan literasi digital bagi kaum muda dan manula, menyumbangkan lebih dari S$40.000 laptop dan koneksi wi-fi kepada siswa yang kurang mampu untuk meringankan tantangan COVID-19, memberikan manfaat bagi lebih dari 150 siswa di Singapura.
Perusahaan barang konsumen terkemuka di India, Marico, menggarisbawahi pentingnya pengelolaan lingkungan dan menghasilkan mata pencaharian yang berkelanjutan. Di antara inisiatif mereka adalah program penciptaan nilai sosial, Parachute Kalpavriksha, yang membekali para petani dengan metode pertanian yang ilmiah dan tahan terhadap iklim untuk mempromosikan pertanian yang berkelanjutan sekaligus meningkatkan produktivitas dan peluang untuk menghasilkan pendapatan.
SL25 merupakan inisiatif kolaboratif yang melibatkan SAC, INSEAD Hoffmann Global Institute for Business and Society, WTW, dan The Straits Times.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai SL25 dan untuk mendaftar pada siklus 2024, pindai kode QR di bawah ini. Pendaftaran dibuka sekarang hingga 15 Mei 2024.
“Semua orang berbicara tentang keberlanjutan, namun kita belum membuat kemajuan yang cukup. Kami di SAC telah menemukan para juara yang secara diam-diam menciptakan dampak yang kuat terhadap masyarakat dan lingkungan melalui bisnis mereka. SL25 memberikan penghargaan kepada para juara dalam hal kepemimpinan,” tutur Rajeev Peshawaria, CEO SAC, dalam rilisnya, Kamis (2/5/2024).
Iterasi sebelumnya dari SL25 telah menghasilkan berbagai proyek yang berdampak besar, dan ekspektasi untuk tahun 2024 juga sama. Annisah Smith, Senior Research & Engagement Manager di SAC, mengatakan, “Dengan semakin berkembangnya penerapan prinsip-prinsip kepemimpinan steward di seluruh perusahaan dan UKM di kawasan ini, saya sangat antusias mengantisipasi proyek-proyek inovatif yang akan datang. Saya sangat antusias untuk menyaksikan dampak transformatif dari inisiatif-inisiatif ini terhadap masyarakat dan wilayah Asia Pasifik yang lebih luas.”
25 proyek terbaik akan dipamerkan pada Steward Leadership Summit 2024 di Singapura, acara unggulan SAC yang mempertemukan para pemimpin bisnis, pakar global, dan pembicara terkemuka untuk mendiskusikan dan mempromosikan konsep dan praktik kepemimpinan steward.
SL25 dengan bangga didukung oleh Association of Chartered Certified Accountants (ACCA), Kamar Dagang Amerika di Singapura, Konfederasi Industri India (CII), Centre for Impact Investing and Practices (CIIP), Asosiasi Bisnis Keluarga (Australia & Selandia Baru), Asosiasi Penasihat Bisnis Keluarga Jepang (FBAA), Institute of Corporate Directors Malaysia (IDCM), Institut Direktur Perusahaan Indonesia (IICD), Singapore Centre for Social Enterprise (raiSE), Kamar Dagang Internasional Singapura (SICC), dan UN Global Compact Network Singapore (GCNS).
Recent Comments