DUBAI, UEA – EQS Newswire – Dalam upaya bersama untuk mengurangi kebutaan yang dapat dicegah, Choithram International Foundation (www.Choithrams.com) dan Noor Dubai Foundation (anggota dari Mohammed bin Rashid Al Maktoum Global Initiatives), bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Sierra Leone (MOH), telah memulai program besar selama tiga tahun untuk penanganan katarak. Berkolaborasi dengan Choithram Memorial Hospital (CMH) di Freetown dan didukung oleh keahlian dari Choithram Netralaya (Rumah Sakit Mata) di India, program ini bertujuan mengurangi prevalensi kebutaan yang dapat dicegah di negara Afrika Barat tersebut.

Sebuah studi RAAB (Rapid Assessment of Avoidable Blindness) pada tahun 2021 menunjukkan bahwa 5,4% warga Sierra Leone berusia 50 tahun ke atas mengalami kebutaan, yang berdampak pada lebih dari 43.000 orang. Penyebab utama—katarak yang tidak diobati—menyumbang hampir 60% dari kasus, namun kurang dari sepertiga dari mereka yang terdampak menerima intervensi bedah yang efektif. Selain itu, terdapat kesenjangan yang cukup dalam berbasis gender, baik dalam hal akses perawatan maupun hasil bedah.

Selama tiga tahun ke depan, diperkirakan akan dilakukan 60.000 pemeriksaan dan 6.000 operasi katarak, memberi ribuan orang kesempatan untuk mendapatkan kembali penglihatannya—dan bersamaan dengan itu, kesempatan baru untuk bekerja dan hidup dengan kualitas yang lebih baik. Tak hanya memberikan bantuan jangka pendek, program ini juga mengambil pendekatan jangka panjang, di mana Kementerian Kesehatan Sierra Leone akan mengirim dua dokter mata dan empat perawat setiap bulan untuk dilatih ulang oleh para spesialis dari Choithram Netralaya. Upaya ini menekankan pentingnya tidak hanya menangani kebutaan yang dapat dicegah, tetapi juga membangun kapasitas lokal yang dapat mempertahankan layanan perawatan mata di masa depan.

“Memastikan akses terhadap perawatan mata berkualitas bukan hanya soal mengembalikan penglihatan, tetapi juga memulihkan martabat, kemandirian, dan peluang hidup. Melalui inisiatif ini, kami ingin memberdayakan komunitas dengan menghapus kebutaan yang dapat dicegah dan memperkuat kapasitas lokal untuk dampak jangka panjang. Proyek penting ini adalah contoh nyata dari kekuatan kemitraan publik-swasta di UEA dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada komunitas yang membutuhkan, di mana pun mereka berada. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, khususnya Choithram International Foundation atas kontribusi luar biasa mereka,” ungkap Dr. Manal Taryam, CEO Noor Dubai Foundation, dalam rilisnya, Kamis (9/10/2025).

Menyadari kebutuhan akan tindakan cepat, setiap tahun akan diadakan kamp bedah selama enam bulan antara Januari hingga Juni—menghindari musim hujan—untuk memastikan kualitas layanan terbaik dan partisipasi pasien yang optimal. Pemeriksaan akan dilakukan dalam beberapa tahap. Pemeriksaan awal akan dilakukan di rumah sakit pemerintah tingkat distrik, dilanjutkan dengan penilaian daring oleh ahli dari CMH, dan pemeriksaan akhir dilakukan sehari sebelum operasi di Freetown.

Mr. L.T. Pagarani, Ketua Choithrams Group, memuji kepemimpinan UEA yang telah menumbuhkan semangat kepedulian dan dukungan kemanusiaan. “Visi mereka menginspirasi kami, dan melalui inisiatif panduan ini—Proyek Lighthouse—kami berupaya mewujudkan visi tersebut dengan menggabungkan kekuatan kemitraan publik-swasta untuk menghasilkan dampak kemanusiaan luar biasa. Ini adalah kesempatan lain bagi kami untuk menghadirkan kebaikan, seperti yang kami lakukan setiap hari di Choithrams,” katanya.

Mengakui peran penting kolaborator seperti Noor Dubai dan Kementerian Kesehatan Sierra Leone, Pagarani menegaskan komitmen jangka panjang untuk memastikan dampak sosial dan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat Sierra Leone.

Dengan rekam jejak lebih dari 200.000 operasi katarak tanpa biaya, Choithram Netralaya dari India membawa keahlian mendalam dalam inisiatif yang dirancang dengan pasien sebagai pusat perhatian. Aspek logistik telah dirancang dengan matang: Choithram Memorial Hospital akan mengatur transportasi ke dan dari fasilitas, sehingga biaya dan jarak tidak menjadi hambatan. Untuk memastikan aksesibilitas, pasien akan menerima uang saku harian yang mencakup makanan, penginapan, dan transportasi selama tiga hari masa tinggal mereka di Freetown untuk operasi. Setelah pulang, obat-obatan akan diberikan secara gratis, memudahkan proses pemulihan. Yang tak kalah penting, perawatan pasca-operasi tersedia di rumah sakit distrik, memungkinkan pasien mendapatkan dukungan lanjutan tanpa harus menempuh perjalanan jauh dari rumah.

Untuk memastikan program ini memberikan dampak yang berkelanjutan, para peneliti yaitu Dr. Gabriel Osei-Anokye dan Dr. Ving Fai Chan dari Queen’s University Belfast (QUB)—institusi global ternama dalam riset medis dan kesehatan masyarakat—bekerja sama dengan tim riset dari Noor Dubai Foundation untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program ini. Evaluasi ini akan menilai efektivitas program operasi katarak dalam meningkatkan penglihatan, memperbaiki kualitas perawatan pasien, serta memberikan manfaat psiko-sosial dan ekonomi yang lebih luas bagi mereka yang paling membutuhkan namun belum memiliki akses. Dengan keahlian mereka di bidang kesehatan global dan perawatan mata, tim evaluasi akan menghasilkan insight berbasis data untuk meningkatkan upaya jangkauan di masa depan dan meningkatkan keberlanjutan program katarak di Sierra Leone maupun secara global.

Didistribusikan oleh APO Group atas nama Choithram International Foundation.

Download Infographic: https://apo-opa.co/48nrcmm
Download Images:
https://apo-opa.co/46UPYHW (Noor Dubai Foundation and Choithrams Mark Completion of First Cataract Surgery Outreach Cycle in Sierra Leone)
https://apo-opa.co/4h0xjiJ (Noor Dubai Foundation and Choithrams Mark Completion of First Cataract Surgery Outreach Cycle in Sierra Leone)
https://apo-opa.co/47gaSme (Over 1,500 cataract surgeries have been carried out in the initiative’s first year—delivering vital eye care)
Download Audio: https://apo-opa.co/3Wtweq1
Download Video: https://apo-opa.co/3IPB9hY