SHENZHEN, CHINA – Media OutReach Newswire – Di seluruh Afrika Selatan, jutaan orang masih kesulitan untuk mengakses Internet, membatasi kesempatan mereka dalam pendidikan, pekerjaan, dan peluang lainnya. Saat pemerintah mempercepat strategi broadband SA Connect, Huawei dan Broadband Infraco membantu memperluas konektivitas berkecepatan tinggi ke komunitas yang kurang terlayani. Bagi generasi muda seperti Godfrey, masa depan digital akhirnya mulai bisa dijangkau.

“Tidak ada Internet, tidak ada kehidupan modern.” Itulah kesimpulan tegas dari Godfrey, seorang pemuda asal Afrika Selatan.

Ia tidak salah. Afrika Selatan memiliki salah satu tingkat penetrasi Internet tertinggi di benua ini, namun kesenjangan digital tetap ada, meninggalkan banyak pemuda seperti Godfrey dan keluarga mereka tanpa akses Internet. Mereka sangat ingin terhubung dan mengubah kehidupan mereka.

Kini, perubahan sedang berlangsung. Dengan peluncuran strategi broadband nasional—SA Connect—”jalan raya digital” menuju masa depan mulai diperluas dari kota-kota ke daerah pedesaan.

Suara dari yang Tidak Terhubung

Godfrey tinggal di Diepsloot, Gauteng, sebuah komunitas padat penduduk yang kurang terlayani. Dengan infrastruktur broadband yang lemah, sebagian besar rumah tangga—termasuk milik Godfrey—tetap tidak terhubung.

“Dalam sedikit momen tersambung, Internet telah menunjukkan sekilas kehidupan di luar ruang sempit tempat saya tinggal. Namun, sebagian besar waktu, koneksi yang buruk di sini menghentikan saya untuk melangkah lebih jauh,” ungkap Godfrey.

Sebagai pencari nafkah utama dalam keluarga, Godfrey bekerja paruh waktu dan bercita-cita menjadi barista. Tetapi pekerjaan itu membutuhkan jam belajar online, dan tanpa broadband rumah serta biaya data seluler yang sangat mahal, tetap terhubung menjadi sebuah kemewahan. Godfrey sering mengalihkan ponselnya ke mode pesawat untuk menghemat data, menyiapkan lamaran kerja secara offline, lalu berjalan 1,2 kilometer ke mal terdekat untuk menikmati satu jam Wi-Fi gratis. Di sana, ia mengirimkan lamaran hariannya, hanya untuk melewatkan wawancara video yang mendadak setelah kembali ke rumah. Kisah Godfrey mencerminkan pengalaman banyak komunitas lain yang masih tertinggal dari transformasi digital.

Membangun Jalan Raya Digital Afrika Selatan

Untuk menjembatani kesenjangan digital, pemerintah Afrika Selatan meluncurkan strategi broadband nasional SA Connect, dengan tujuan menghadirkan akses broadband yang terjangkau, andal, dan berkapasitas tinggi bagi setiap warga Afrika Selatan pada 2030.

Sebagai perusahaan milik negara, Broadband Infraco (BBI) ditugaskan oleh Departemen Komunikasi dan Teknologi Digital (DCDT) untuk memperluas infrastruktur broadband di Afrika Selatan. Bekerja sama dengan Huawei, Broadband Infraco membangun jaringan tulang punggung optik cerdas, yang akan langsung mendukung tujuan SA Connect.

“Kami menangani salah satu tujuan utama SA Connect, proyek konektivitas broadband unggulan DCDT, untuk membuat konektivitas inklusif dan menghadirkan broadband stabil dan berkapasitas tinggi ke seluruh komunitas serta fasilitas pemerintah di Afrika Selatan pada 2030,” kata Gift Zowa, CEO Broadband Infraco.

Broadband Infraco menggunakan teknologi Optical Cross-Connect (OXC) generasi terbaru dari Huawei untuk menghadirkan panjang gelombang 800G di seluruh jaringan—sebuah lompatan infrastruktur mutakhir yang akan mendukung ambisi SA Connect dalam memperluas akses broadband. Teknologi ini juga memungkinkan transfer data dalam volume besar antar kota atau pusat data, mendukung aplikasi di bidang kesehatan, pendidikan, e-commerce, dan e-government, serta mendorong pertumbuhan ekonomi digital Afrika Selatan.

Memperluas Konektivitas Inklusif dengan Broadband All-Optical

Melalui tulang punggung optik cerdas dan kemitraannya dengan penyedia layanan lokal, BBI telah menghubungkan lebih dari 13.000 hotspot Wi-Fi publik dan lebih dari 2 juta rumah di daerah terpencil dan kurang terlayani di seluruh negeri, mentransformasi konektivitas jaringan di wilayah-wilayah tersebut.

“Meningkatkan akses Internet adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan jaringan yang andal yang dibangun oleh BBI, kami telah memperluas cakupan jaringan di pedesaan dan rumah tangga dengan broadband berkualitas tinggi, memungkinkan kerja jarak jauh, meningkatkan kesempatan kerja, dan membantu usaha kecil dan menengah mencapai pasar baru,” terang Nomso Kana, CEO ISP lokal SimSciex.

Meskipun konektivitas di komunitasnya masih terbatas, Godfrey optimistis, mengetahui bahwa wilayahnya telah dimasukkan dalam rencana SA Connect. Dengan cakupan fiber dan Wi-Fi yang direncanakan selesai pada akhir 2026 serta paket yang lebih terjangkau bagi komunitas kurang beruntung, SA Connect semakin mendekatkan dunia digital ke wilayah terpencil. Bagi banyak pemuda seperti Godfrey, kehidupan digital akhirnya mulai dapat dijangkau.

Mewujudkan Visi 2030

Sebagai jaringan tulang punggung optik cerdas 800G pertama yang diterapkan oleh sektor pemerintah, infrastruktur ini tidak hanya akan membawa manfaat inklusif bagi Afrika Selatan tetapi juga menjadi penggerak utama ekonomi digital. Pada 2030, pertumbuhan pesat aplikasi seperti telemedicine, kota cerdas, dan kecerdasan buatan akan meningkatkan permintaan akan kapasitas dan layanan; jaringan tulang punggung ini bertujuan menurunkan biaya konektivitas dan mempercepat kemajuan di sektor kesehatan, pendidikan, e-commerce, dan e-government.

BBI telah menyelesaikan pembangunan jaringan tulang punggung 100G/400G/800G di Gauteng dan berbagai wilayah utara dengan tujuan memperkuat konektivitas lintas-batas berkecepatan tinggi di seluruh wilayah SADC. Jaringan tulang punggung lengkap ini akan membentang di seluruh sembilan provinsi dan menjangkau perbatasan enam negara tetangga.

“Kami bekerja sama untuk membangun salah satu infrastruktur broadband nasional terbaik di Afrika Selatan. Ini akan memandu Afrika Selatan menuju visi 2030, di mana setiap orang dapat berpartisipasi secara setara di era digital,” pungka Gift Zowa, CEO Broadband Infraco.