TOKYO, JEPANG – Media OutReach – Konferensi Internasional tentang Sentralitas Produktivitas yang diselenggarakan Asian Productivity Organization (APO) bekerja sama dengan Japan Productivity Center, berlansung sukses pada 10 Juni 2021.
Konferensi ini dilakukan secara virtual dalam merayakan ulang tahun ke-60 APO dan mengkaji pentingnya produktivitas sebagai penggerak pertumbuhan bagi negara-negara, perusahaan, dan individu di tengah tantangan baru yang mendesak termasuk yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.
Sejumlah pakar terkemuka di bidang produktivitas, sumber daya manusia, dan teknologi berbicara di konferensi tersebut. Kepala Japan Productivity CenterYuzaburo Mogi, yang juga Ketua dan CEO Kehormatan Kikkoman, mengatakan bahwa, meskipun situasi bergejolak, semua oranga harus mengembangkan potensi penuh untuk menciptakan nilai tambah dan meningkatkan produktivitas.
Selain itu, dalam pidatonya, Sekretaris Jenderal APO AKP Mochtan mengakui bahwa tantangan ke depan sangat berat, kompleks, dan mendesak. Dia memperkenalkan Tokyo Statement tentang Sentralitas Produktivitas, sebuah deklarasi yang merangkum tekad negara-negara anggota APO untuk terus mengkampanyekan produktivitas.
Pemenang Hadiah Nobel di bidang Ekonomi (2008) Paul Krugman, dalam pidato utama yang direkam, menyatakan optimisme untuk masa depan yang lebih cerah meskipun ada tragedi yang dibawa oleh pandemi. Dia percaya bahwa “globalisme produktif” dan kebijakan publik yang bertujuan baik di balik pengembangan dan distribusi vaksin menunjukkan kemajuan menuju dunia yang lebih baik.
Sementara Dua panel ahli mengeksplorasi isu-isu mendesak yang mempengaruhi produktivitas. Yang pertama membahas keharusan untuk menciptakan tenaga kerja yang berkualitas, menyoroti kebutuhan untuk beralih ke sumber daya manusia yang berbasis kinerja, inklusif, dan beragam. Panel kedua menganalisis transformasi cerdas dengan memanfaatkan penggerak produktivitas baru termasuk teknologi digital, AI, dan data besar.
Menteri Digital Audrey Tang berbagi pengalaman tentang bagaimana kemitraan masyarakat, antara publik dan swasta telah membantu melawan pandemi di Republik Tiongkok. Technopreneur Jepang Katsuya Uenoyama menganjurkan peningkatan ekosistem yang mempromosikan koeksistensi antara manusia dan AI.
Konferensi ditutup dengan seruan untuk memperbarui tindakan dan keberanian dalam menciptakan hari esok yang lebih produktif, berkelanjutan, dan inklusif.
Recent Comments