SINGAPURA – Media OutReach Newswire – Laporan Global Cities 2025 dari Kearney menyoroti kekuatan berkelanjutan kota-kota Asia Pasifik (APAC) dalam Indeks Kota Global (Global Cities Index/GCI), yaitu peringkat kota-kota paling terhubung secara internasional dan berpengaruh di dunia. Meskipun ada volatilitas global yang meningkat dan fragmentasi geopolitik, kota-kota APAC seperti Tokyo, Singapura, Beijing, Hong Kong, dan Shanghai tetap menduduki peringkat 10 besar GCI. Hal ini mencerminkan bagaimana kemampuan beradaptasi dalam infrastruktur digital, ketahanan iklim, dan kelincahan institusional telah menjadi dasar kepemimpinan kota-kota tersebut.

Laporan Kearney mengungkapkan bahwa seiring dunia memasuki era kecerdasan, persaingan antar kota tidak hanya didasarkan pada ukuran atau warisan sejarah, tetapi semakin pada kesiapan: kemampuan untuk menyelaraskan infrastruktur, energi terbarukan, dan talenta dalam memanfaatkan peluang kecerdasan buatan sekaligus mengelola risikonya.

Indeks Kota Global (Global Cities Index)

GCI menilai kota-kota berdasarkan lima dimensi: aktivitas bisnis, modal manusia, pertukaran informasi, pengalaman budaya, dan keterlibatan politik. Dengan 31 indikator, indeks ini mengukur kemampuan setiap kota untuk menarik, mempertahankan, dan menghasilkan arus global orang, modal, dan ide.

Tokyo, ibu kota Jepang, tetap stabil di posisi keempat untuk tahun kesebelas berturut-turut, mempertahankan kekuatannya di bidang modal manusia dan menunjukkan peningkatan moderat dalam aktivitas bisnis, pengalaman budaya, dan pertukaran informasi. Singapura kembali menduduki posisi kelima, sama seperti tahun sebelumnya. Stabilitas ini mencerminkan peningkatan moderat dalam keterlibatan politik dan modal manusia, yang didorong oleh kemudahan masuk, meskipun ada sedikit penurunan dalam pengalaman budaya dan aktivitas bisnis.

Di antara kota-kota APAC dengan performa terbaik, Hong Kong naik ke posisi ketujuh tahun ini, meningkat dari posisi kesembilan pada GCI tahun lalu, sementara kota-kota APAC lainnya mempertahankan posisi mereka. Hong Kong menunjukkan peningkatan jumlah pelancong internasional dan kinerja kuat dalam seni visual dan pertunjukan, yang mendorong kenaikan dalam dimensi pengalaman budaya.

Top 10 Kota dalam Indeks Kota Global 2025

  1. New York
  2. London
  3. Paris
  4. Tokyo
  5. Singapore
  6. Beijing
  7. Hong Kong
  8. Shanghai
  9. Los Angeles
  10. Chicago

“Indeks Kota Global tahun ini menegaskan ketahanan pusat-pusat warisan Asia. Meski menghadapi tantangan global dan disrupsi teknologi, semua kota APAC terkemuka tetap berada di puncak GCI, menyoroti relevansi berkelanjutan mereka dan pengaruh global yang semakin meluas di kawasan ini,” kata Shigeru Sekinada, Regional Chair Asia Pacific dan Managing Director Jepang di Kearney. “Ini menunjukkan kemampuan kawasan untuk menghadapi dinamika global yang terus berkembang melalui perluasan infrastruktur digital, prioritas pada inovasi regulasi, dan investasi dalam ketahanan iklim. Kami optimistis kota-kota APAC tidak hanya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi kawasan, tetapi juga berperan sebagai penghubung penting dalam ekonomi global,” ungkap Shigeru Sekinada, Regional Chair Asia Pasifik Kearney, dalam rilisnya, Selasa (21/10/2025).

Katalis Pertumbuhan Regional

Pusat-pusat pertumbuhan Asia yang sedang berkembang juga semakin maju di GCI, didorong oleh investasi berkelanjutan dalam infrastruktur, talenta, dan kesiapan digital. Dalam dimensi yang diukur, aktivitas bisnis menunjukkan pergeseran signifikan tahun ini, dengan Taipei dan Kuala Lumpur mencatat kemajuan kuat, naik masing-masing 13 dan 9 posisi. Di Jakarta, dimensi modal manusia naik 13 posisi seiring kemajuan kuat kota dalam memperkuat institusi dan infrastruktur.

Keunggulan Asia Pasifik dalam Pertukaran Informasi
Wilayah APAC juga unggul dalam dimensi pertukaran informasi, dengan skor meningkat di semua wilayah—menegaskan pentingnya infrastruktur digital dan integrasi global dalam membentuk daya saing kota. Kota-kota seperti Shenyang, Osaka, Taipei, dan Mumbai mencatat perbaikan signifikan dengan investasi dalam konektivitas dan pengembangan sektor jasa.

Pandangan Masa Depan Kota Global (Global Cities Outlook)

Selain menangkap kinerja saat ini, Global Cities Outlook (GCO) memberikan penilaian ke depan, mengevaluasi seberapa efektif metro-metropolitan dunia menciptakan kondisi untuk sukses di masa depan. GCO mengukur potensi masa depan berdasarkan empat dimensi: kesejahteraan pribadi, ekonomi, inovasi, dan tata kelola.

GCO tahun ini menunjukkan pergeseran berarti dalam hierarki global dan regional, dengan Seoul dan Singapura melonjak ke posisi lima besar. Untuk pertama kalinya dalam lima tahun, Singapura kembali ke lima besar, naik dari posisi ke-20 ke posisi ketiga. Lonjakan ini mencerminkan kemajuan dalam infrastruktur, PDB per kapita, dan investasi asing, menegaskan ketahanan dan daya tarik global Singapura. Sementara itu, Seoul naik ke posisi kedua dari posisi kelima, didorong oleh kemajuan konsisten dalam inovasi dan tata kelola.

Pusat-pusat pertumbuhan Asia seperti Taipei dan Jakarta juga naik peringkat, menandakan redistribusi peluang global yang lebih luas.

Memandang ke Depan: Kepemimpinan di Era Kecerdasan

Laporan Global Cities Kearney juga menyimpulkan bahwa daya saing jangka panjang kota-kota akan bergantung pada tiga penggerak saling terkait: perluasan kapasitas energi, penanaman ketahanan dan kenyamanan hidup dalam pertumbuhan, serta pengembangan talenta yang siap mengadopsi AI. Kota-kota yang bertindak secara sistemik dengan mengintegrasikan elemen-elemen ini ke dalam visi terpadu tidak hanya akan mampu menghadapi disrupsi, tetapi juga membentuk era kepemimpinan global berikutnya.

“Kota-kota kini berada di garis depan era kecerdasan. Kepemimpinan mereka bergantung bukan hanya pada bagaimana mereka menangkap keuntungan produktivitas AI, tetapi juga bagaimana mereka mengelola risikonya. Kota masa depan adalah yang dapat mengintegrasikan keamanan energi, investasi terbarukan, dan pengembangan talenta dalam strategi yang koheren, mendefinisikan era kompetitif global berikutnya,” tutup Sekinada.

Catatan untuk Editor

GCI mengukur seberapa terlibat secara global suatu kota melalui lima dimensi: aktivitas bisnis, modal manusia, pertukaran informasi, pengalaman budaya, dan keterlibatan politik. Sementara itu, GCO menilai bagaimana kota-kota menciptakan kondisi untuk status masa depan sebagai pemain global utama. Analisis ini mencakup empat dimensi utama: kesejahteraan pribadi, ekonomi, inovasi, dan tata kelola, yang menjadi penentu utama kemampuan kota untuk menarik talenta, mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan daya saing, dan memastikan stabilitas serta keamanan.

GCI mengkuantifikasi keadaan saat ini dari pusat-pusat kota, sedangkan GCO mengukur bagaimana kota-kota tersebut memastikan dapat mempertahankan atau meningkatkan status kota global di masa depan. GCO dirancang untuk menyoroti tidak hanya para pemimpin mapan, tetapi juga kota-kota yang berpotensi menantang dominasi mereka melalui investasi strategis dalam kinerja masa depan.

https://www.kearney.com/
https://www.linkedin.com/company/kearney/

Tentang Kearney

Sejak tahun 1926, Kearney telah menjadi firma konsultan manajemen terkemuka dan mitra terpercaya bagi tiga perempat perusahaan Fortune Global 500 serta pemerintah di seluruh dunia. Dengan kehadiran di lebih dari 40 negara, sumber daya manusia kami adalah yang membentuk siapa kami sebenarnya. Kami bekerja dengan pendekatan yang berfokus pada dampak, menghadapi tantangan tersulit Anda dengan pemikiran orisinal dan komitmen untuk mewujudkan perubahan bersama. Bersama Anda, kami menghadirkan—nilai, hasil, dan dampak. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang Kearney, silakan kunjungi www.kearney.com