JIASHI, TIONGKOK – Media OutReach Newswire – Konferensi Industri Prem China 2025 dan Expo Prem Kashgar·Jiashi ke-10 di Xinjiang dimulai pada bulan Agustus di Kabupaten Jiashi, Wilayah Otonomi Uygur Xinjiang.

Dalam beberapa tahun terakhir, Jiashi telah menjadi produsen prem terbesar di China. Kabupaten ini memiliki 38.000 hektar kebun prem dengan perkiraan produksi mencapai 410.000 ton metrik tahun ini, dan menarik 25 perusahaan untuk memproduksi 22 jenis produk berbahan dasar prem, termasuk jus, buah kering, anggur, dan selai.

Diberkahi dengan sinar matahari yang melimpah serta unsur jejak seperti kalsium, kalium, dan selenium yang terkandung dalam tanah dan air, wilayah ini menawarkan lingkungan ideal untuk menanam prem. Akibatnya, prem-prem tersebut kaya akan antosianin dan vitamin, yang memberikan manfaat antioksidan dan pencernaan, menjadikannya sangat populer di kalangan konsumen.

Keterangan Foto: Prem segar dan buah-buahan lain di Kabupaten Jiashi, Wilayah Otonomi Uygur Xinjiang

Terletak di Prefektur Kashgar, Kabupaten Jiashi menikmati rata-rata 2.800 jam sinar matahari setiap tahun, dengan perbedaan suhu harian hingga 20 derajat Celsius. Tanah di sini bersifat sedikit alkali dan kaya akan selenium. Variasi suhu yang ekstrem, sinar matahari yang panjang, dan kondisi tanah yang sangat baik membuat daerah ini dikenal sebagai “Tanah Melon dan Buah” di China.

Melon telah dibudidayakan di sini sejak zaman Dinasti Han, lebih dari dua milenium lalu. Saat ini melon Jiashi hadir dalam 28 varietas, semuanya berkualitas luar biasa. Setiap buahnya manis seperti madu, sangat lezat, dan meninggalkan rasa yang tak terlupakan. Melon-melon ini tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga menenangkan jiwa, dan dijuluki sebagai “melon terbaik di dunia.”

Kemanisan telah menjadi rasa khas dari Kabupaten Jiashi. Namun, kemanisan ini bukan sekadar hadiah alami bagi lidah, tetapi juga merupakan ekspresi simbolis dari keramahan hangat penduduk lokal serta cara hidup yang sederhana dan tulus.

Saat ini, prem dan melon Jiashi mulai merambah pasar domestik maupun pasar internasional. Sebagai pusat bersejarah di sepanjang Jalur Sutra kuno, Jiashi kini mengalami kebangkitan baru dalam pertukaran ekonomi, perdagangan, dan budaya di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative).