SINGAPORE – Media OutReach Newswire – Lembaga Manajemen Kekayaan (Wealth Management Institute/WMI) hari ini merilis laporan tentang suksesi keluarga, yang berjudul ‘Asia’s Succession Moment: Closing the Planning Gap to Safeguard Legacy’.
Berdasarkan wawasan dari para pemimpin pemikiran terkemuka, prinsipal kantor keluarga, dan penasihat keluarga dari seluruh Asia dan wilayah lainnya, penelitian ini menawarkan perspektif baru tentang perencanaan suksesi: alih-alih melihatnya sebagai peristiwa hukum atau keuangan satu kali, keluarga-keluarga yang sukses memperlakukan suksesi sebagai perjalanan berkelanjutan yang membangun momentum melalui tindakan yang konsisten dan bertujuan dari waktu ke waktu.
Suksesi Bukanlah Serah Terima, Melainkan Sebuah Perjalanan
Penelitian ini mengungkap bahwa keluarga yang memperlakukan suksesi sebagai peristiwa hukum atau keuangan satu kali sering kali kesulitan mencapai keberlanjutan yang langgeng. Sebaliknya, mereka yang berhasil melihatnya sebagai proses jangka panjang untuk membangun kapabilitas—sebuah perjalanan yang mendapatkan momentum ketika didasarkan pada tujuan bersama dan diperkuat oleh forum-forum terstruktur untuk pengambilan keputusan, pembelajaran, dan pembaruan. Pendekatan ini mengubah suksesi dari sumber kecemasan menjadi peluang untuk mempererat hubungan keluarga dan memperkuat kemampuan kepemimpinan lintas generasi. Penelitian kami menunjukkan bahwa hanya sepertiga dari keluarga yang diwawancarai telah terlibat dalam percakapan bermakna mengenai tujuan bersama mereka.
Di inti dari wawasan ini terdapat apa yang disebut WMI sebagai Legacy Flywheel—sebuah kerangka kerja dinamis di mana tindakan-tindakan kecil yang disengaja, ketika dilakukan secara konsisten, akan berkembang menjadi kesatuan dan ketahanan dari waktu ke waktu. “Berbeda dengan model suksesi tradisional yang berfokus pada momen-momen transisi tunggal, flywheel menggambarkan suksesi sebagai siklus berkelanjutan, di mana tujuan bersama memandu struktur tata kelola, tata kelola membangun ketahanan, ketahanan menciptakan dampak jangka panjang, dan pembelajaran dari dampak tersebut memperbarui tujuan keluarga bagi generasi berikutnya,” jelas Foo Mee Har, CEO WMI.
Analogi perjalanan suksesi sebagai sebuah ‘flywheel’ sebaiknya tidak dipahami sebagai diagram statis, melainkan sebagai ritme yang dinamis—di mana tindakan-tindakan kecil yang disengaja, ketika dilakukan secara berulang dan konsisten, berkembang menjadi kesatuan dan ketahanan dalam jangka panjang.
Pendekatan berkelanjutan ini membantu keluarga untuk melampaui hambatan umum yang sering menghambat perencanaan: ketakutan pendiri akan kehilangan identitas dan kendali, ketidakpastian generasi berikutnya mengenai kesiapan mereka, dan keengganan budaya di banyak keluarga Asia untuk membicarakan kematian dan warisan secara terbuka.
Filantropi sebagai Jembatan yang Kuat dalam Suksesi
Penelitian ini mengidentifikasi bahwa filantropi memainkan peran penting dengan menjadi wilayah yang rendah konflik, di mana keluarga dapat bersatu dalam nilai-nilai bersama sambil melibatkan generasi berikutnya dalam pengembangan kepemimpinan yang bermakna.
Ketika keluarga bekerja bersama dalam isu-isu yang mereka pedulikan, tercipta peluang alami bagi antar generasi untuk berkolaborasi, mengambil keputusan bersama, dan melatih keterampilan kepemimpinan dalam lingkungan yang memiliki tujuan jelas namun dengan risiko yang lebih rendah dibandingkan operasi bisnis. Pengalaman ini membangun kepercayaan, pola komunikasi, dan kemampuan pengambilan keputusan bersama yang memperkuat hasil suksesi di seluruh unit usaha keluarga.
Dengan memberi peran yang bermakna kepada anggota keluarga muda dalam kegiatan filantropi, keluarga menciptakan jalur pengembangan kepemimpinan yang terasa otentik, bukan dipaksakan. Penelitian menunjukkan bahwa keluarga yang menggunakan kegiatan filantropi secara strategis cenderung lebih mudah untuk memulai percakapan luas tentang nilai, tujuan, dan tanggung jawab—percakapan yang terbukti penting dalam transisi suksesi yang berhasil.
Kerangka Tindakan: Tiga Langkah Praktis
Legacy Flywheel menawarkan tiga langkah praktis bagi keluarga yang siap memulai atau memperkuat perjalanan suksesi mereka:
- Mulai dari tujuan bersama: Ciptakan kesempatan rutin untuk percakapan keluarga secara menyeluruh mengenai nilai-nilai dan aspirasi, dengan fasilitasi yang netral agar setiap suara dapat berkontribusi secara bermakna.
- Bangun tata kelola berdasarkan tujuan: Terjemahkan nilai-nilai keluarga menjadi peran-peran yang jelas, proses pengambilan keputusan, dan ritme pertemuan yang menjaga agar rencana tetap relevan dan dapat dijalankan.
- Gunakan filantropi secara strategis: Libatkan antar generasi melalui kegiatan amal dan proyek berdampak yang mewujudkan nilai-nilai secara nyata sambil membangun keterampilan kolaborasi.
“Di seluruh Asia, keluarga-keluarga sedang menghadapi momen perubahan—mengelola usaha dan nilai-nilai sekaligus mempersiapkan para pemimpin masa depan untuk meneruskan keduanya dengan keyakinan dan kepedulian. Penelitian ini menunjukkan bahwa ketika keluarga memperlakukan suksesi sebagai praktik hidup, bukan sebagai peristiwa tunggal, mereka menciptakan momentum yang dapat menjaga warisan mereka dan memperkuat ikatan lintas generasi. Selain itu, filantropi terbukti menjadi jembatan yang kuat dalam perjalanan ini,” kata Foo Mee Har, CEO WMI, dalam rilisnya, Selasa (30/9/2025).
Tentang Penelitian Ini
Studi ini menggabungkan wawancara mendalam dengan tinjauan literatur dan analisis studi kasus yang komprehensif. Pesertanya mencakup para pemikir terkemuka, prinsipal kantor keluarga, dan penasihat keluarga dari seluruh Asia dan kawasan lain. Temuan-temuan tersebut ditinjau oleh panel ahli dari jaringan kantor keluarga WMI serta jaringan global dari Family Firm Institute (FFI).
Ucapan Terima Kasih
WMI menyampaikan terima kasih kepada Family Firm Institute (FFI) atas kolaborasinya dalam penelitian ini. Sebagai jaringan global terkemuka yang beranggotakan para pemimpin pemikiran dalam bidang usaha keluarga, FFI berkontribusi dalam perekrutan peserta serta menyediakan pemikir-pemikir dari jaringannya untuk menjadi panel peninjau penelitian, sehingga memperkaya studi ini dengan perspektif internasional yang beragam.
Recent Comments