SINGAPURA – Media OutReach Newswire – Aon plc (NYSE: AON) telah merilis Studi Tren Tunjangan Global 2025, yang menyoroti kawasan Asia Pasifik (APAC) sebagai wilayah yang mendorong inovasi dalam strategi tunjangan karyawan. Dengan melibatkan 518 profesional SDM global dan 103 perusahaan yang berkantor pusat di APAC, studi ini mengungkapkan fokus regional yang kuat terhadap kesehatan karyawan, personalisasi, dan tata kelola—yang membedakan APAC dari kawasan lainnya di dunia.
“Saat organisasi menghadapi ketidakpastian ekonomi dan meningkatnya ekspektasi karyawan, kemampuan untuk memberikan tunjangan yang personal, adil, dan hemat biaya menjadi pembeda strategis. Survei kami menunjukkan bahwa APAC memimpin dalam menyelaraskan strategi tunjangan dengan kebutuhan tenaga kerja. Melalui program analitik inovatif berbasis data, bisnis di kawasan ini tengah membangun program yang tangguh dan siap menghadapi masa depan bagi tenaga kerjanya,” ungkap Tim Dwyer, Kepala Human Capital untuk APAC di Aon, dalam rilisnya, Selasa (19/8/2025).

Temuan Utama untuk Kawasan APAC
- Kesehatan dan Produktivitas Menjadi Prioritas Strategis
APAC merupakan satu-satunya wilayah yang menempatkan “kesehatan dan produktivitas karyawan” sebagai salah satu dari lima prioritas strategis utamanya. Hal ini mencerminkan ketergantungan kawasan ini pada tenaga kerja jasa dan dampak besar kesejahteraan tenaga kerja terhadap rantai pasok global.
- Personalisasi Semakin Mendapat Tempat
Sebanyak 32% perusahaan multinasional terkemuka yang berpartisipasi dalam survei memiliki pedoman global yang mengharuskan pasar lokal untuk memperkenalkan opsi tunjangan yang dapat dipilih. Perusahaan-perusahaan APAC, secara khusus, lebih cenderung menawarkan fleksibilitas dalam cuti tahunan dan pengembangan karier, sejalan dengan preferensi karyawan. Selain itu, 65% karyawan di perusahaan multinasional bersedia menukar tunjangan saat ini demi tunjangan yang lebih sesuai dengan kebutuhan pribadi.
- Penyaluran Tunjangan yang Didukung Teknologi
Sebanyak 60% dari perusahaan multinasional terkemuka (yaitu perusahaan yang memiliki strategi tunjangan global, kerangka tata kelola yang efektif dan diadopsi secara resmi oleh manajemen senior, ditinjau dan diperbarui secara berkala, serta memiliki akses data yang komprehensif di sebagian besar negara) sangat bergantung pada teknologi untuk memberikan pengalaman tunjangan yang personal. Perusahaan APAC merupakan pelopor dalam penerapan kecerdasan buatan (AI) untuk pemilihan tunjangan dan dukungan kesejahteraan, dengan 28% berencana mengimplementasikan solusi berbasis AI.
- Pengendalian Biaya Tetap Menjadi Fokus Utama
Sebanyak 31% perusahaan dalam survei global mempertimbangkan untuk mengganti penyedia atau melakukan penawaran ulang, meskipun hanya 37% yang benar-benar berinvestasi dalam inisiatif kesejahteraan. Ini menunjukkan adanya kesenjangan antara niat strategis dan pelaksanaan nyata.
- Tata Kelola dan Pelaksanaan Strategi
Organisasi terkemuka di APAC tiga kali lebih mungkin memiliki komite tata kelola formal dan dukungan dari manajemen senior terhadap strategi tunjangan global mereka. Mereka juga 2,5 kali lebih mungkin memiliki pedoman tunjangan global yang menguraikan pendekatan desain dan pembiayaan yang diutamakan.
“Kesehatan dan produktivitas tenaga kerja sangat penting, dan besarnya populasi di kawasan ini berarti bahwa perubahan kecil dapat memberikan dampak besar. Menjadikan kesehatan dan produktivitas karyawan sebagai prioritas mencerminkan pentingnya tenaga kerja di kawasan ini terhadap rantai pasok banyak organisasi multinasional. Organisasi di seluruh kawasan harus terus menyesuaikan strategi tunjangan karyawannya untuk memenuhi ekspektasi tenaga kerja yang terus berkembang dan tantangan ekonomi yang terus berubah demi tetap kompetitif. Studi ini menekankan pentingnya menyelaraskan strategi tunjangan dengan kebutuhan tenaga kerja sambil mengelola biaya yang meningkat dan kompleksitas tata kelola—terutama di kawasan yang sangat beragam seperti APAC,” pungkas Alan Oates, head of global benefits untuk APAC di Aon.
Tentang Studi Ini
Studi Tren Tunjangan Global 2025 melakukan survei terhadap para pemimpin SDM yang memiliki tanggung jawab global di berbagai wilayah. Temuan ini memberikan pandangan menyeluruh tentang bagaimana perusahaan multinasional mengembangkan strategi tunjangan mereka agar tetap kompetitif di lingkungan global yang kompleks.
Unduh laporan lengkapnya di: Aon 2025 Global Benefits Trends Study
Recent Comments