LINYI, CHINA – Media OutReach Newswire – Pameran Impor RCEP (Shandong) ke-4 resmi dibuka pada 27 Juni di Linyi, Provinsi Shandong. Pameran yang masih berlangsung ini menampilkan 348 perusahaan peserta dari 66 negara dan wilayah seperti Kamboja, Malaysia, Korea Selatan, dan Jepang, yang memamerkan teknologi mutakhir serta solusi inovatif.

Dengan total area pameran seluas 35.000 meter persegi dan 1.200 stan berstandar internasional, acara ini menarik 15.000 pengunjung pada hari pembukaannya. Peserta terkemuka termasuk 179 perusahaan dari wilayah RCEP, 51 negara yang tergabung dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI), serta berbagai asosiasi internasional, yang mendorong koneksi bisnis yang efisien di tingkat global.

Pameran ini juga menghadirkan segmen baru seperti zona teknologi pintar dan area perusahaan multinasional, menyoroti perusahaan teknologi terkemuka seperti Tesla dan Unitree Robotics, produsen robot humanoid, serta perusahaan Global Fortune 500 seperti CP Group dan Amazon. Platform ini menjadi pusat peluncuran tren industri terbaru dan menampilkan kemampuan manufaktur maju dari seluruh dunia.

“Saya sangat terkesan dengan lingkungan bisnis di Linyi, terutama sistem logistiknya yang sangat maju. Di bawah kerangka RCEP, saya pikir Linyi memiliki potensi besar untuk menjadi penghubung utama antara Tiongkok dan Asia Tenggara,” kata Putri Norodom Jenna, anggota keluarga kerajaan Kamboja, selama pameran berlangsung.

“Saya berharap ada lebih banyak kolaborasi antara Linyi dan Kamboja, terutama di bidang perdagangan khusus dan e-commerce. Akan sangat baik jika produk-produk Kamboja dapat lebih banyak dibawa ke Linyi, dan pada saat yang sama, membantu produk Linyi menjangkau Kamboja melalui BRI,” tambah Putri Jenna.

“Linyi memiliki infrastruktur yang sangat berkembang, meninggalkan kesan mendalam dengan jalan dan bangunan berkualitas tinggi. Dikenal dengan sistem logistik yang unggul, Linyi menawarkan pemandangan indah dan keramahan hangat. Hari ini saya membawa produk dari Malaysia Timur seperti sarang burung, lada, dan gula kelapa,” ujar Tan Kai, ketua Dewan Kota Padawan sekaligus walikota Padawan di Malaysia.

Dia menambahkan bahwa pameran ini menampilkan keberagaman populasi yang luar biasa, dengan banyak stan yang menciptakan suasana meriah.

Dalam beberapa tahun terakhir, Linyi menikmati pertumbuhan ekonomi yang kuat bersama negara-negara anggota RCEP. Menurut statistik resmi, pada tahun 2024, perdagangan kota ini dengan negara-negara anggota RCEP mencapai 78,65 miliar yuan (setara dengan 10,95 miliar dolar AS), meningkat 9,7 persen secara tahunan, yang mencakup 46,5 persen dari total impor dan ekspor kota tersebut.