KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Media OutReach Newswire – E-brokerage berkembang pesat di seluruh dunia, menimbulkan pertanyaan tentang pengaruhnya terhadap masyarakat melalui inisiatif sosial. Sudut pandang trader terhadap inisiatif sosial yang menguntungkan, termasuk inisiatif yang dikelola oleh broker Forex, memainkan peran penting dalam bidang ini. Octa, broker global yang beroperasi sejak 2011, melakukan penelitian untuk melihat bagaimana trader terlibat dan berpendapat tentang berbagai program amal.

Generasi demi generasi melakukan bagian mereka.

Studi Octa melibatkan ratusan trader di berbagai negara, seperti Indonesia, Malaysia, Nigeria, dan Afrika Selatan.

Di semua negara yang disurvei, sebagian besar partisipan (hingga 95%) termasuk dalam tiga kelompok usia: 26-35, 36-45, dan 46-65 tahun. Setiap kelompok memiliki representasi yang kurang lebih sama dalam sampel.

Rata-rata, di semua negara dalam survei ini, 59% trader terlibat dalam kegiatan amal, dengan Nigeria memimpin dengan 74% responden yang secara aktif dan teratur mengambil bagian dalam berbagai proyek yang bermanfaat secara sosial.

Perbedaan pertama yang patut dicatat di antara negara-negara tersebut adalah sikap berbagai kelompok usia terhadap kegiatan amal. Sementara di sebagian besar negara, generasi muda berusia 26-35 tahun lebih banyak terlibat dalam kegiatan amal, Malaysia memiliki sikap sosial yang lebih aktif di antara mereka yang berusia antara 46 dan 65 tahun. Hasil ini cukup menarik dan menunjukkan keterlibatan yang lebih tinggi dari warga Malaysia berusia paruh baya dalam masalah sosial dibandingkan dengan negara-negara lain yang disurvei.

Kegiatan dan masalah utama

Terkait cara responden terlibat dalam kegiatan amal, sekitar 53% hanya menyumbangkan uang untuk kegiatan amal, dengan kerja sukarela menjadi pilihan terpopuler kedua. Donasi sangat populer di Malaysia, di mana 63% partisipan membantu masyarakat dengan cara ini.

Terdapat kesamaan yang kuat di antara semua negara mengenai kegiatan amal mana yang paling membutuhkan perhatian dan investasi dari masyarakat. Menjawab pertanyaan pilihan ganda, sekitar 68% responden memilih layanan kesehatan dan pendidikan sebagai tujuan yang paling penting.

Inisiatif bantuan darurat adalah pilihan terpopuler ketiga, yang sangat penting bagi para trader Malaysia dan Indonesia. Fakta ini dapat dijelaskan dengan banyaknya peristiwa alam yang terjadi di kedua negara dalam beberapa tahun terakhir. Di Nigeria dan Afrika Selatan, pemberdayaan perempuan, bantuan darurat, dan masalah lingkungan mendapatkan jumlah jawaban yang kurang lebih sama, dengan pendidikan masih menjadi penyebab nomor satu.

Perlu dicatat bahwa pendidikan adalah salah satu kegiatan amal terkemuka di seluruh dunia dalam hal nilai investasi dan skala keseluruhan inisiatif. Octa, sebagai broker global yang tetap setia pada misi sosialnya, telah secara aktif terlibat dalam proyek-proyek pendidikan di berbagai negara. Broker ini berfokus pada peningkatan peluang pendidikan dan meningkatkan standar hidup dengan memfasilitasi pembelajaran dan pertumbuhan pribadi.

Misalnya, tahun ini, Octa mengimplementasikan proyek amal bersama dengan yayasan KIR untuk mengedukasi para wanita Nigeria dan memberi mereka alat kerja untuk membantu meningkatkan bisnis kecil mereka. Broker ini juga mensponsori pelatihan coding di Malaysia untuk pemuda setempat guna meningkatkan potensi belajar mereka dan mendorong peluang karier yang lebih baik.

Kepercayaan dan sumber informasi

Ketika mencari tahu tentang proyek-proyek amal dan tanggung jawab sosial perusahaan, para pedagang menggunakan berbagai sumber, termasuk media sosial (14% di seluruh negara yang disurvei), koran cetak, TV, dan radio (20%), dan dari mulut ke mulut (11%).

Terakhir, 56% peserta survei menaruh kepercayaan paling besar pada yayasan amal domestik yang beroperasi di dalam kota atau bagian dari negara tersebut. Sebaliknya, organisasi amal internasional berskala besar secara signifikan kurang populer di kalangan komunitas pedagang.

Survei trader Octa menunjukkan bahwa bagi sebagian besar trader, inisiatif amal sangat penting dalam membangun peran sosial aktif mereka. Banyak yang berpartisipasi dalam kegiatan amal, memilih untuk memberikan donasi dan kerja sukarela. Tingginya tanggung jawab sosial di antara para pedagang dan dorongan kuat mereka terhadap pendidikan menekankan semangat komunitas dan peningkatan diri yang tertanam dalam industri perdagangan.